Otakyang kurang cerdas bisa diasah menjadi cerdas, dan sesungguhnya tiada orang yang bodoh didunia ini. Masing-masing manusia punya potensi atau kelebihan tersendiri. Tinggal bagaimana potensi itu dikembangkan dengan baik sehingga menjadi panutan bagi diri sendiri maupun orang lain. Memanfaatkan waktu hidup dengan hal-hal yang bermanfaat. Skip to content Kalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikelKalkulator KeuanganKonsultasi Perencanaan KeuanganRencana PensiunRencana Dana PendidikanReview AsuransiReview InvestasiIn House TrainingEventEbookArtikel Home » Lifestyle » Ini 16 Tips dan Kunci Menjadi Pengusaha Sukses Dari Nol Dibaca Normal 5 Menit Ini 16 Tips dan Kunci Menjadi Pengusaha Sukses Dari Nol Bagaimana sih cara menjadi pengusaha sukses? Ternyata, ada rahasia yang perlu diketahui lho! Anda bisa sukses dengan mengikuti cara menjadi pengusaha sukses ini. Ingin tahu apa saja cara menjadi pengusaha sukses itu? Inilah ulasannya dalam artikel Finansialku berikut. Rubrik Finansialku Pengusaha Sebagai Cita-citaRahasia dan Cara Menjadi Pengusaha Sukses1 Mengenali Diri Sendiri2 Belajar3 Tetapkan Tujuan4 Berani Mengambil Resiko5 Lakukan Uji Pasar6 Merekrut SDM Kompeten7 Investasi8 Fokus Pada Satu Bisnis Dulu9 Rajin Membuat Catatan10 Rajin Evaluasi Diri11 Mulai Dari yang Anda Kuasai12 Punya Visi Misi yang Jelas13 Berpikir Out Of The Box14 Siap Menghadapi Kemungkinan Terburuk15 Bisnis Dari Sesuatu yang Anda Sukai16 Selalu Termotivasi oleh PassionTerapkan Cara Menjadi Pengusaha Sukses Sekarang Juga Pengusaha Sebagai Cita-cita Jika dulu cita-cita sebatas dokter dan guru, kini tak lagi. Banyak anak-anak maupun remaja yang mulai bermimpi menjadi seorang pengusaha. Ini didasari oleh banyak hal, satu diantaranya keberhasilan para pengusaha. Di Indonesia sendiri, ada begitu banyak pengusaha yang terkenal hingga luar negeri. Bahkan beberapa diantaranya masih berusia muda, seperti Nadiem Makarim. Rahasia dan Cara Menjadi Pengusaha Sukses Menjadi pengusaha bukan lagi jadi mimpi yang sulit dicapai. Di masa modern seperti ini, begitu banyak ide usaha yang bisa diwujudkan. Mulai dari jual beli barang sampai penyediaan jasa. Belajar dari para pengusaha sukses sebelumnya, Anda sebenarnya bisa melakukan beberapa hal berikut. 1 Mengenali Diri Sendiri Untuk menjadi pengusaha sukses, Anda harus tahu passion dan kemampuan diri sendiri. Seberapa besar bakat Anda memulai usaha sendiri? Apa kelemahan yang dimiliki kalau menjalankan usaha? [Baca Juga Tiru Mindset Pengusaha Ini, Dijamin Makin Sukses!] Hal-hal semacam ini akan membantu Anda menemukan sifat pengusaha dasar. Ada baiknya, bentuk karakter tersebut sedini mungkin. Anda bisa mulai dari sikap proaktif dan penuh kreativitas. Dengan begini, Anda akan menemukan ide usaha yang benar-benar baru. 2 Belajar Kunci kesuksesan sejati adalah belajar dari pengalaman, baik pengalaman diri sendiri maupun orang lain. Sudah banyak contoh pengusaha sukses di dunia yang bisa dicontoh. Lihat bagaimana cara mereka memulai dan menghadapi beragam rintangan. Dari sini, Anda bakal menemukan wawasan baru yang bakal berguna ke depannya, termasuk mengatasi rintangan. 3 Tetapkan Tujuan Jangan sampai Anda bingung di tengah jalan! Kebanyakan orang yang gagal tak menentukan tujuan mereka dari awal. Mereka sekedar memulai usaha tanpa menetapkan standar dan hasil yang dicapai. Supaya Anda tak terjebak dengan karakter pribadi, pasanglah target yang tepat. Misalnya saja, Anda ingin membuka usaha kuliner yang menyasar pasar milenial. 4 Berani Mengambil Resiko Tak ada perjalanan yang mudah, begitu pula dengan usaha. Pasti ada serangkaian masalah yang harus dihadapi. Anda tak boleh mudah berputus asa, tetapi sebaliknya. Tetap bangkit setelah mengalami 1 kegagalan. Apapun rintangan di depan mata, hadapi dan beranilah mengambil risiko. Pengusaha yang sukses seringkali memulainya dari nol, Anda pun bisa demikian. 5 Lakukan Uji Pasar Setelah menentukan jenis usaha yang akan dibuka, Anda harus melakukan uji pasar. Tujuannya untuk mengetahui respon pasar terhadap produk atau jasa yang Anda tawarkan. Apakah ada peluang bagus ke depannya atau tidak? Langkah ini efektif mengurangi kerugian besar di awal perjalanan. Uji pasar bakal membantu Anda mengevaluasi dan memperbaiki produk maupun jasa tersebut. 6 Merekrut SDM Kompeten Biar usaha Anda berjalan maksimal, rekrutlah beberapa tenaga kerja yang memang berkompeten. Anda bisa melakukan tes sebelum menerima 1-2 karyawan tetap di awal. Tak perlu terlalu banyak, sesuaikan dengan jenis dan kapasitas usaha Anda. Sebaiknya kontrol pula pekerjaan mereka secara berkala, sehingga Anda tahu perkembangan usaha dalam periode tertentu. 7 Investasi Sangat penting menginvestasikan profit yang Anda dapat dari usaha. Meskipun profit menjadi hak Anda pribadi, namun bukan berarti dihamburkan begitu saja. Anda bisa menggunakannya untuk memulai investasi lain, entah membuka usaha baru atau berinvestasi jenis lain. Secara tidak langsung, Anda tengah mempersiapkan masa depan yang lebih cerah. Kami tahu, investasi memang sulit untuk dipelajari, tapi bukan berarti tidak bisa dipelajari, lho! Karena Finansialku memberikan Anda, yang membaca artikel ini, sebuah e-book GRATIS tentang Panduan Berinvestasi Saham untuk Pemula! Tenang, Anda bisa mendapatkannya secara cuma-cuma dan tanpa ada syarat tambahan! Cukup tekan tombol oranye di bawah ini sekarang, ya! 8 Fokus Pada Satu Bisnis Dulu 9 Rajin Membuat Catatan 10 Rajin Evaluasi Diri 11 Mulai Dari yang Anda Kuasai 12 Punya Visi Misi yang Jelas 13 Berpikir Out Of The Box 14 Siap Menghadapi Kemungkinan Terburuk 15 Bisnis Dari Sesuatu yang Anda Sukai 16 Selalu Termotivasi oleh Passion Terapkan Cara Menjadi Pengusaha Sukses Sekarang Juga Nah, beberapa tips di atas kerap dilakukan oleh para pengusaha sukses. Masih merasa Anda tak bisa sukses menjadi pengusaha? Coba introspeksi kembali tujuan dan niat Anda sedari awal. Kalau orang lain saja bisa berhasil, harusnya Anda pun bisa. Apakah Anda memiliki pertanyaan mengenai cara menjadi pengusaha sukses dari nol sampai jadi pengusaha sukses? Tinggalkan komentar Anda di bawah. Jika ada pertanyaan, silakan ajukan pertanyaan Anda pada kolom di bawah ini. Perencana Keuangan kami siap membantu Anda, terima kasih. Sumber Referensi Wikihow. How to Become a Successful Young Entrepreneur. – Sumber Gambar Cara Menjadi Pengusaha Sukses – Cara Menjadi Pengusaha Sukses Asia – Fransiska Ardela, memiliki background pendidikan S1 di Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Katolik Parahyangan. Memiliki ketertarikan dan pengalaman di bidang pendidikan, product management, dan entrepreneurship. Related Posts Page load link Go to Top
ContohPuisi Cita Cita Menjadi Dokter. Puisi andai aku menjadi dokter; Aku ingin jadi dokter hebat yang membantu pada sesama. Contoh Puisi Tentang Cita Cita Menjadi Dokter Temukan Contoh from yang perlu kita semua pahami adalah segala hal yang terjadi dalam hidup ini sudah menjadi takdir sang pencipta. Dan saat itu
Cerpen Karangan Yuli RahmawatiKategori Cerpen Keluarga, Cerpen Motivasi Lolos moderasi pada 4 March 2020 Mentari pagi tengah menampakkan diri. Cahayanya masuk ke dalam ruangan bernuansa biru pastel melalui sela-sela tirai dibalik jendela. Cahayanya menusuk mata indah itu. Membuatnya terpaksa membuka mata. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali, mencoba untuk mengumpulkan seluruh nyawanya. Dengan langkah gontai ia pun berjalan keluar menuju kamar mandi. Sampai di depan pintu kamar mandi sudah ada adik-adiknya yang berdiri mengantre untuk mendapatkan giliran. Kamar mandi ini berubah menjadi seperti kamar mandi di kos-kosan mengingat bahwa hari ini, hari Senin, dan semua orang akan tergesa-gesa. Adik-adiknya yang takut telat sekolah dan tak lupa ayahnya yang juga takut terlambat bekerja. Hingga aroma masakan itu masuk ke dalam rongga hidungnya dan suara panci penggorengan ynag bergesekan dengan spatula itu sampai tedengar nyaring di telinganya. “Masak apa bun?” tanyanya sambil menhampiri bundanya. “Masak sayur kesukaan ayahmu, Nanda kamu potong sayurnya ya.” Ucap bundanya sambil meletakkan sebungkus sayuran hijau itu. Dengan cekatan ia pun mencuci semua sayuran-sayuran itu. Tangannya sangat lihai saat memotong sayuran hijau tersebut. Baginya memasak adalah hal yang paling mudah, ia juga sering memasak makanan untuk adik-adiknya ketika bundanya sedang tidak ada di rumah. Ia mengambil piring di rak dan disajikannya makanan tersebut. Semua anggota keluarga berkumpul di meja makan. Berniat untuk menikmati makanan yang tengah tersaji di depan mata. Alangkah bahagianya mereka karena mereka masih bisa berkumpul bersama keluarganya. Bahagia, hanya satu kata itu yang mampu mengungkapkan perasaan Nanda saat melihat seluruh anggota keluarganya dapat tersenyum bahagia tanpa ada masalah. Sejenak ia dapat melupakan seluruh beban yang selama ini ia rasa. Ia pun mencium punggung tangan ayahnya karena beliau akan berang bersama adik pertama dan ketiganya karena sekolah mereka sejalur dengan tempat kerja ayahnya. “Kami berangkat dulu, assalamu’alaikum.” Kata kedua adiknya. Motor ayahpun melaju meninggalkan halaman rumah mereka yang cukup luas itu. “Nanda, bunda langsung ke warung dulu ya. Kamu antar adik kamu dulu!” “Iya bun, Nana pergi dulu ya.” Ucapnya sambil mencium punggung tangan bundanya dan setelah itu diikuti adiknya. Karena jarak rumah ke sekolah cukup dekat, jadi mereka lebih memilih untuk berjalan kaki. Di sepanjang perjalanan adiknya banyak bercerita mulai dari mata pelajaran yang mereka sukai hingga para guru yang mengajar mereka di sekolah. Tak terasa kini mereka sudah berada di depan gerbang sekolah. Adiknya pun berpamitan dan segera masuk. Sedangakan Nanda langsung pergi ke warung bundanya. Sesampainya disana ia langsung mengambil sapu dan mulai membersihkan warung. Sedangkan bundanya sibuk menata lauk pauk dan juga kerupuknya. Biasanya warung ini akan sangat ramai di pagi hari, karena banyak orang yang tidak sempat makan di rumah dan lebih memilih makan di warung. “Mbak nasinya satu.” Ucap wanita paruh baya itu sambil meletakkan tas belanjaannya terlihat seperti orang yang baru pulang dari pasar. “Dibungkus atau dimakan disini buk?”. “Dimakan disini mbak, pakai lauk ayam ya mbak!”. Ucap wanita itu sambil menunjuk ke kotak yang berisi ayam tersebu. “Nggak sekolah kah mbak?”. Tanyanya lagi. “Saya sudah lulus tahun kemarin buk. Ini silahkan dimakan.” Ia tersenyum sambil meletakkan nasi di meja depannya. “Minumnya apa buk, teh hangat atau jeruk hangat?” “Teh hnagat saja mbak.” “iya buk, tunggu sebentar!” Ia meletakkan minuman itu di meja depannya. Ia duduk bersandar di tembok, ia teringat kembali perkataan ayahnya semalam. Hanya seucap kata namun mampu membuat beban yang ia rasakan menjadi jauh lebih berat lagi. “Nanda, kamu pasti bisa nak!”. Kata itu yang selalu saja terngiang di telinga Nanda. Seperti radio tuayang terus-menerus memutar lagu yang sama. Begitu juga kata itu yang terus berulang-ulang melintas di pikirannya. Perkataan itu laksana sebuah dentuman meriam di rongga dadanya. “Berapa mbak semuanya?” tanya wanita itu yang seketika membuyarkan lamunanku. “Semuanya sepuluh ribu, buk.” Saat ia tengah menjaga warung makan milik bundanya, ia berpikir bahwa ini warung makan yang istimewa. Meskipun ini bukan warung makan yang mewah namun, warung ini memiliki cita rasa yang tinggi, semua rasa makanannya terasa sangatlah nikmat. Apalagi yang punya warung orang ramah dan juga baik hati. Keistimewaan rasa yang dimiliki warung bundanya Nanda ini tidak kalah dengan restoran-retsoran mahal yang terkenal berada di samping jalan berjajar rapi. Ayahnya yang mempunyai kewajiban bekerja sebagai seorang PNS, beliau juga berperan aktif dalam dunia jurnalistik dan organisasi. Karena hal itu lah bundanya membuka warung makan ini guna unuk menopang ekonomi keuangan yang semakin menipis. Kerja keras seolah-olah menjadi sebuah tuntutan wajib baginya. Padatnya aktivitas ayah-bundanya terekam jelas jelas dalam memori ingatannya. Sedari kecil ia bercita-cita menjadi seorang dokter. Namun itu hanyalah sebuah angan-angan yang mungkin tak dapat tercapai. Ia harus mengurungkan niatnya karena ekonomi keuangannya yang tidak mendukung. Sore itu ia tengah duduk melamun di teras rumah dengan menatap langit mendung yang menghiasi sore itu. Matanya terpejam kepalanya mengangguk mengikuti irama musiknya sambil bersenandung. Ia tersentak seketika merasakan sebuah tangan yang menyentuh pundaknya. Ditolehnya ke kanan dan ia menyadari bahwa bundanyalah yang menyentuh pundaknya tadi. Dengan cepat ia melepaskan headset yang masih berttengger manis di telinganya. “Nanda, ada yang ingin bunda bicarakan kepadamu.” Ucap bundanya dengan wajah yang serius. “Kamu ingin kuliah dimana?” “aku sangat menginginkan masuk ke fakultas kedokteran bun.” Jawabnya dengan mata yang berbinar-binar. Bundanya menunduk menghela napas dan kembali menatap putrinya itu. “Nanda, kamu tahu kan bagaimana keuangan keluarga kita. Bahkan bunda harus membuka warung untuk membantu ayahmu menopang ekonomi keuangan keluarga kita.” Bundanya menghela napas dan memperhatikan raut wajah anaknya yang berubah secara drastis, yang awal mulanya ceria berubah menjadi sedih. Sebenarnya ia tidak tega harus mengucapkan kenyataan yang cukup pahit ini, namun ia harus menjelaskan hal ini kepada puri tercintanya. “Nanda, bunda tahu sejak dulu kamu bercita-cita menjadi seorang dokter, namun kita tak cukup mampu untuk membiayai kamu masuk ke fakultas kedokteran. Kamu yang sabar ya nak, percayalah bahwa Tuhan memiliki rencana yang jauh lebih baik untuk takdirmu”. Ucapnya lembut sambil menggenggam tangan putrinya. Nanda hanya tertunduk lemas, ia mencoa untuk menahan semua air matanya yang telah lama terbendung dalam kelopak matanya agar tak terjatuh. Namun nyatanya tidak berhasil, air matanya berhasil lolos dari bendungan kelopak matanya. Bundanya yang melihat itu tejadi pada putri tercintanya ia langsung memeluk putrinya untuk menenangkan perasaan putrinya. “Sudah jangan menangis lagi nak, percayalah sama bunda Tuhan pasti punya rencana lain yang terbaik untukmu sayang”. Ujarnya sembari memberi semangat “Kamu kan masih bisa daftar di STPDN, sayang. Bunda masuk dulu ya, kamu jangan menangis lagi!”. Nanda terdiam seribu bahasa. Pikirannya kalut ucapan bundanya tadi terus menghantui pikirannya. Ia sedih karena cita-citanya tak dapat tercapai. Ia teringat ucapan bundanya bahwa ia masih bisa menggapai cita-citanya dengan cara yang lain. Ia pun sadar ia tidak boleh terus-terusan terlarut dalam kesedihan. Ia pun berencana untuk daftar kuliah melalui jalur STPDN. Malam harinya ia pun menceritakan kepada ayah-bundanya bahwa ia beniat untuk daftar STPDN. Kedua orangtuanya sangat senang mendengar putrinya berniat untuk daftar STPDN. Kedua orangtuanya sangat mendukung niat putri tercintanya itu. “Nanda, sudah siapkah kamu berangkat?” tanya ayahnya. “Nanda sudah siap berangkat untuk ikut tes STPDN yah”. Jawab Nanda yang telah siap berangkat. “Ya sudah ayo kita berangkat sekarang nanti keburu telat”. Kata ayah yang sudah siap mengantar Nanda. Nanda menganggukkan kepalanya, ia berpamitan kepada bundanya sambil mencium punggung tangan bundanya. Tak lupa bundanya untuk memberi semangat kepada putri tercintanya yang hampir putus asa untuk menggapai cita-citanya. “Semangat kamu pasti bisa hadapi semua ini. Jangan gugup, nak”. Ujar bundanya memberi semangat kepada sang putri tercintanya. Hari ini Nanda berniat untuk daftar STPDN dan ia berangkat bersama ayahnya. Seminggu telah berlalu sejak ia mendaftar di STPDN. Ia melihat papan itu dengan perasaan was-was berharap agar namanya tercantum disana. Ia maju selangkah semakin mendekat dengan papan itu matanya menelusuri setiap nama di papan itu, namun ia tidak menemukan namanya. Ia berbalik dengan wajah mununduk dan terlihat sangat lesu, ia sangat sedih untuk yang kedua kali cita-citanya gagal. “Bagaimana nak, apakah kamu diterima?” tanya ayahnya dengan penuh harapan putrinya diterima. Nanda tak menjawab ayahnya. Ia hanya terdiam tanpa berkata seucap pun. Bebrapa detik kemudian dia menggelengkan kepalanya. Bertanda ia tak diterima. Ayahnya yang mengetahui raut wajah Nanda yang terlihat sedih itu langsung memalingkan pertanyaannya tadi. “Sudah janganlah bersedih nak, mungkin ini belum takdirmu, suatu saat kamu pasti akan menemukan takdir terbaikmu. Ayo kita pulang atau kamu ingin mampir cari makan dulu?” “Kita langsung pulang saja ayah, nanti kita makan di rumah masakan bunda saja”. Ayahnya pun langsung membonceng Nanda untuk pulang ke rumah. Di sepanjang jalan Nanda hanya terdiam tak mengungkapkan satu kata pun. Sesampainya di rumah ia langsung disambut oleh bunda dan juga adik-adiknya. Bunda yang melihat raut wajah Nanda yang begitu terlihat sangat sedih membuat dirinya menjadi menyimpan banyak pertanyaan untuk Nanda, dan beliau menjadi bingung harus bertanya atau tidak. Namun, tak lama ayahnya menyusul Nanda masuk ke rumah, dan ayah pun memberikan isyarat kepada bunda agar bunda tidak bertanya-tanya terlebih dahulu kepada Nanda. Setelah bundanya mengerti isyarat dari ayahnya, bundanya mempersilahkan Nanda untuk masuk ke dalam kamar agar Nanda dapat menenangkan pikirannya terlebih dahulu. Setelah Nanda masuk kamar, ayahnya menceritakan semua kejadian yang menimpa Nanda barusan, bahwa Nanda tak lulus mengikuti ujian STPDN. Hal itu lah yang membuat Nanda menjadi terpuruk kembali. Alasan Nanda tidak lulus ujian tersebut karena tinggi badan Nanda kurang. Satu minggu telah berlalu, dan tak ada henti-hentinya ayah dan bundanya Nanda terus memberikan semangat kepada Nanda agar Nanda bangkit lagi dan tidak terus-terusan terpuruk dalam kesedihannya. Tak lama akhirnya Nanda memutuskan untuk membantu bundanya di warung saja. Belum terpikirkan untuk berjuang untuk masuk kuliah lagi. Kedua orangtuanya sangatlah mengerti keadaan Nanda saat ini, mereka memperbolehkan Nanda untuk membantu bundanya di warung agar Nanda tidak terus-terusan terpuruk dalam kesedihannya. Orangtuanya berharap dengan Nanda membantu bundanya di warung ia bisa melupakan segala hal yang membuatnya sedih. Selama membantu bundanya, ia mendapat banyak ketegaran bundanya dalam menghadapi segala kesulitan hidupnya. Ia terlalu sering melihat bundanya yang tidur telarut malam karena bundanya harus menjahit potongan-potongan kain perca untuk dijadikan bed cover. Tak jarang jika ia harus ikut begadang membantu bundanya menjahit. Meski, ia selalu dilarang bundanya untuk membantunya menjahit, namun ia tetap bersikeras untuk selalu membantu bundanya. Karena ia tidak tega melihat bundanya yang semakin tua tetapi masih bekerja keras untuk membantu ekonomi keuangan keluarganya. Biasanya bundanya menitipkan bad covernya di swalayan dekat rumahnya. Dan dirinyalah yang bertugas untuk mengantar itu. Dengan senang hati ia menerima tugas itu, lumayanlah sambil jalan-jalan sedikit pikirnya. Dalam setiap do’anya tak lupa ia berdoa kepada sang khalik agar senantiasa memberikan kesehatan serta rezeki yang barokah. Salah satunya do’anya terkabul suatu hari ayahnya memutuskan untuk berhenti bekerja sebagai PNS dan berhenti dari berorganisasi. Ayahnya mulai tertarik dunia usaha. Sebagai langkah awal, ayahnya mulai mencari buku-buku literasi profil para pengusaha sukses. Jika ayahnya ingin membeli buku, tak lupa ia mengajak Nanda. Dengan senang hati Nanda pun menerima ajakannya. “Kamu juga mau mencari buku?” tanya ayahnya pada Nanda. “Iya aku ingin membeli buku. Bolehkan yah?” ucap Nanda. “Iya tentu bolehlah nak, memangnya kamu ingin membeli buku apa?” tanya ayah yang penasaran. “Buku-buku yang menyampaikan motivasi-motivasi yah.” Jawab Nanda apa adanya. Ketika sampai mereka pun langsung masuk, mereka mencari buku mereka masing-masing. Setelah mendapatkan buku yang dicari, mereka langsung bergegas ke kasir dan membayar. Di perjalanan pulang yang awalnya hening tiba-tiba menjadi semangat, karena Nanda membicarakan hal, ia ingin masuk kuliah. Ayahnya yang mengetahui hal itu merasa senang karena anaknya ingin kuliah lagi dan bangkit dari keterpurukannya. “Kamu serius ingin kuliah nak?” tanya ayahnya. “Iya, yah. Nanda ingin kuliah”. “Memangnya kamu ingin masuk jurusan apa, nak?” “Nanda ingin masuk ke jurusan bahasa inggris yah.” Ucap Nanda semangat. “Ayah akan mendukungmu nak, selagi keputusanmu itu yang terbaik untukmu. Dan kalau nanti sudah diterima jangan malas harus tetap rajin belajar”. Ucapnya sambil nada bercanda di kalimat terakhirnya. Beberapa detik kemudian mereka berdua tertawa lepas. Nanda sekarang sedang berkonsentrasi di kamarnya mengerjakan tugas-tugas kuliahnya. Karena ia telah berhasil diterima di salah satu unniversitas ternama dan ia juga diterima di jurusan bahasa inggris. Karena terlalu sibbuk dengan tugas-tugasnya, ia tak menyadari bahwa bundanya kini sudah berada di depannya sambil membawa sepiring nasi dan susu. “Nak, kamu makan dulu”. Nanda terkejut saat menyadari bundanya yang telah berada di depannya, ia pun mengangguk dan menerima piring itu. Tak lama ia langsung melahapnya dengan cepat. “Kamu pelan-pelan makannya nanti tersedak”. Ucap bundanya khawatir. Nanda kini tengah menekuni masa pendidikan tingginya dengan sepenuh hati. Kendala finansial menjadi pendorong baginya untuk melakukan usaha kecil di dunia kerja. Suatu hari sepupunya yang benama Icha datang mengajaknya patugan untuk membeli sebuah kios dan memulai berbisnis pakaian. Tak disangka dengan waktu yang singkat usaha mereka kini menuai hasil gemilang. Suau hari bundanya berkunjung ke tokonya dan ia memujinya. “Wah, ternyata anak bunda kini sudah meraup banyak untung”. Ucap bunda Nanda dengan niat menggoda. “Ahh, bunda bisa saja”. Nanda tersenyum malu-malu menanggapi ucapan bundanya itu. Dengan seiring berjalannya waktu, jaringan bisnis mulai meluas. Padatnya jadwal ceramah ayahnya sebagai motivaor mendorongya untuk membantu. Ia pun mulai berkiprah dalam dunia event organize. Jaringan konsumen semakin meluas dan hal itu pula yang membuka peluang baginya ntuk berkiprah di bidang lain. Ia mencoba membukausaha penjualan tiket pesawat, ia menekuni usahanya dengan sungguh-sungguh, yang akhirnya menuai hasil gemilang, dengan banyaknya kantor cabang di berbagai kota. Lantas hal itu tidak membut dirinya menjadi angkuh. Ia sadar bahwa itu semua terjadi hanya titipan dan ridha dari sang khalik. Tak luput juga dari bimbingan kedua orangtuanya dan juga motivasi-motivasi yang mereka berikan kepada Nanda. Sehingga, Nanda dapat bangkit dari keterpurukan dan kini menjadi seorang pengusaha sukses. Cerpen Karangan Yuli Rahmawati Blog / Facebook Yuli Cerpen Pengusaha Muda merupakan cerita pendek karangan Yuli Rahmawati, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Bahagia Yang Nyata Oleh Fitri Dwiyanti Semua manusia pasti punya mimpi dan cita-cita yang tinggi. Dan tinggal orang itu yang mau berusaha atau tidak untuk menggapai cita-cita. Andra Daniel Dirgantara adalah pewaris Dirgantara Group adalah Penyesalan Nara Part 1 Oleh Bee Artie “Mamahh… Aku jatuh cinta deh kayaknya hehee,” Ungkapan dua bulan lalu itu masih terbayang jelas di mataku, senyum merekah tergambar jelas di bibir anakku, binar matanya ikut membuktikan kebenaran Yogyakarta 13 September 2008 Oleh Alfhatin Pratama “Eh Tia kok sendirian aja?“ Sapaku. “Iya nih, biasa lagi buat penelitian. Gak penting banget gila!” Jelasnya “Lo gak boleh gitu lah, itu kan syarat kelulusan juga. Gue temenin Abdiku Untukmu Keluarga Kecilku Oleh Rizky Dwi Utami Seraya bulan mengitari bumi, malam itu aku dan adikku aliyah sedang menonton televisi. Oh ya, perkenalkan, namaku ika, aku anak sma kartika rinaf bangsa, aku kelas x. A, kelasku Mama Untuk Pras Oleh Dayu Swasti Kharisma Papa ingin menikah lagi. Om Dhana, adik kandung papa baru saja menyodorkan sederet foto teman-temannya, calon kandidat mama baru kami. Ini gawat! Bisa kiamat jadinya rumah ini. Aku berjalan “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"
Menjadikaya dan memiliki banyak uang merupakan impian sebagian orang, yang ingin merasakan kesenangan dan kebahagiaan yang berkualitas di masa depannya. karena ini adalah suatu cara meraih cita-cita yang paling rendah dan tidak memberikan arti lebih dalam kehidupan manusia. Ada pepatah yang menyebutkan, orang yang sukses adalah orang yang
CITA-CITA KU Cita Citaku by rohmat nur yakin facebook yakiens Namaku Rohmat nur yakin, biasa aku di panggil rohmat dikalangan teman temanku. Aku mempunyai 1 adik perempuan. Namanya mifta adik ksekarang kelas 1 SMP. Aku terlahir di keluarga yang berkecukupan, Sejak kecil Ku bercita cita ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses… Aku tinggal disini, di sebuah kota yang ramai, yaitu surabaya,. dulu aku tinggal di ponorogo, tapi semenjak smk Aku pindah ke surabaya, kota yang panas dan ramia ini.. Ku ceritakAn kisahku dulu mengenai tentang cerita cita-citaku.. Hari ini aku mendapatkan pertanyaan yang mengejutkan dari temanku begini pertanyaannya, “rohmat, menurutmu cita-cita itu bagaimana?” Aku terdiam sejenak lalu menjawab, “Cita-cita itu bagai pensil, jika kita ingin meraihnya maka kita harus berusaha dan bekerja keras seperti halnya meraut pensil agar menjadi runcing. Namun jika kita tidak bersungguh-sungguh maka kesempatan kita semakin kecil bahkan pupus seperti pensil yang semakin hari semakin pendeK bahkan hilang.” Tapi yang jadi pertanyaan apakah aku bisa menggapai cita-citaku itu!! Dipagi hari yang cerah aku membuka pintu jendela rumahku ,akua melihat beberapa burung yang sedang berkicau , aku pun termenung dengan dan berpikir bagaimana nasibnya dimasa depan nanti “apakah aku nantinya bisa menjadi orang yang sukses” tanyaku dalam hati , dan aku ingin membahagiakan kedua orang ku dengan kerja kerasku sendiri. Tiba-tiba ibuku memangg kenapa nak...? iya Bu...! kenapa kamu termenung Nak , ada apa...,tidak ada apa-apa Bu,kalau begitu kamu bisa bantu membantu Ibunya aku termenung kembali untuk kedua kalinya “Pokoknya aku harus menjadi orang yang sukses”katanku dalam hati. Matahari mulai terbit, jam sudah menunjukkan pukul 0700 mulai menyandangkan tas dan memakai sepatu dengan terburu-buru untuk pergi kesekolah dan aku pamit kepada kedua orang tuaku sambil mencium tangan Ibu dan perjalanan ia bertemu dengan temanku,lalu ia bertanya kepada temanku “ndy apakah kamu memiliki cita-cita ?”Ya saya memiliki cita-cita yaitu ingin menjadi pengusaha yang hebat,”kalau cita-citamu ingin menjadi apa”,kalau aku ingin menjadi.....!!!’saya pun terdiam dan tersenyum’ , Kok...! kamu diam saja mat...!!Ooo gak apa-apa ndy”jadi, cita-citamu ingin menjadi apa “kalau aku ingin membahagiakan kedua orang tuaku,begitu ya. kalo aku ingin jadi pengusaha yang sukses..?aku terus berjalan dengan disekolah saya merasa ada yang kurang karena tiada sahabatnya yang datang. Bel masuk pun telah dibunyikan,semua siswa berbaris dilapangan untuk mendengarkan informasi yang disampaikan oleh guru pada setiap berbaris , sayamasuk kelas tiba-tiba temanku memanggil “rohmats...mat...!!!siap pr matematika..?Ooo...Pr matematika,kalau aku sudah siap “Kalau kamu “kalo aku....sih belum siap.”mat bolehkah aku pinjam buku matematikamu”Tanya sih, tapi....? ada syaratnya “apaan tu!!”.Syaratnya mudah kok kamu harus menjawab pertanyaanku ,yang pertanyaan nya “apakah kamu memiliki cita-cita”,ya aku memiliki cita-cita ingin menjadi pengusaha , Kenapa kamu ingin menjadi pengusaha!!”Tanya saya,yak arena aku ingin ,mendirikan sebuah usaha yang sukses dan bisa terkenal seluruh indonesia “.,.Terlalau asyiknya berbicara ,guru pun masuk kedalam kelas ,masing-masing siswa kembali kebangkunya. Belajar mengajar pun dimulai ,asyik-asyiknya belajar,bel pun berbunyi kini saatnya jam saat istirahat aku membawa teman-temannku untuk pergi ke kantin dengan dikantin saya merasa kehilangan uang ,lalau ia berkata kepada temannya “ndy uangku hilang” lalu bagaimana kata ndy. “Begini saja sebaiknya kamu pakai saja uang ku untuk jajan” kata andy “terimakasih ndy kamu telah menolongku , nanti kalau aku ada uang akan ku ganti uang mu” usah mat aku ikhlas kok menolongmu. “Terimakasih ya...! Si” masuk telah berbunyi,aku dan teman-temannya masuk ke kelas untuk melanjutkan pelajaran selanjutnya. Waktu pun telah berlalu,saat nya waktu pulang sekolah. aku tidak lupa akan tugas piketku,pada saat membersihkan kelas ia melihat seekor burung kecil yang berusaha untuk bisa terbang walau pun ia masih kecil , seperti itulah hidupku yang ingin meraih cita-citaku agar aku menjadi orang yang suksestanyanya dalam hati. Waktu pulang sekolah ia teringat sesuatu dipikiranya yaitu, setelah pulang nanti ia harus menolong Ibuku dalam pekerjaan rumah ,karena membantu Ibu itu adalah tugas nya sehari-hari. Tiba dirumah Ia meletakkan sepatu dan tasnya pada tempatnya. “Assalammualaikum” Bu...??,sambil mencium tangan Ibunya, “waalaikumsalam” jawab Ibu. “Bu bolehkah aku bertanya kepada Ibu” Tanku, boleh mau tanya tentang apa. Begini Bu apakah Ibu memiliki cita-cita..? ya ibu memiliki cita-cita ingin menjadi guru , tetapi sekarang Ibu sudah tua ,udah nggak punya kekuatan dan Ibu sekarang hanya bisa berharap kepada anak-anak Ibu agar bisa terwujud cita-citanya. Maka dari itu kamu harus rajin rajin belajar ,sholat dan berdo’a kepada Allah swt dan janganlah kamu mundur dalam menuntut Allah,Bu akan aku pegang kata-kata Ibu tadi. Demi ingin terwujudnyaa cita-citaku dan kebahagiaan kedua orang tuaku . Kini saat nya aku menunjukkan kemampuannku dalam kata-kata yang dilontarkan Ibuku tadi aku menjadi semangat untuk melakukan apa yang dikatakan Ibuku. Cita-citaku ingin menjadi seorang pengusaha yang sukses dan bisa membahagiakan kedua orang tua saya.. ,demi cita-citanya ia pun aku menggalami banyak perubahan dan menjadi aktif dalam belajar. Dengan demikian ia selalu giat belajar,berdo’a,dan berusaha karena tanpa do’a dan berusaha tidak akan terwujudnya suatu cita-cita seseorang. Maka dari itu raihlah cita-citamu setinggi langit dengan berdo’a dan kerja keras. HalKe- 1. (Contoh Resensi cerpen) – Wajahnya seperti embun, matanya bening. Bibir mungilnya selalu tersenyum membuat setiap orang yang bertemu ingin menyapa. Ia seorang perempuan yang merancang sendiri kehidupannya. Sejak remaja ditentukannya apa yang akan ia lakukan, kapan akan menikah, dengan laki-laki seperti apa, akan punya anak berapa
Padahaldia adalah anak dari seorang pengusaha batik sukses di Pekalongan. Hanya dia yang dapat mengerti perasaanku. menjadi seorang dokter adalah cita-cita Salsa, yang selalu membebani pikiranku. cerpen : Satu Episode Kehidupan; Sosok : KaSek SMA Negeri 1 Wiradesa; Ekskul : YANG DIMINATI, YANG BERPRESTASI
AlumniUniversitas BSI bangun perusahaan yang fokus di software development dan Thursday,6 Muharram 1444 / 04 August 2022 Jadwal Shalat. Mode Layar. Al-Quran Digital. Indeks. Networks retizen.id repjabar.co.id repjogja.co.id. Kanal News. Politik Hukum Pendidikan Menjadipengusaha muda yang sukses; Mempertahankan peringkat satu di kelas IX; (Cerpen Hanif Arrazi) Ini adalah cerpen yang ditulis Hanif Arrazi saat masih di kelas 8a (Constantinople). Ust. Agus Menyampaikan Pesan: Railah Cita-citamu. Dengan Menuliskan 100 Cita2 kami, Kami Berharap jga para Constatiners akan Berkupul lgy D Lain Waktu PuisiCita Cita Menjadi Pengusaha Sukses - Pantun Cinta from puisi harus tetap dilestarikan jangan sampai hilang ditelan waktu. Meski tak ada kata terlmabat, setidaknya kita tidak ketinggalan karena kita tak tahu apa yang terjadi esok dan lusa kita tak tahu bagaimana masa depan kita kecuali kita yang mengaturnya
Aku pun harus jadi perempuan tangguh,” gumamku dengan segenap tekad dan semangat yang menyala dalam dada. “Kalau sepupuku bisa, mengapa aku tidak bisa?” Pagi itu langit tak secerah biasanya, tas seragam dari PJTKI yang berwarna biru langit dengan tulisan PT. Sukses Jaya, telah terisi beberapa helai baju dan barang-barang yang aku perlukan.
DiketahuiDipo bercita-cita menjadi anggota timnas dan ikut berlaga di ajang-ajang internasional. Namun kini, Dipo justru menjadi pebisnis waralaba kuliner sukses di Ameria dan memiliki lebih dari 40 gerai kuliner di tujuh negara bagian Amerika. Meski begitu, ia tetap memiliki perhatian khusus pada perkembangan dunia sepak bola.
ANTARACITA-CITA, MIMPI DAN HARAPAN. Hahaha, udah lama ngga nulis nih, maklum lah, penyakit malas ane kumat. (buset dah, curcol :D) Pada tulisan kali ini, saya ingin ngebahas tentang “ANTARA CITA-CITA, MIMPI DAN HARAPAN”. Saya yakin semua orang pasti ngerti maksud saya, antara cita-cita, mimpi dan harapan adalah cita-cita yang kita mimpikan
soyv.
  • k4hp16yelx.pages.dev/728
  • k4hp16yelx.pages.dev/220
  • k4hp16yelx.pages.dev/498
  • k4hp16yelx.pages.dev/450
  • k4hp16yelx.pages.dev/126
  • k4hp16yelx.pages.dev/844
  • k4hp16yelx.pages.dev/837
  • k4hp16yelx.pages.dev/151
  • cerpen cita cita menjadi pengusaha sukses