Yesus Pendidikan Menalar/Mengasosiasi Sikap: Agama Katolik Merumuskan bahwa kehadiran membantu anggota untuk SD anggota keluarga sebagai keluarga di rumah kelas II. karunia Allah dalam Yogyakarta: mengembangkan diri Kanisius, 2010 Mengomunikasikan Menyanyikan lagu yang bertema kasih sayang antar anggota keluarga di rumah Bersyukur kepada Tuhan
Dalam kehidupan saya, saya telah memiliki kesempatan sakral untuk bertemu dengan banyak orang dengan berbagai kesedihan yang tampaknya telah memberikan dampak yang sangat mendalam bagi jiwa mereka. Di saat-saat seperti ini, saya mendengarkan curahan hati para brother dan sister terkasih saya dan berduka bersama mereka atas beban mereka. Saya merenenungkan apa yang harus diucapkan kepada mereka, dan saya telah bergumul untuk mengetahui bagaimana menghibur dan mendukung mereka dalam cobaan-cobaan mereka. Sering kali kesedihan mereka disebabkan oleh apa yang bagi mereka tampaknya sebagai suatu akhir. Beberapa ada yang menghadapi akhir dari suatu hubungan yang dihargai, seperti kematian seseorang yang dikasihi atau hubungan yang renggang dengan seorang anggota keluarga. Yang lain merasa mereka menghadapi akhir dari suatu harapan—harapan untuk menikah atau melahirkan anak atau mengatasi suatu penyakit. Yang lainnya mungkin menghadapi akhir dari iman mereka, ketika pengaruh-pengaruh yang membingungkan dan bertentangan di dunia menggoda mereka untuk mempertanyakan, bahkan meninggalkan, apa yang pernah mereka ketahui sebelumnya sebagai sesuatu yang benar. Cepat atau lambat, saya yakin bahwa kita semua mengalami saat-saat ketika kita merasa dunia seolah-olah runtuh, membuat kita merasa sendirian, frustrasi, dan terombang-ambing. Itu bisa terjadi kepada siapa pun. Tidak ada yang kebal. Kita Bisa Bersyukur Setiap orang memiliki situasi yang berbeda, dan detail setiap kehidupan adalah unik. Walaupun demikian, saya telah belajar bahwa ada sesuatu yang akan membebaskan kita dari kesedihan. Ada satu hal yang dapat kita lakukan untuk membuat kehidupan menjadi lebih menyenangkan, lebih menggembirakan, bahkan mulia. Kita bisa bersyukur! Mungkin terdengar bertentangan dengan kebijaksanaan dunia untuk menyarankan bahwa orang yang dibebani dengan kesedihan hendaknya mengucap syukur kepada Allah. Tetapi mereka yang mengesampingkan perasaan getir mereka dan alih-alih memilih untuk merasa bersyukur dapat mengalami penyembuhan, kedamaian, dan pemahaman. Sebagai murid Kristus, kita diperintahkan untuk “berterima kasih kepada Tuhan Allah [kita] dalam segala sesuatu,”1 untuk “bernyanyi bagi Tuhan dengan nyanyian syukur,”2 dan untuk “membiarkan hati [kita] penuh dengan ungkapan terima kasih kepada Allah.”3 Mengapa Allah memerintahkan kita untuk bersyukur? Semua perintah-Nya diberikan untuk menjadikan berkat-berkat tersedia bagi kita. Perintah-perintah adalah kesempatan untuk menjalankan hak pilihan kita dan untuk menerima berkat-berkat. Bapa Surgawi kita yang penuh kasih mengetahui bahwa memilih untuk mengembangkan sikap bersyukur akan membawa kita pada sukacita sejati dan kebahagiaan besar. Bersyukur untuk Segala Hal Tetapi ada yang mungkin mengatakan, “Saya harus bersyukur untuk apa ketika kehidupan saya berantakan?” Mungkin berfokus pada untuk yang kita syukuri adalah pendekatan yang salah. Sulit untuk mengembangkan sikap bersyukur jika kita berterima kasih hanya berdasarkan jumlah berkat yang kita miliki. Memang betul, penting untuk sering “menghitung berkat kita”—dan siapa pun yang telah melakukan ini tahu ada banyak berkat—tetapi saya tidak yakin Tuhan mengharapkan kita untuk kurang bersyukur pada saat-saat pencobaan daripada saat-saat berkelimpahan dan hidup nyaman. Sebetulnya, kebanyakan rujukan tulisan suci bukan berbicara mengenai bersyukur untuk segala sesuatu melainkan menyarankan untuk memiliki rasa atau sikap bersyukur secara keseluruhan. Adalah mudah untuk bersyukur untuk segala sesuatu ketika kehidupan tampaknya sesuai dengan keinginan kita. Tetapi bagaimana dengan masa-masa ketika apa yang kita harapkan tampaknya jauh dari jangkauan? Bolehkah saya menyarankan agar kita mempertimbangkan rasa syukur sebagai watak, gaya hidup yang tidak terpengaruh oleh situasi saat ini? Dengan perkataan lain, saya menyarankan bahwa alih-alih “bersyukur untuk segala sesuatu,” kita berfokus untuk “bersyukur dalam keadaan kita”—apa pun keadaan itu. Ada sebuah cerita lama mengenai seorang pelayan yang bertanya kepada seorang pelanggan apakah dia menikmati makanan yang disajikan. Tamu tersebut menjawab bahwa segala sesuatu baik-baik saja, tetapi akan lebih baik jika pelayan menyajikan lebih banyak roti. Keesokan harinya, ketika orang tersebut kembali, pelayan tersebut melipatgandakan jumlah roti, memberi dia empat potong roti alih-alih dua, tetapi orang tersebut masih kurang senang. Keesokan harinya, pelayan tersebut melipatgandakan roti lagi, tanpa berhasil. Pada hari keempat, pelayan benar-benar bertekad untuk membuat orang tersebut senang. Dan demikianlah dia mengambil sepotong roti berukuran 3 meter, memotongnya menjadi dua bagian, dan dengan tersenyum, menyajikannya kepada pelanggan tersebut. Pelayan hampir tidak sabar menunggu reaksi orang tersebut. Setelah makan, orang tersebut menengadah dan berkata, “Enak seperti biasa. Tetapi saya melihat Anda kembali memberikan hanya dua potong roti.” Bersyukur dalam Keadaan Apa pun Brother dan sister terkasih, kita harus membuat pilihan. Kita dapat memilih untuk membatasi rasa syukur kita, berdasarkan berkat-berkat yang menurut kita kurang. Atau kita dapat memilih untuk menjadi seperti Nefi, yang senantiasa bersyukur terlepas apa pun keadaannya. Ketika kakak-kakaknya mengikat dia pada kapal—yang telah dia bangun untuk membawa mereka ke tanah perjanjian—pergelangan kaki dan tangannya begitu sakit “itu telah membengkak amat parah” dan angin ribut mengancam untuk menelannya di kedalaman laut. “Walaupun demikian,” Nefi berkata, “aku memandang kepada Allahku, dan aku memuji-Nya sepanjang hari; dan aku tidak menggerutu terhadap Tuhan karena kesengsaraanku.”4 Kita dapat memilih untuk menjadi seperti Ayub, yang tampaknya telah memiliki segala sesuatu tetapi kemudian kehilangan semuanya. Namun Ayub menanggapi dengan mengatakan, “Dengan telanjang aku keluar dari kandungan ibuku, dengan telanjang juga aku akan kembali .… Tuhan yang memberi, Tuhan yang mengambil, terpujilah nama Tuhan.”5 Kita dapat memilih untuk menjadi seperti pionir Mormon, yang tetap bersyukur selama perjalanan yang lambat dan menyakitkan menuju Great Salt Lake, bahkan bernyanyi dan menari dan bersukacita karena kebaikan Banyak di antara kita cenderung akan menyerah, mengeluh, dan tertekan seandainya mengalami kesulitan dalam perjalanan seperti itu. Kita dapat memilih untuk menjadi Nabi Joseph Smith, yang sewaktu menjadi tahanan dalam kondisi yang menyedihkan di Penjara Liberty, menulis kata-kata yang mengilhami ini “Saudara-saudara terkasih yang tersayang, marilah kita dengan riang melakukan segala sesuatu yang berada dalam kuasa kita; dan kemudian bolehlah kita tetap bergeming, dengan keyakinan sepenuhnya, untuk melihat keselamatan dari Allah, dan untuk diungkapkannya lengan-Nya.”7 Kita dapat memilih untuk bersyukur, apa pun keadaannya. Jenis rasa syukur ini dapat tercipta terlepas apa pun yang terjadi. Itu lebih besar dari kekecewaan, kehilangan semangat, dan keputusasaan. Rasa syukur ini akan berkembang baik dalam keadaan sulit maupun dalam keadaan senang. Ketika kita bersyukur kepada Allah dalam keadaan apa pun, kita dapat mengalami kedamaian lembut di tengah-tengah kesengsaraan. Saat berduka, kita masih dapat bergembira dengan memuji Allah. Saat merasakan sakit, kita dapat bersukacita karena Pendamaian Kristus. Saat mengalami kesedihan yang mendalam, kita dapat memiliki penghiburan dan kedamaian akan pengaruh ilahi. Kita terkadang berpikir bahwa bersyukur adalah apa yang kita lakukan setelah masalah-masalah kita diatasi, tetapi itu adalah sudut pandang yang sangat sempit. Berapa banyak berkat yang akan hilang dalam kehidupan jika kita menunggu untuk menerima apa yang kita inginkan sebelum kita bersyukur kepada Allah untuk apa yang telah kita miliki? Bersyukur pada saat-saat susah tidak berarti bahwa kita senang dengan keadaan kita. Itu berarti bahwa kita menggunakan iman untuk melihat hikmah di balik kesulitan-kesulitan kita saat ini. Ini bukan rasa syukur yang diucapkan, melainkan rasa syukur yang dirasakan dalam jiwa. Ini adalah rasa syukur yang menyembuhkan hati dan mengilhami pikiran. Rasa Syukur sebagai Tindakan Iman Bersyukur dalam keadaan apa pun adalah tindakan beriman kepada Allah. Ini membutuhkan agar kita percaya kepada Allah dan berharap akan segala sesuatu yang adalah Dengan bersyukur, kita mengikuti teladan Juruselamat terkasih kita, yang mengatakan, “Tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mulah yang terjadi.”9 Rasa syukur sejati adalah ungkapan pengharapan dan kesaksian. Itu datang dari mengakui bahwa kita tidak selalu memahami cobaan-cobaan hidup tetapi percaya bahwa suatu hari nanti kita akan memahaminya. Dalam keadaan apa pun, rasa syukur kita dipelihara oleh kebenaran-kebenaran yang berlimpah dan sakral yang memang kita ketahui bahwa Bapa kita telah memberikan kepada anak-anak-Nya rencana kebahagiaan yang besar; bahwa melalui Pendamaian Putra-Nya, Yesus Kristus, kita dapat tinggal selamanya dengan orang-orang yang kita kasihi; bahwa pada akhirnya, kita akan memiliki tubuh yang mulia, sempurna, dan baka, tanpa dibebani oleh penyakit atau ketidakmampuan; dan bahwa air mata kesedihan dan kehilangan kita akan digantikan dengan kebahagiaan dan sukacita yang berlimpah, “suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu.”10 Pasti jenis kesaksian inilah yang telah mengubah para Rasul Juruselamat dari orang-orang yang penuh ketakutan dan ragu menjadi utusan Tuhan yang tak gentar dan penuh kegembiraan. Pada jam-jam setelah Penyaliban-Nya, mereka dipenuhi dengan rasa putus asa dan duka cita, tidak bisa memahami apa yang baru saja terjadi. Tetapi satu peristiwa mengubah semua itu. Tuhan mereka menampakkan diri kepada mereka dan menyatakan, “Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku Aku sendirilah ini.”11 Ketika para Rasul mengenali Kristus yang telah bangkit—ketika mereka menyaksikan Kebangkitan mulia Juruselamat terkasih mereka—mereka menjadi orang yang berbeda. Tidak ada hal apa pun yang dapat mencegah mereka untuk memenuhi misi mereka. Mereka menerima dengan keberanian dan tekad siksaan, penghinaan, dan bahkan kematian yang akan datang kepada mereka karena kesaksian Mereka tidak bisa dicegah untuk memuji dan melayani Tuhan mereka. Mereka mengubah kehidupan orang-orang di mana pun mereka berada. Mereka mengubah dunia. Anda tidak perlu melihat Juruselamat, seperti yang dialami para Rasul, untuk mengalami perubahan yang sama. Kesaksian Anda terhadap Kristus, yang berasal dari Roh Kudus, dapat menolong Anda mengabaikan hasil akhir yang mengecewakan dalam kefanaan dan melihat masa depan cerah yang telah dipersiapkan oleh Juruselamat dunia. Kita Tidak Diciptakan untuk Akhir Mengingat apa yang kita ketahui mengenai tujuan kekal kita, dapat dipahami mengapa setiap kali kita menghadapi akhir yang menyedihkan dalam hidup tampaknya kita tidak dapat menerimanya. Tampaknya ada sesuatu di dalam diri kita yang menolak akhir yang menyedihkan itu. Mengapa demikian? Karena kita diciptakan dari zat yang kekal. Kita adalah makhluk kekal, anak-anak Allah Yang Mahakuasa, yang namanya Tanpa Akhir13 dan yang menjanjikan berkat-berkat kekal tak terbatas. Akhir bukanlah tujuan kita. Semakin kita belajar mengenai Injil Yesus Kristus, semakin kita menyadari bahwa akhir di dalam kefanaan ini bukanlah akhir sama sekali. Ini hanya selaan—jeda sementara yang suatu hari tampaknya kecil dibandingkan dengan sukacita kekal yang menunggu orang yang setia. Betapa saya sangat bersyukur kepada Bapa Surgawi saya bahwa dalam rencana-Nya tidak ada akhir yang sesungguhnya, hanya awal yang tidak akan pernah berakhir. Mereka yang Bersyukur Akan Dijadikan Mulia Brother dan sister, tidakkah kita memiliki alasan untuk dipenuhi dengan rasa syukur, terlepas apa pun keadaan kita? Apakah kita membutuhkan alasan yang lebih besar untuk membiarkan hati kita “penuh dengan ungkapan terima kasih kepada Allah”?14 “Tidakkah kita memiliki alasan besar untuk bersukacita?”15 Betapa kita akan sangat diberkati jika kita mengakui pengaruh Allah dalam kehidupan kita yang luar biasa. Rasa syukur kepada Bapa kita di Surga memperluas persepsi dan memperjelas pemahaman kita. Itu mengilhami kerendahan hati dan mengembangkan empati terhadap sesama manusia dan semua ciptaan Allah. Rasa syukur adalah bagian yang diperlukan bagi semua sifat seperti Kristus! Hati yang penuh syukur menyertai semua Tuhan telah memberikan kepada kita janji-Nya bahwa mereka “yang menerima segala sesuatu dengan rasa terima kasih akan dijadikan mulia; dan apa yang dari bumi ini akan ditambahkan kepada [mereka], bahkan seratus kali lipat, ya, lebih.”17 Semoga kita “hidup dalam ungkapan terima kasih setiap hari”18—khususnya selama akhir-akhir yang tampaknya tidak dapat dijelaskan yang merupakan bagian dari kehidupan fana. Semoga kita memperkenankan jiwa kita dipenuhi dengan rasa terima kasih kepada Bapa Surgawi kita yang penuh belas kasihan. Semoga kita senantiasa dan terus-menerus mengangkat suara kita dan menunjukkan melalui perkataan dan perbuatan rasa syukur kita kepada Bapa di Surga dan Putra Terkasih-Nya, Yesus Kristus. Untuk ini saya berdoa, dan memberi Anda kesaksian dan berkat saya, dalam nama Tuhan kita, Yesus Kristus, amin.
1Tesalonika 5:18, Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu. Tuhan, aku mau memiliki hati yang penuh dengan ucapan syukur dan hati yang bersukacita. Aku mau selalu menyenangkan hatiMu. Aku mau hidup ku menjadi berkat buat sekelilingku.
– Renungan harian kristen tentang bersyukur. Setiap hari Tuhan memberikan kita begitu banyak penyertaan, mulai dari pagi hingga malam hari. Bahkan, saat kita bertindak melakukan perbuatan dosa pun, Tuhan senantiasa mengulurkan tangan-Nya untuk membimbing kita. Oleh karena itu kita tidak boleh lupa untuk selalu memanjatkan syukur setiap harinya, melalui doa ucapan syukur kristen ataupun menyanyikan lagu rohani kristen tentang bersyukur. Sebab, dengan selalu bersyukur kepada-Nya, Tuhan akan menambah berkat dan penyertaan-Nya kepada bentuk kasih dan penyertaan dari Tuhan telah banyak dijelaskan pada Alkitab melalui ayat alkitab tentang bersyukur. Di bawah ini, kami pun ingin meberikan beberapa renungan harian yang membahas mengenai pentingnya mengucap syukur kepada Yesus harian ini dapat kita jadikan bacaan bersama untuk sama-sama mengenal Tuhan Yesus secara lebih dalam lagi. Renungan-renungan ditulis di bawah juga dapat Anda jadikan sebagai khotbah Kristen, serta untuk diceritakan kepada anak-anak sekolah minggu. Belajar Untuk Selalu Bersyukur Miliki Hati yang Bersyukur Belajar Untuk Selalu Bersyukur“Aku tahu apa itu kekurangan dan aku tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tidak ada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku.” Filipi 412Sebagian orang merasakan kesulitan untuk mengucap syukur kepada Tuhan ketika sedang dihadapkan dengan berbagai pergumulan, masalah, ataupun kesulitan dalam hidup. Memang bukan perkara mudah mengucap syukur di tengah situasi yang tidak baik, ini adalah pun menjadi orang-orang Kristen yang bersyarat bila sakit telah disebuhkan, bila ekonomi telah dipulihkan, bila jodohtelah didapatkan, bila mendapat kebaikan-kebaikan lainnya dari Tuhan, berulah keluar ucapan syukur dan pujian bagi tuhan dari mulu. Jika tidak seperti itu, rasanya sulit untuk mengucapkan syukur kepada-Nya.“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” 1 Tesalonika 518Kalimat dalam segala hal’ memiliki maksud dalam segala keadaan, baik atau tidak baik, dalam kelimpahan atau kekurangan, ada masalah ataupun semuanya berjalan dengan baik, ktia harus bisa mengucapkan syukur sebab inilah yang dikehendaki Tuhan. Pengalaman hidup bangsa Israel pada masa lampau kiranya dapat menjadi peringatan bagi semua orang untuk selama menempuh perjalanan di padang gurun mereka telah mengecap kebaikan Tuhan, mengalami pertolongan Tuhan secara ajaib, namun semuanya tidak membuat mereka berubah. Yang keluar darimulut mereka hanyalah keluh kegah, gerutan, dan persungutan. Bahkan mereka selalu membandingkan kehidupan saat masih berada di Mesir, padahal di sana mereka tidak lain hanyalah budak-budak saja.“Kita teringat kepada ikan yang kita makan di Mesir dengan tidak bayar apa-apa, kepada mentimun dan semangka, bawang prei, bawang merah dan bawang putih. Tetapi sekarang kita kurus kering, tidak ada sesuatu apapun, kecuali manna ini saja yang kita lihat.” Bilangan 115-6.Bangsa Israel menujukkan rasa ketidakpuasannya terhadap pemeliharaanTuhan. Apakah selama ini kita juga demikian? Sehingga sehari-hari yang kita jalani selalu dipenuhi omelan? Miliki Hati yang Bersyukur“Sesungguhnya, penderitaan yang pahit menjadi keselamatan bagiku; Engkaulah yang mencegah jiwaku dari lobang kebinasaan. Sebab Engkau telah melemparkan segala dosaku jauh dari hadapan-Mu.” Yesaya 3817Pengucapan syukur adalah salah satu kekuatan terbesar dalam kehidupan orang percaya. Tapi dalam prakteknya banyak orang Kristen sukar melakukannya. Mereka berpendapat“Bagaimana Anda bisa bersyukur, jika rumah tangga sedang dihancurkan, toko tidak ada pembeli, bisnis bangkrut, banyak hutang, spenyakit belum sembuh, jodoh belum tampak.”Seringkali kita hanya ingin bersyukur ketika mengalami mukjizat, berkat dan bantuan Allah. Namun, meskipun tidak ada keajaiban, meskipun situasi tidak seperti yang diharapkan, meskipun doa kita tidak dijawab, meskipun kita belum mengalami bantuan Tuhan, untuk menjadi orang yang mampu bersyukur!“…hanyalah orang yang hidup, dialah yang mengucap syukur kepada-Mu, seperti aku pada hari ini;” Yesaya 3819.Ini berarti bahwa setiap orang yang wajib bersyukur kepada Allah. Dengan kata lain, hanya orang mati yang berhenti mengucap syukur.“Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN!” Mazmur 1506.Hizkia bersyukur tidak hanya karena ia telah sembuh dari penyakitnya, atau karena Allah sangat murah hati kepadanya dengan memperluas usia lima belas tahun Yesaya 38 5, tetapi karena tidak ada alasan baginya untuk tidak bersyukur kepada kita harus bersyukur dalam segala situasi? Dengan rasa syukur kita tidak akan mudah merasa lelah. Jika jantung dipenuhi dengan rasa syukur, apapun yang kita lakukan, itu tidak akan membuat kita merasa lelah, dan kami akan melakukan segalanya dengan sepenuh jika semuanya dilakukan dengan keluhan ringan dan bergumam, sebagai sesuatu pekerjaan, akan dilakukan keras. Dengan rasa syukur, seseorang akan memiliki semangat juang yang tinggi, jangan menyerah dan putus asa, karena ia tahu ada Allah yang dengan saya dan memberikan kekuatan kepadanya.“Dia memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada berdaya.” Yesaya 4029.Kesimpulan Sekian penjelasan mengenai beberapa renungan harian kristen tentang bersyukur, ilustrasi khotbah kristen tentang bersyukur, khotbah ucapan syukur atas kebaikan tuhan, khotbah kristen singkat tentang bersyukur, renungan syukur atas berkat tuhan, ayat alkitab tentang bersyukur, kumpulan khotbah ucapan syukur, hati yang bersyukur, cara bersyukur menurut alkitab dan Pagi Kristen Singkat dan Penuh SyukurKata Mutiara Kristen Tentang BersyukurLagu Rohani Kristen Tentang Ucapan Syukur
Berikutini adalah 15 ayat Alkitab tentang bersyukur untuk diamalkan di dalam kehidupan sehari-hari: 1. 1 Tawarikh 16:8. Bersyukurlah kepada Tuhan, panggilah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya diantara bangsa-bangsa. 2. 1 Tawarikh 16:34.
Dari sekian banyak film Indonesia yang bagus, film layar lebar Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini NKCTHI adalah salah satu film yang menarik perhatian saya. Cerita dalam film ini sebenarnya sederhana tetapi sangat menyentuh. Film ini mengisahkan tentang sebuah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan tiga orang anak, yaitu Angkasa, Aurora, dan Awan. Sebagai anak bungsu, Awan selalu dilindungi oleh sang ayah. Sang ayah menuntut Angkasa, anak yang sulung, untuk selalu menjaga Awan, adik perempuannya yang paling kecil itu, serta mengesampingkan kepentingan Angkasa sendiri. Pada sisi lainnya, Aurora, si anak tengah, terkadang merasa diabaikan dan tak dianggap oleh ayah mereka. Kisah dalam film ini mencapai klimaksnya ketika rahasia kematian saudara kembar Awan mulai terungkap. Rupanya itulah yang menjadi penyebab sikap sang ayah yang over protective terhadap Awan. Mengetahui hal tersebut, Angkasa melampiaskan amarah yang besar terhadap ayahnya. Keluarga yang sebelumnya terlihat harmonis, akhirnya terpecah. Sang ibu, yang selama ini lebih banyak diam, mulai angkat suara dan berusaha untuk menyatukan keluarganya. Setelah itu, sang ayah pun berusaha berdamai dengan dirinya dan belajar untuk membagi perhatian secara merata kepada ketiga anaknya. Film ini selesai dengan akhir yang bahagia. Saya menonton film ini dua bulan sebelum kasus Covid-19 pertama kali terdeteksi di Indonesia dan menontonnya kembali setelah kita mengalami karantina wilayah. Menyaksikan respons setiap karakter di film tersebut terhadap tragedi membantu saya berempati kepada orang-orang di seluruh dunia yang melakukan berbagai cara untuk menghadapi pandemi ini. Terlebih lagi, film ini juga membantu saya menyadari bahwa reaksi-reaksi tersebut bisa menjadi cerita yang akan kita ceritakan di masa mendatang, entah itu sebagai cerita kenangan bagi cucu-cucu kita atau pelajaran berharga bagi komunitas kita. Alkitab juga dipenuhi dengan cerita tentang pengalaman orang-orang yang mengalami Tuhan dalam kehidupannya, baik saat sulit maupun senang. Jika kita melihat kehidupan kita sebagai pengikut Tuhan yang berusaha mengenal Dia, kita akan mendapati bahwa cerita kita pun merupakan bagian dari sekian banyak kisah yang sedang Tuhan berikan sebagai kesaksian hidup bersama Tuhan di masa kini. Terinspirasi kata-kata indah dari film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini, inilah tulisan pertama yang saya pikir suatu hari nanti akan saya ceritakan kepada orang lain ketika pandemi ini berakhir. “Hidup itu lucu ya, yang dicari, hilang... yang dikejar, lari... yang ditunggu, pergi. Sampai hari kita lelah dan berserah, saat itu semesta bekerja. Beberapa hadir dalam rupa sama, beberapa jauh lebih baik dari rencana. Sang Pencipta baik sekali ya….” —Awan Kalimat ini adalah ungkapan perasaan Awan terkait keberadaan seorang pria bernama Kale. Awan mengira Kale menyukainya dan berharap lebih, karena segala perhatian yang diberikan Kale baginya menyiratkan hubungan yang lebih dari sekedar pertemanan. Akan tetapi, saat Awan ingin memastikan hubungan mereka sebagai sepasang kekasih, Kale ternyata tidak sepikiran dengannya. Dalam hidup, sebagian kita pernah mengalami kehilangan sesuatu yang kita harapkan. Saya pernah mengalaminya ketika saya kehilangan ayah saya. Saya akui, sebelumnya saya bukanlah anak yang menyayangi ayah saya. Bahkan bisa dibilang, saya termasuk anak yang paling memberontak terhadap beliau. Segala sesuatu yang saya lakukan menjadi kontestasi untuk menentang beliau, bahkan termasuk niatan awal saya masuk seminari. Tetapi ternyata di seminari Tuhan mengizinkan saya melihat dan mengerti banyak hal yang membuat saya menyadari kesalahan saya. Namun di saat saya sudah berdamai dengan ayah dan hubungan kami dipulihkan, tak lama kemudian Tuhan memanggilnya pulang ke rumah Bapa. Padahal di masa itu saya sangat membutuhkan kehadirannya. Kepergian ayah membawa kesedihan yang mendalam bagi saya. Meski demikian, saya tidak menyesal, sebab Tuhan sudah mendamaikan kami berdua. Tidak ada lagi persoalan yang mengganjal di antara saya dan ayah. Memahami hal ini membuat saya semakin percaya bahwa Tuhan telah mengatur segala sesuatu sedemikian indah, sehingga saya mampu melewati masa kehilangan ini dengan hati terbuka. Selama pandemi, saya menyaksikan banyak orang kehilangan apa yang mereka harapkan dengan cara lain orang-orang yang ekstra hati-hati, malah tertular Covid-19 dan yang tidak percaya akan virus ini malah mengalaminya dan akhirnya percaya bahwa virus ini ada. Sepertinya, semakin berusaha menghindari, virus ini makin merajalela. Virus ini bahkan mampu bermutasi dan semakin banyak variannya, sehingga apa yang dahulu ampuh mengatasinya, kini tidak ampuh lagi. Menarik bukan, yang tak terlihat dan berukuran mikron ternyata jauh lebih berbahaya dan berkuasa mengubah zaman daripada manusia. Tidak berdayanya manusia dan maha kuasanya Tuhan terlihat nyata melalui virus yang tak kasat mata itu. Namun di atas semua yang terjadi ini, Sang Pencipta tetap berdaulat. Meski Ia tidak terlihat, namun Ia bekerja di tengah kehidupan kita dan memakai segala sesuatu sesuai dengan rencana-Nya. Benar yang dituliskan oleh C. S. Lewis dalam Problem of Pain, bahwa penderitaan adalah megafon Allah, yang menyadarkan kita betapa pentingnya peran Tuhan dalam kehidupan manusia. Saya paham, kita telah mengalami banyak kehilangan di sepanjang tahun 2020-2021 sakit akibat Covid-19, kematian mendadak dari orang-orang terdekat atau orang yang kita kenal, hilangnya pekerjaan, berkurangnya pemasukan, harus diam di rumah saja-yang sangat membosankan sebagian kita, dll. Entah kapan kita bisa keluar dari pandemi ini, tidak ada kejelasan, tidak ada kepastian. Pada sisi lain, realitas kehidupan cukup beragam, terutama dalam hal religius, dan tidak hanya kekristenan yang mengalaminya. Sebelum pandemi, semua kegiatan keagamaan dimaknai dengan berkumpul di sebuah gedung atau rumah ibadah yang dianggap sakral. Namun sekarang, terutama pada masa karantina wilayah, mengharuskan kita beribadah dari rumah. Tak perlu lagi berkumpul di suatu tempat yang dianggap sakral. Makna rumah ibadah pun jadi bergeser. Sekali lagi pandemi merubah makna dan mengubah cara beribadah kita juga. Pada akhirnya, kita menyaksikan segala kejadian di bumi ini bagaikan dagelan. Awalnya berharap seperti ini, tetapi malah berakhir lain. Memang, setiap manusia dapat merencanakan kehidupannya. Manusia juga dapat memilih apakah mau sejalan dengan kehendak Tuhan atau tidak. Namun pada akhirnya, Tuhanlah yang berdaulat dan kita diingatkan untuk menerimanya, baik atau buruk, dengan penuh keterbukaan, sebagaimana teguran yang dikatakan Ayub kepada istrinya, “...Apakah kita mau menerima yang baik dari Allah, tetapi tidak mau menerima yang buruk?” Ayb. 210. Namun seburuk apapun derita kehilangan yang kita alami, jika dimaknai dengan tepat, dapat memperlihatkan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan. Entah itu berupa penghiburan-penghiburan dari orang-orang yang tak terduga, kesempatan usaha yang baru terbuka, tawaran pekerjaan yang berasal dari teman lama kita, atau kesempatan melayani orang lain yang menderita hal yang sama seperti yang pernah kita alami. Penderitaan akan kehilangan juga membantu kita untuk lebih menghargai kehidupan dan menjalaninya dengan sungguh-sungguh, karena usia dan waktu sangatlah berharga dan tidak dapat diulang. “Sedih kadang membawa kita ke arah yang lebih tinggi. Mata angin nggak bisa diatur, tapi arah layar bisa.” —Kale Kale mengucapkan kalimat di atas untuk menghibur Awan agar dapat menghadapi kesedihannya. Memang dalam hidup, kita tak bisa menolak penderitaan maupun masalah yang datang menghadang. Tetapi Tuhan memberi kita kemampuan untuk bisa mengatasinya. Apakah hidup kita menjadi menderita atau bahagia, semua itu bergantung dari bagaimana kita menyikapi setiap peristiwa. Bisa saja peristiwa yang menyedihkan, justru pada akhirnya membawa kebahagiaan dan tanpa penyesalan, seperti yang saya alami di tengah duka karena kepergian ayah tercinta. Atau bisa saja di tengah peristiwa yang sulit, Tuhan menyediakan apa yang kita butuhkan, sehingga kita tetap bisa bersyukur meski di tengah kesusahan, sebagaimana yang dialami oleh ibu dan saya. Dua hari sebelum ayah saya meninggal, ibu saya baru memakamkan jenazah kakak perempuannya. Sekuat-kuatnya ibu, saya tahu dua peristiwa duka yang berturut-turut itu sangatlah berat baginya. Namun saya tahu bahwa Tuhan telah mengatur sehingga saya bisa menemaninya melewati masa berkabung. Berkat situasi pandemi ini, memungkinkan saya untuk bisa kuliah secara daring dan hadir secara fisik mendampingi ibu di masa duka keluarga kami. Terlepas dari penderitaan yang kami alami, saya tetap bisa menyaksikan kedaulatan dan pemeliharaan Tuhan atas keluarga kami. “Dikira hidup kayak tombol, pas sedih terus dipencet bisa langsung berubah bahagia lagi?” —Aurora Ucapan Aurora ini menyadarkan kita bahwa tidak mudah mengubah kesedihan menjadi kebahagiaan dalam sekejap. Butuh waktu untuk segala sesuatunya untuk memproses rasa kehilangan, untuk menghapus airmata kesedihan, untuk memulihkan kita dari luka akibat penderitaan, dan untuk membuat kita kembali merasakan kebahagiaan. Dalam kisah Ayub, dikisahkan bagaimana tiga sahabatnya yaitu Elifas, Bildad, dan Zofar mengunjungi dan bahkan menemaninya selama tujuh hari tujuh malam lamanya Ayb. 211. Tetapi setelah lewat tujuh hari, satu per satu sahabatnya mulai berbicara karena tak sabar lagi untuk menasihati Ayub, dan di situlah masalah terjadi. Bukan lagi penghiburan yang dirasakan Ayub, melainkan situasi yang runyam. Penderitaan Ayub belum berakhir, lukanya belum pulih, dukanya belum sembuh, ditambah lagi kerumitan dari para sahabatnya. Dalam segala penderitaan yang sedang kita hadapi kini, yang terpenting adalah kita tetap bisa menikmati dan mensyukuri proses yang terjadi. Tuhan itu pecinta proses. Ia menghargai usaha kita berproses di tengah penderitaan yang kita alami. Sebaliknya, justru ketidaksabaran dan sikap mencari siapa yang bersalah hanya akan membuahkan masalah baru atau menambahkan kerumitan masalah yang telah ada. “Selalu ada yang pertama kali dalam segala sesuatu, termasuk gagal” —Angkasa Kalimat ini disampaikan Angkasa kepada Awan, adik perempuannya, yang baru dipecat dari pekerjaannya. Kegagalan, penderitaan, kesulitan, semua itu adalah bagian dari kehidupan kita. Namun ketika menghadapinya, Tuhan ingin agar kita tidak menyerah, melainkan mencoba dan bangkit lagi, untuk tidak putus asa dan tetap memiliki pengharapan. Pengharapan membuat kita mampu bertahan meski di tengah kegagalan dan penderitaan. Pengharapan menghindarkan kita dari sikap bersungut-sungut. Pengharapan juga membuat kita bersyukur bahwa kita masih diberi kesempatan untuk menikmati hidup, walau hanya beberapa menit saja. Mungkin dalam beberapa menit itu, kita bisa mengucapkan kalimat perpisahan kepada orang yang kita cintai, menyampaikan kepada orang lain betapa kita bersyukur atas keberadaan mereka, atau memberitahu betapa kita menyayangi mereka. Namun yang terpenting dari semuanya itu adalah dasar pengharapan kita, yaitu Yesus Kristus. Karena Dialah, kita beroleh keselamatan dan selalu punya alasan untuk tetap berharap di tengah penderitaan. “Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita, yang sudah mati untuk kita, supaya entah kita berjaga-jaga, entah kita tidur, kita hidup bersama-sama dengan Dia” 1Tes. 59-10. “Terus, kamu bahagianya kapan?” —Lika Pertanyaan ini diungkapkan oleh Lika, kekasih Angkasa, karena Angkasa selalu mendahulukan kepentingan keluarga dibanding kepentingannya sendiri. Bagaimana respons kita jika seseorang menanyakan pertanyaan ini kepada kita? Sebagai orang Kristen, jawaban kita mungkin dapat ditemukan dalam keputusan kita untuk menghargai kehidupan, menghargai setiap hal kecil dan sederhana yang singgah dalam hidup kita Keluarga, pertemanan, studi, bahkan kesempatan untuk melakukan sesuatu dan menebus kesalahan. Saya rindu, suatu hari nanti saya bisa menceritakan apa yang pernah saya alami dan berkata “Tuhan itu baik.” Dengan demikian, saya bisa memberikan kesaksian tentang bagaimana "Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah" Rm. 828. Vika Rahelia adalah seorang desainer yang berupaya mengenal sumber inspirasinya dengan menjadi imperfect seminarian di Sekolah Tinggi Teologi Reformed Indonesia di Jakarta Selatan, Indonesia. Penulis suka mevisualisasi koleksi kata-katanya lewat graphic, hand lettering dan t-shirt print. Anda dapat mengikuti akun Instagramnya di imperfectseminarian. [ This article is also available in English and español. See all of our Indonesian Bahasa Indonesia coverage. ]
Tuhanmengajar kita bahwa sikap bersyukur akan memberikan dampak yang luar biasa bagi setiap orang percaya. Mungkin kita sedang merasa sesak dengan ujian yang kita alami. Namun, mengucap syukur kepada Tuhan untuk meminta perhatian atau penyediaan-Nya yang terus-menerus, akan mengingatkan kita bahwa Dia selalu hadir bagi kita.
Editor Says Meresapi Makna Bersyukur via Anabel Jensen Jakarta Di kehidupan sehari-hari, terdapat dua hal yang datang silih berganti sebagi pelengkap hidup yaitu kesenangan dan kesusahan. Karena tak ada orang yang selamanya senang atau susah terus menerus. 7 Ilustrasi Ini Punya Makna Mendalam, Sindir Kehidupan Manusia Zaman Sekarang 9 Kata-Kata Indah Tentang Kehidupan Yang Bikin Hidupmu Semakin Bermakna 4 Hal yang Harus Diajarkan pada Anak Agar Bahagia Saat Dewasa Di saat Anda merasakan kesenangan, diharapkan untuk selalu bersyukur dan ingat di mana dulu pernah merasakan susah. Begitu juga saat merasakan kesusahan. Maka ingatlah bahwa akan datang kesenangan. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” – QS Alam Nasyrah 5 – 6. Saat Anda sedang di masa-masa sulit, selalu ingatlah kepada Allah SWT. Karena Allah berfirman “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari nikmat-Ku” QS Al Baqarah 152 Banyak nikmat yang dianugerahkan Tuhan kepada umat-Nya yang merupakan pemberian yang terus menerus dan bermacam-macam bentuknya, baik lahir maupun BeryukurBersyukur merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk berterima kasih atas segala limpahan nikmat yang telah Tuhan berikan. Istilah syukur sendiri menurut agama, sebagaimana yang telah diajabarkan oleh Ibnul Qayyim “Syukur adalah menunjukkan adanya nikmat Allah pada dirinya. Dengan melalui lisan, yaitu berupa pujian dan mengucapkan kesadaran diri bahwa ia telah diberi nikmat. Dengan melalui hati, berupa persaksian dan kecintaan kepada Allah. Melalui anggota badan, berupa kepatuhan dan ketaatan kepada Allah.” Madarijus Salikin, 2/244. Lawan dari syukur sendiri adalah kufur nikmat, yaitu sifat enggan untuk menyadari atau bahkan mengingkari bahwa nikmat yang telah didapatkan adalah dari Allah Ta’ala. Oleh karena itu, selalu bersyukur saat Anda sedang diberi nikmat oleh Allah SWT, tidak memandang nikmat itu banyak atau sedikit. Karena orang yang selalu bersyukur niscaya Tuhan akan menambah kenikmatan tersebut. Hal ini sebagaimana firman Tuhan di dalam QS Ibrahim ayat 7 yang memiliki arti “Barang siapa yang bersyukur atas nikmatku kata Allah, niscaya aku akan menambahn nikmat itu. Akan tetapi barang siapa yang kufur atas nikmat Ku kata Allah, maka azab ku sangatlah pedih.”Beryukur adalah salah satu dari ibadahTuhan dalam banyak ayat di Al-Quran memerintahkan manusia untuk bersyukur kepada-Nya. Maka syukur adalah ibadah dan bentuk ketaatan atas perintah Allah SWT. Allah SWAT pun berfirman “Ingatlah kepada-Ku, maka Aku akan mengingat kalian. Bersyukurlah kepada-Ku janganlah ingkar.” QS. Al Baqarah152. Tuhan juga berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar hanya kepada-Nya kamu menyembah” QS. Al Baqarah172.1. Senantiasa berterima kasih kepada orang lain Salah satu cara untuk mensyukuri nikmat Tuhan adalah dengan berterima kasih kepada manusia yang telah menjadi perantara sampainya nikmat Allah pada Anda. 2. Merenungkan nikmat-nikmat Tuhan Di dalam Al Qur’an sering kali Tuhan menggugah hati manusia, bahwa ternyata banyak sekali nikmat yang dilimpahkan-Nya sejak umat manusia datang ke Bumi, agar sadar dan bersyukur kepada Allah SWT. Tuhan pun berfirman “Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. QS. An-NAhl78. 3. Qana’ah Coba untuk selalu merasa cukup atas nikmat yang ada pada diri Anda. Hal ini akan membuat Anda selalu bersyukur kepada Allah SWT. Sebaliknya, saat Anda senantiasa merasa tidak puas, selalu merasa kekurangan, merasa Allah tidak pernah memberi kenikmatan padanya sedikitpun, maka begini Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda “JAdilah orang yang wara’, maka engkau akan menjadi hamba yang paling berbakti. Jadilah orang yang qana’ah, maka engkau akan menjadi hamba yang paling bersyukur”. HR. Ibnu Majah dishahihkan Al Albani dalam Shahih Ibni Majah. 4. Sujud Syukur Salah satu cara untuk mengungkapkan rasa syukur adalah dengan melakukan sujud syukur. 5. Berdzikir Merupakan salah satu bentuk rasa syukur kepada Allah SWT. Ada beberapa dzikir tertentu yang diajarkan oleh Rasulullah khusus mengungkapkan rasa syukur Anda kepada Allah Bersyukur Kepada TuhanBersyukur kepada Tuhan dapat dilakukan dengan empat cara. 1. Bersyukur dengan Lisan Cara bersyukur kepada Tuhan pertama yaitu dengan mengucapkan Alhamdulillah’ adalah hal minimal yang bisa dilakukan. Bila hati seseorang telah sangat yakin bahwa segala nikmat berasal dari Allah SWT. Anda akan mengucapkan Alhamdulillah segala puji bagi Allah. Oleh karena itu, saat Anda mendapatkan nikmat dari seseorang, maka lisan tetap harus memuji Tuhan. Karena tanpa disadari, orang tersebut merupakan perantara Tuhan yang sengaja didatangkan untuk Anda. 2. Bersyukur dengan Hati Cara bersyukur kepada Tuhan yang kedua adalah Anda perlu menyadari bahwa segala nikmat dan rezeki yang didapatkan semata-mata merupakan karunia dan kemurahan dari Tuhan. Cara bersyukur kepada Tuhan dengan hati bisa membawa seseorang kepada sikap untuk menerima karunia-Nya. 3. Bersyukur dengan Tindakan Aktivitas fisik atau perbuatan nyata terkait bersyukur bisa dilakukan dalam berbagai bentuk. Baik melibatkan orang lain atau hanya melibatkan diri sendiri. Nabi Muhammad SAW menjelaskan bahwa Tuhan sangat suka melihat nikmat yang diberikan kepada hamba-Nya dengan cara dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. “Sesungguhnya Allah SWT senang melihat atsar bekas/wujud nikmat-Nya pada hamba-Nya,” sabda Rasulullah. 4. Merawat Kenikmatan Saat Anda mendapatkan nikmat dari tuhan, usahakan untuk merawatnya agar tidak rusak. Hal ini seperti menjaga amanah dari Allah SWT. Misalnya saja Anda bisa tetap menjaga kesehatan tubuh agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit. Merawat kenikmatan ini merupakan bentuk rasa syukur karena telah diberikan tubuh yang sehat oleh tuhan.* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Semogakalian menjadi hamba-Nya yang bersyukur.". Bersyukur menjadi perbuatan hati yang mampu membuat banyak orang merasa damai, bahagia, tenang, dan tentram. Dengan bersyukur, kita akan mendapat kenikmatan serta pahala dari Allah SWT. Seperti yang Allah sampaikan pada Surat Ibrahim ayat 7, yaitu:
Rasa syukur adalah salah satu aspek penting dalam hidup orang Kristen. Orang yang sulit bersyukur adalah orang yang paling menderita. Apakah kamu orang yang sulit bersyukur? Biasanya mereka memandang segala sesuatu dari sisi ini bila terus berlangsung akan membuat jiwa kelelahan karena Allah adalah sumber rasa syukur. Maka orang yang sulit bersyukur adalah orang yang jauh dari Allah. Mari koreksi diri sembari merenungkan firman Tuhan tentang bersyukur kepada Tuhan berikut ini!1. 1 Tawarikh 168Bersyukurlah kepada Tuhan, panggilah nama-Nya, perkenalkanlah perbuatan-Nya di antara 1 Tawarikh 1634Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamanya kasih setia-Nya3. 1 Tawarikh 1635Dan katakanlah “Selamatkan kami, ya Tuhan Allah, penyelamat kami diantara bangsa-bangsa, supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus, dan bermegah dalam puji-pujian kepada-Mu.”4. Mazmur 717Aku hendak bersyukur kepada Tuhan karena keadilan-Nya, dan bermazmur bagi nama Tuhan, yang Maha 1 Timotius 112Aku bersyukur kepada Dia, yang menguatkan aku, yaitu Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena Ia menganggap aku setia dan mempercayakan pelayanan ini Kolose 315Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan Lukas 1021Pada waktu itu juga bergembiralah Yesus dalam Roh kudus dan berkata " Aku bersyukur kepada-MU, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepada-Mu. Baca Juga Ayat Alkitab tentang Kehidupan dan Keluarga Kristen 8. Yesaya 124Pada waktu itu kamu akan berkata “Bersyukurlah kepada Tuhan, panggillah nama-Nya, beritahukanlah perbuatan-Nya di antara para bangsa-bangsa, masyhurkanlah, bahwa nama-Nya tinggi luhur.”9. Mazmur 14510Segala yang kau jadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kau kasihi akan memuji Mazmur 13914Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib, ajaib apa yang kau buat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. 11. Matius 1125Pada waktu itu berkatalah Yesus “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.”12. Yesaya 121Pada waktu itu Engkau berkata Aku mau bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, karena sungguhpun Engkau telah murka terhadap aku, tetapi murkaMu telah surut dan Engkau menghibur Mazmur 13914Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib. Ajaib apa yang Kau buat dan jiwaku benar-benar Mazmur 1384Semua raja di bumi akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, sebab mereka mendengar janji dari mulut-Mu Baca Juga Ayat Alkitab tentang Semangat, Makin Tegar Jalani Hidup 15. Mazmur 1381Dari Daud. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, dihadapan Allah aku hendak bermazmur bagi-Mu16. 1 Tawarikh 2913Sekarang ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu dan memuji nama-Mu yang agung Mazmur 287Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku, kepada-Nya hatiku percaya. Aku tertolong sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyian aku bersyukur kepada-Nya. 18. Mazmur 332Bermazmurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah baginya dengan gambus sepuluh tali!19. Mazmur 425Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan gelisah di dalam diriKu? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku akan bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Mazmur 4517Aku mau memasyhurkan namaMu turun-temurun, sebab itu bangsa-bangsa akan bersyukur kepadaMu untuk seterusnya dan Roma 146Siapa yang berpegang pada suatu hari yang tertentu, ia melakukannya untuk Tuhan. Dan siapa makan, ia melakukan untuk Tuhan, sebab dia mengucap syukur kepada Allah. Dan siapa tidak makan, ia melakukannya untuk Tuhan, dan ia juga mengucap syukur kepada Mazmur 529Aku hendak bersyukur kepada-Mu selama-lamanya, sebab Engkaulah yang bertindak. Karena nama-Mu baik, aku hendak memasyurkannya di depan orang-orang yang Kaukasihi!23. Kolose 27Hendaklah kamu berakar dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diakarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan Mazmur 546Dengan rela hati aku akan mempersembahkan korban kepada-Mu, bersyukur sebab nama-Mu baik, ya Tuhan25. Mazmur 579Aku mau bersyukur kepada-Mu diantara bangsa-bangsa, ya, Tuhan, aku mau bermazmur bagi-Mu diantara suku-suku Filipi 46Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segenap hal keinginanmu kepada Allah dengan doa dan permohonan dengan ucapan Mazmur 8612Aku hendak bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, Allahku, dengan segenap hatiku, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya28. Mazmur 1004Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! 29. Mazmur 1061Haleluya! Bersyukurlah kepada Tuhan, sebab Ia baik! Bahwasanya untuk selama-lamaNya kasih 2 Samuel 2250Sebab itu aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu, ya Tuhan, diantara bangsa-bangsa, dan aku akan menyanyikan mazmur bagi nama-Mu. Baca Juga 12 Ayat Alkitab tentang Pernikahan Suci, Tepatilah Janji pada Tuhan 31. Filemon 14Aku mengucap syukur kepada Allahku, setiap kali aku mengingat Engkau dalam Ibrani 1228Jadi, karena kita menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan, marilah kita mengucap syukur dan beribadah kepada Allah menurut cara yang berkenan kepada-Nya, dengan hormat dan takut33. Ibrani 1315Sebab itu, marilah kita, oleh Dia, senantiasa mempersembahkan korban syukur kepada Allah, yaitu ucapan bibir yang memuliakan 2 Timotius 13Aku mengucap syukur kepada Allah, yang ku layani dengan hati nurani yang murni seperti yang dilakukan nenek moyangku. Dan selalu mengingat Engkau dalam permohonanku, baik siang maupun Kolose 315Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah di hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan kumpulan firman Tuhan tentang bersyukur. Bersyukur di dalam hidup harus dilakukan setiap harinya. Di dalam segala sesuatu, kita harus belajar bersyukur! Di dalam suka maupun duka, Tuhan meminta kita untuk datang kepada-Nya. Dia akan memberi kita ketenangan dan kelegaan. Maka jangan tunda untuk bersyukur dan jangan tunda untuk datang menghampiri Allah! Tuhan memberkati!
Menjadikanrasa syukur kita terhadap Tuhan selalu terucap dalam tiap kehidupan kita adalah suatu keharusan. Karena dengan bersyukur, maka nikmat kita justru akan semakin ditambah. Maka, simak puisi berikut ini agar rasa syukur kita selalu terucap. Tulisan tentang Puisi Rasa Syukur yang Menyentuh Hati ini, mudah-mudahan bisa memberi
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ Dan ingatlah juga tatkala Tuhan kalian memaklumatkan, "Sesungguhnya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepada kalian; dan jika kalian mengingkari nikmat-Ku, maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” QS Ibrahim ayat 7 Bangsa Yahudi adalah kaum yang paling banyak mendapat nikmat dari Allah namun mereka jugalah kaum yang paling tidak pandai bersyukur. Ayat di atas turun dalam konteks dialog antara Nabi Musa dan bangsa Yahudi. Allah menceritakan tentang Nabi Musa ketika ia mengingatkan kaumnya kepada hari-hari Allah yang mereka alami dan nikmat-nikmat-Nya yang dilimpahkan kepada mereka. Yaitu ketika Allah menyelamatkan mereka dari cengkeraman Fir'aun dan para pengikutnya, serta dari siksaan dan penghinaan yang mereka alami. Fir'aun menyembelih anak laki-laki mereka yang dijumpainya, dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka, lalu Allah menyelamatkan mereka dari semuanya itu. Hal tersebut merupakan nikmat yang paling besar. Tetapi sayang, bangsa Yahudi melupakan semua nikmat yang Allah berikan. Mereka menjadi bangsa yang kufur nikmat. Maka Allah ingatkan Nabi Muhammad dan umat beliau untuk pandai-pandai bersyukur. Jangan meniru kesalahan bangsa Yahudi. Inilah konteks surat Ibrahim ayat 7 di atas. Ibn Katsir dalam kitab tafsirnya menyodorkan kisah nyata sebagai implementasi ayat di atas وَفِي الْمُسْنَدِ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ بِهِ سَائِلٌ فَأَعْطَاهُ تَمْرَةً، فَتَسَخَّطها وَلَمْ يَقْبَلْهَا، ثُمَّ مَرَّ بِهِ آخَرُ فَأَعْطَاهُ إِيَّاهَا، فَقَبِلَهَا وَقَالَ تَمْرَةٌ مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَأَمَرَ لَهُ بِأَرْبَعِينَ دِرْهَمًا، أَوْ كَمَا قَالَ "Diriwayatkan oleh Imam Ahmad al-Musnad ada seorang pengemis yang diberi sebutir kurma oleh Nabi, namun pengemis tersebut menolak karena merasa pemberian itu hanya sebutir biji kurma. Datang pengemis lain, Nabi berikan sebutir biji kurma. Terdengar ucapan terima kasih dan rasa syukur mendapat pemberian dari Nabi meski hanya sebutir kurma. Mendengar rasa syukur pengemis kedua ini, maka Nabi tambahkan 40 dirham untuknya." Orang yang bersyukur adalah orang yang tahu berterima kasih. Bukan sekedar banyak atau sedikitnya rejeki yang kita peroleh, tapi renungkan sejenak yang memberi kita rejeki itu adalah Sang Maha Agung. Ini saja sudah pantas membuat kita bersyukur karena sedikit atau banyak kita masih diperhatikan dan diberi rejeki oleh Allah swt. Alhamdulillah. 1. Orang yang bersyukur akan jauh lebih produktif. Kenapa? Karena mereka tahu memanfaatkan resources dan peluang yang ada. Orang yang selalu mengeluh akan menghabiskan waktunya menyesali diri. Berlama-lama dalam nestapa membuat kita tidak siap menangkap peluang berikutnya. Orang yang bersyukur akan memanfaatkan apa yang dimiliki saat ini, sekecil apapun itu, sebagai bekal untuk terus maju. 2. Orang yang bersyukur itu lebih bahagia dan optimis Sementara orang yang pesimis akan sibuk meratapi kegagalan dan nyinyir akan kesuksesan orang lain, orang yang pandai bersyukur emosinya akan lebih stabil, sigap mencari solusi, melokalisir persoalan bukan melebarkannya kemana-mana, dan taktis mengatur strategi. Dengan segala keterbatasannya, orang yang bersyukur akan membuat skala prioritas. Siapapun tidak akan suka dengan orang yang selalu mengeluh, dan kalau dia punya problem seolah hanya dia satu-satunya di dunia orang yang punya masalah, dan semua orang harus memperhatikan masalahnya. Orang seperti ini tidak akan produktif berkarya, dan tidak akan bertambah nikmat dari Allah. Ayat di atas itu sangat nyata dan membumi. Dalam bahasa Arab, kata "syukur" berarti membuka dan menampakkan, dan lawan katanya adalah "kufur" yang bermakna menutup dan menyembunyikan. Ini artinya hakikat syukur adalah menampakkan nikmat dengan cara menggunakannya pada tempatnya dan sesuai dengan yang dikehendakinya oleh pemberinya, juga dengan cara menyebut-nyebut pemberinya dengan baik. Tafsir al-Misbah menjelaskan bahwa setiap nikmat yang dianugerahkan Allah itu semua menuntut perenungan untuk apa ia dianugerahkan-Nya. Lalu menggunakan nikmat tersebut sesuai dengan tujuan penganugerahannya. Dengan demikian, orang yang kufur terhadap nikmat Allah bukan saja tidak mengakui berbagai kenikmatan yang Allah berikan tapi cenderung untuk menutupi dan menyembunyikannya. Itulah sebabnya Allah menegaskan, وَقَلِيلٌ مِنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ "Dan sedikit di antara hamba-hambaKu yang bersyukur" QS Saba13 dan di ayat lain Allah berfirman, ذَٰلِكَ مِنْ فَضْلِ اللَّهِ عَلَيْنَا وَعَلَى النَّاسِ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُونَ "Yang demikian itu adalah dari karunia Allah kepada kami dan kepada manusia seluruhnya; tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur" QS Yusuf 38. Naudzubillahi min dzalik. 3. Bersyukur itu manfaatnya akan kembali kepada kita. Al-Qur’an sudah memberi sinyal yang teramat jelas وَلَقَدْ آتَيْنَا لُقْمَانَ الْحِكْمَةَ أَنِ اشْكُرْ لِلَّهِ ۚ وَمَنْ يَشْكُرْ فَإِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهِ ۖ وَمَنْ كَفَرَ فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ حَمِيدٌ "Dan sesungguhnya telah Kami berikan hikmah kepada Luqman, yaitu "Bersyukurlah kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, maka sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak bersyukur, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji". QS Luqman 12 Dalam Hadits Qudsi diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari Sahih Muslim, Hadits No. 2577 يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَتْقَى قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا زَادَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، Hai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang yang pertama dari kalian dan yang terakhir dari kalangan umat manusia dan jin semuanya memiliki kalbu seperti kalbu seseorang di antara kalian yang paling bertakwa, tiadalah hal tersebut menambahkan sesuatu dalam kerajaan-Ku barang sedikit pun يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ كَانُوا عَلَى أَفْجَرِ قَلْبِ رَجُلٍ وَاحِدٍ مِنْكُمْ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ فِي مُلْكِي شَيْئًا، Hai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang yang pertama dari kalian dan yang terakhir dari kalangan umat manusia dan jin semuanya memiliki kalbu seperti kalbu seseorang di antara kalian yang paling durhaka, hal tersebut tidaklah mengurangi sesuatu pun dalam kerajaan-Ku barang sedikit pun. يَا عِبَادِي لَوْ أَنَّ أَوَّلَكُمْ وَآخِرَكُمْ وَإِنْسَكُمْ وَجِنَّكُمْ قَامُوا فِي صَعِيدٍ وَاحِدٍ، فَسَأَلُونِي،فَأَعْطَيْتُ كُلَّ إِنْسَانٍ مَسْأَلَتَهُ، مَا نَقَصَ ذَلِكَ مِنْ مُلْكِي شَيْئًا إِلَّا كَمَا يَنْقُصُ المِخْيَطُ إِذَا أُدْخِلَ الْبَحْر» Hai hamba-hamba-Ku, seandainya orang-orang pertama dari kalian dan yang terakhir dari kalangan umat manusia dan jin semuanya berdiri di suatu lapangan, kemudian mereka meminta kepada-Ku, lalu Aku memberi kepada setiap orang apa yang dimintanya, tiadalah hal itu mengurangi kerajaan-Ku barang sedikit pun, melainkan sebagaimana berkurangnya laut bila dimasukkan sebuah jarum ke dalamnya. Perbendaharaan Allah amat luas. Bersyukur pada pemberianNya itu tidak akan menambah sesuatupun di sisiNya, tapi justru akan menambah rahmatNya untuk kita. Kita yang membutuhkan syukur, bukan Allah Swt. Allah berfirman dalam QS al-Baqarah 152 فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ “Ingatlah kepadaKu, niscaya Aku ingat kepadamu, bersyukurlah kepada-Ku, dan jangan kufur dari nikmat-Ku.” Ayat ini begitu padat-bergizi menggabungkan tiga konsep sekaligus dzikir, syukur dan kufur. Mengingat Allah berdzikir akan membawa kita kepada rasa syukur, sebaliknya orang yang lalai dari mengingat Allah, di mana setiap punya masalah dia menjadi kufur nikmat. Dia jadi lupa akan berbagai nikmat yang sudah Allah berikan sebelumnya. Konsep syukur yang begitu dahsyat di atas, sayangnya begitu tiba di tengah-tengah kita menjadi dipalingkan maknanya. “Syukurin loe!” walhasil kata “syukur” berubah menjadi negatif, seolah bersyukur itu sama dengan mengejek kegagalan orang lain. Kita seolah mensyukuri kegagalan orang lain. Mungkin ini sebabnya kita sulit menjadi bangsa yang maju karena kita keliru menerapkan makna syukur. Kita diperintah oleh Tuhan untuk menyebarkan nikmat yang kita peroleh sebagai tanda syukur QS. al-Duha 11. Dengan menyebarkannya, maka kita telah berbagi kebahagiaan dan energi positif ini akan menular kepada orang lain. Tahadduts bin ni'mah ini berbeda dengan ujub, kesombongan diri atau sekadar pamer, karena niat dan tujuannya berbeda sama sekali. Apalagi, bersyukur itu tidak harus menunggu nikmat yang ruaarr biasa’ seperti kalau kita mau pamer atau menyombongkan diri. Apa yang kita raih, sekecil apapun, patut disyukuri, dan diceritakan dengan penuh rasa syukur. Do not underestimate what you already have Jangan meremehkan apa yang anda miliki. Dalam bahasa agama, alhamdulillah 'ala kulli hal Puji Tuhan dalam segala kondisi Tapi, alih-alih menebar energi positif, mengapa kita jutsru sering mendapati reaksi negatif dari mereka yang menerima berita baik tentang kita? Inilah penyakit kronis SMS Senang Melihat orang lain Susah dan Susah Melihat orang lain Senang yang harus kita lawan. Mau diartikulasikan sedemikian rupa dan mau ditutupi dengan kata-kata bersayap sekalipun, orang lain bisa merasakan kok, bagaimana reaksi negatif yang kita lontarkan. Jadi, apa jalan keluarnya? Sederhana saja. Rasul mengingatkan, "Perumpamaan kalian dalam hal kasih sayang itu bagaikan satu tubuh, apabila satu anggota badan merintih kesakitan, maka sekujur badan akan merasakan panas dan demam" HR Muslim. Mafhum mukhalafahnya ialah kalau ada anggota tubuh yang senang, maka sekujur tubuh juga seharusnya senang! Karena itu, saran saya, kalau ada kawan yang dapat kenikmatan atau dapat rezeki, maka kita pun sebaiknya segera ikut bersujud syukur. Cara praktis ini bukan saja akan memadamkan penyakit hati, seperti iri hati dan dengki terhadap rezeki orang lain, tapi juga menebarkan energi positif. “Ente yang dapat rezeki, ane bakalan ikut sujud syukur berterima kasih pada Tuhan yang telah memberi ente kenikmatan tersebut. Ente bertahadduts bin ni'mah, ane bersujud syukur. Sekarang, rasakan ademnya hati kita semua. Subhanallah!” Imam al-Ghazali juga memgingatkan kita semua bahwa cara bersyukur kepada Allah itu lewat hati, dengan lisan dan dengan amal perbuatan. Mari kita memaafkan kesalahan hari kemarin, bersyukur pada apa yang diraih hari ini, dan berdoa untuk masa depan yang lebih baik. Itulah cara menitipi hidup menujuNya. Nadirsyah Hosen, Rais syuriyah PCINU Australia dan New Zealand
Selaluberterima kasih atas apapun nasib kita. Mau bagus, mau jelek, toh itu tetap nasib kita. Semoga dengan tetap bersyukur, hidup kita berjalan lancar. -Tere Liye. 7. Adalah bodoh dan salah untuk berkabung atas orang-orang yang mati. Sebaliknya kita harus bersyukur kepada Tuhan bahwa orang-orang seperti itu pernah hidup.
Sponsors Link Yesus sendiri suka mengajar murid – muridNya menggunakan perumpamaan. Bahkan banyak dari perumpamaan – perumpamaan Yesus itu yang menjadi perumpamaan yang populer dan sering diperdengarkan untuk senantiasa mengingatkan kita semua agar kita tetap berada pada jalanNya. Penggunaan perumpamaan dapat membantu memudahkan Yesus untuk mengajarkan apa yang Tuhan kehendaki dalam hidup kita dan hal ini juga membantu kita untuk lebih mengerti apa yang dimaksudkan oleh Yesus sendiri. Perupamaan juga bisa membantu kita untuk sedikit demi sedikit mengerti tentang apa yang Tuhan inginkan untuk kita lakukan dalam hidup kita mengenai apa yang benar untuk dilakukan dan mana yang seharusnya tidak dilakukan. Dalam Alkitab tentunya kita bisa menemukan banyak sekali perumpamaan yang membahas hampir segala sesuatu yang tentunya akan bermanfaat untuk membantu menumbuhkan iman kita kepada Tuhan. Salah satu jenis perumpamaan yang diajarkan oleh Yesus membahas tentang bersyukur dan persembahan. Kedua hal inilah yang akan saya bahas pada artikel kali ini karena permasalahan mengenai rasa syukur dan persembahan bisa terbilang cukup krusial dalam kehidupan kita sehari – hari. Berikut ini adalah beberapa ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan yang bisa saya bagikan dengan Anda 1. Janda miskin “Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, janda miskin ini memberi lebih banyak daripada semua orang yang memasukkan uang ke dalam peti persembahan. Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya semua yang dimilikinya, yaitu seluruh nafkahnya” Mrk 1238-44. Apakah Anda masih mengingat tentang ayat ini? Ayat ini adalah salah satu ayat yang seringkali diperdengarkan dalam khotbah Gereja untuk mengingatkan kita untuk senantiasa tidak berlaku sombong hanya karena kita bisa memberi persembahan dengan jumlah yang besar. banyak dari kita melakukan berbagai jenis persembahan ataupun bantuan untuk Gereja hanya untuk membuat diri sendiri menjadi semakin dipandang oleh orang lain, agar dihormati, dan lain sebagainya. Persembahan yang kita berikan untuk Gereja sebaiknya kita berikan secara ikhlas sama seperti seorang janda miskin yang sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk Tuhan dengan segenap hatinya. Tetapi pertama tama, hal yang harus kita ketahui adalah tentang bagaimana cara menghitung persepuluhan dengan benar agar kita bisa memberikan kepada Tuhan sejumlah persembahan ataupun perpuluhan dengan jumlah yang pantas dan sesuai dengan kondisi kita masing – masing. Dengan memberikan persembahan, kita sama saja dengan mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas berkat yang telah kita terima. Lagi pula, uang persembahan itu bukan untuk Tuhan, melainkan untuk kembali lagi membantu sesama kita yang membutuhkan, membantu mengembangkan Gereja, mendanai kegiatan – kegiatan rohani, dan lain sebagainya. Dimana, semua hal ini juga baik adanya untuk membantu pertumbuhan iman kita. 2. Orang – orang upahan di kebun anggur Ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan selanjutnya diambil dari Injil Matius 201-16. Pada Injil Matius 201-16 menceritakan tentang pemilik kebun anggur yang memperkerjakan beberapa orang dengan perjanjian upah sebanyak satu dinar dalam satu hari. Para pekerja yang telah bekerja sehari suntuk merasa tidak adil karena upah mereka sama dengan upah pekerja yang hanya bekerja selama satu jam walaupun memang sudah ada perjanjian mengenai upah di awal sebesar satu dinar. Injil ini, mengingatkan kita untuk tetap bersyukur atas segala kejadian yang terjadi dalam hidup. Mungkin saja kita melihat bahwa orang lain yang baru saja memulai suatu pekejaan menjadi lebih sukses dari kita walaupun kita dan orang tersebut memulai pekerjaan dalam waktu yang bersamaan. Kita hanya bisa melihat segala sesuatu secara terbatas, hanya melihat orang lain dari luar dan tidak bisa mengetahui apa yang sudah dia kerjakan dibalik layar. Untuk itu sepatutnya kita senantiasa untuk tetap bersyukur dan bekerja keras atas kesempatan yang telah diberikan Tuhan kepada kita dalam bentuk apapun agar nantinya juga bisa berbuah dengan baik. Bukankah itu termasuk kedalam janji Tuhan bagi orang percaya bahwa semua akan indah pada waktuNya? Tetaplah senantiasa berada pada jalanNya dan gunakan kesuksesan orang lain sebagai pemicu semangat dan motivasi diri agar Anda bisa menjadi seseorang yang sukses juga. Dan yang perlu diingat, janganlah tinggi hati apabila Anda telah mencapai kesuksesan itu, melainkan tetaplah senantiasa bersyukur atas kesuksesan yang telah Anda terima dan senantiasa bertanggung jawab atas kepercayaan yang telah Anda terima. 3. Perumpamaan tentang talenta Ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan selanjutnya adalah perumpamaan tentang talenta yang berada pada Injil Matius 25 14-25 juga bisa menjadi renungan kita untuk tetap bersyukur. Dalam Injil Matius 25 14-25 disebutkan bahwa sang tuan memberikan talenta kepada hamba – hambanya sesuai dengan kemampuan mereka masing – masing. Hal ini sama seperti kita, Tuhan memberikan apa yang kita miliki seperti harta, kecerdasan, dan bakat sesuai dengan kemampuan kita. Tentunya berkat ini akan berbeda pada manusia yang satu dengan yang lainnya. Tetapi, Tuhan juga masih membuka kesempatan bagi kita dan akan tetap terus membuka kesempatan bagi kita yang ingin mengembangkan berkat yang telah kita terima. Kita harus benar – benar memahami arti bersyukur dalam Alkitab agar kita terhindar dari perasaan iri dan dengki kepada sesama yang bisa menghambat kita dalam mengembangkan berkat yang telah ktia terima dari Tuhan. Jangan hanya merasa iri hati atas kesuksesan ataupun kekayaan yang orang lain miliki karena tentunya apabila seseornag tersebut memiliki lebih maka lebih besarlah tanggung jawabnya atas segala sesuatu yang telah dipercayakan kepadanya itu. Tetaplah berusaha dan bertekun dalam doa karena akan sangat besar manfaat berdoa bagi orang kristen dalam membantu mengubah hidup kita menjadi lebih baik. 4. Dua macam dasar Perumpamaan tentang dua macam dasar ini dapat ditemui pada Injil Matius 7 24-27. Pada Injil ini diceritakan tentang dua orang yang mendirikan rumahnya di dua landasan yang berbeda. Yang satu mendirikan rumahnya diatas batu dan yang satu mendirikan rumahnya diatas pasir. Ketika ada badai menerpa, rumah seseorang yang berlandaskan batu tetaplah kokoh sedangkan rumah seorang yang lain hancur diterpa badai. Perumpamaan ini ingin mengingatkan kita bahwa apabila kita telah memasrahkan dan mempercayakan hidup kita kepada Tuhan, maka kita tidak perlu khawatir akan segala sesuatu yang terjadi pada hidup kita. Meskipun banyak kesulitan – kesulitan yang kita hadapi tetapi percayalah saja bahwa Tuhan akan mencukupkan segala sesuatunya dalam hidup kita. Dengan mengucap syukur setiap harinya atas segala rahmat yang telah Tuhan berikan hal ini sama saja dengan kita telah mempercayai Tuhan yang memegang kendali atas hidup kita. Karena itu dasarilah imanmu seperti seseorang yang membangun rumahnya dengan landasan batu dan bukannya pasir. Dasarilah hidupmu dengan rasa syukur dan tetaplah mengingat bahwa Yesus lebih besar dan lebih berkuasa dari masalah – masalah hidup yang engkau sedang hadapi saat ini. 5. Orang kaya yang bodoh Ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan yang selanjutnya menceritakan tentang orang kaya yang bodoh. Pada perumpamaan yang diceritakan dalam Injil Lukas 12 13-21 ini menceritakan tentang seorang kaya yang sedang berusaha meningkatkan kekayaannya terus menerus. Bahkan, ketika ia sudah tidak tahu lagi kemana ia akan menyimpan kekayaannya itu, ia tetap berusaha menyimpan kekayaannya dan berusaha menikmati kekayaannya itu suatu saat nanti untuk dirinya sendiri. Ia disebut – sebut sebagai orang kaya yang bodoh karena ia tidak memperhatikan keadaan disekitarnya, dimana masih banyak orang miskin yang memerlukan uluran tangan dan bantuan darinya. Ia juga tidak memperhatikan dan bahkan lupa bahwa apabila jiwanya diambil daripadanya maka ia tidak akan bisa menikmati kekayaan yang sudah ia kumpulkan itu. Hendaklah kita bersyukur dan apabila kita sudah merasa cukup dengan keadaan yang kita miliki saat ini cobalah untuk memperhatikan keadaan orang lain disekitar kita yang membutuhkan uluran tangan kita. Kiranya persembahan ataupun amalan yang bisa kita berikan untuk membantu orang lain juga bisa menjadi simpanan harta kita disurga nantinya. Karena hidup didunia hanyalah sementara dan hidup yang ingin kita tuju tentunya adalah hidup abadi bersama Dia. Ketahuilah juga akan perbedaan perpuluhan dan persembahan agar Anda tidak dibuat bingung karenanya. Ingatlah untuk senantiasa bersyukur atas segala rahmat yang telah Anda terima selama ini. Dan jangan lupa untuk berbagi kasih, membagikan sedikit yang Anda miliki kepada sesama yang membutuhkan, karena hal ini akan membantu Anda agar buah-buah Roh Kudus dalam diri Anda bisa bekerja secara maksimal dan membantu pertumbuhan iman Anda. Tidak ada gunanya untuk tetap menumpuk harta duniawi ketika kita tidak bisa menggunakan harta duniawi kita untuk mencapai harta surgawi. Semoga beberapa ilustrasi Alkitab tentang bersyukur dan persembahan yang sudah saya bagikan diatas bisa bermanfaat bagi Anda untuk menambah wawasan Anda serta membantu meneguhkan iman Anda dalam Kristus. Mungkin Anda juga bisa membaca berbagai renungan singkat kristen yang kami sediakan disini sebagai referensi bahan renungan dan refleksi diri agar kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik. Terima kasih atas kesediaan Anda yang telah membaca artikel – artikel dari kami, semoga semua artikel yang kami sajikan bisa membantu Anda untuk tetap tumbuh dalam Kristus. Tuhan Yesus memberkati kita semua.
Tema: "Bersyukur Kepada Tuhan" (Lukas 17 : 11-19) Tujuan : Hari ini kita mendengar cerita tentang orang yang bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan. Pada suatu hari, Tuhan Yesus pergi ke Yerusalem. Dalam perjalanan itu, Tuhan Yesus melewati sebuah desa. Di desa itu ada sepuluh orang yang sedang menderita sakit yang sangat parah.
iSwWA. k4hp16yelx.pages.dev/855k4hp16yelx.pages.dev/418k4hp16yelx.pages.dev/372k4hp16yelx.pages.dev/8k4hp16yelx.pages.dev/29k4hp16yelx.pages.dev/362k4hp16yelx.pages.dev/352k4hp16yelx.pages.dev/44
cerita tentang bersyukur kepada tuhan