Padapelajaran tematik kelas 4 SD tema 3 sebelumnya, kamu sudah mempelajari mengenai wawancara dan persiapannya. Ketika kamu sudah berhasil melakukan wawancara, selanjutnya hal yang harus dilakukan, yaitu membuat laporan hasil wawancara. Dengan informasi yang sudah didapatkan dari narasumber, kita harus menyusun laporan hasil wawancara dengan
Pengertian Wawancara, Teknik, Langkah , Metode, Jenis, Ciri, Tujuan & Contoh Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak yaitu pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau pendapat tentang suatu hal. Pewawancara adalah orang yang mengajukan pertanyaan. Narasumber adalah orang yang memberikan jawaban atau pendapat atas pertanyaan pewawancara. Narasumber juga biasa disebut dengan informan. Orang yang bisa dijadikan sebagai narasumber adalah orang yang ahli di bidang yang berkaitan dengan imformasi yang kita cari. Menurut Para Ahli Charles Stewart dan Cash Wawancara adalah proses komunikasi dipasangkan dengan tujuan serius dan telah ditentukan dirancang untuk bertukar perilaku dan melibatkan tanya jawab. Robert Kahn dan Channel Wawancara adalah pola khusus dari interaksi dimulai secara lisan untuk tujuan tertentu, dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik, dengan proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara berkelanjutan. Koentjaraningrat Wawancara adalah cara yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi tatap muka. Lexy J. Moleong Wawancara adalah percakapan dengan tujuan tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan diwawancarai yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Denzig Wawancara dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka percakapan di mana seseorang mendapat informasi dari orang lain. Lexy J Moleong 1991135 Menjelaskan bahwa wawancara dengan tujuan percakapan tertentu. Dalam metode ini peneliti dan responden berhadapanlangsung tatap muka untuk mendapatkan informasi secara lisan dengan mendapatkandata tujuan yang dapat menjelaskan masalah penelitian. Sutrisno Hadi 1989192 Wawancara adalah proses pembekalan verbal, di mana dua orang atau lebih untuk menangani secara fisik, orang dapat melihat mukayang orang lain dan mendengarkan suara telinganya sendiri, ternyata informasi langsung alatpemgumpulan pada beberapa jenis data sosial, baik yang tersembunyi laten atau manifest. Ankur Garg Seorang psikolog menyatakan bahwa wawancara dapat menjadi alat bila dilakukan oleh orang-orang yang mempekerjakan calon / kandidat untuk posisi, jurnalis, atau orang-orang biasa yang mencari tahu tentang kepribadian seseorang atau mencari informasi. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Komunikasi Verbal Dan Nonverbal Contoh, Ciri, Faktor Juga Fungsinya Bentuk wawancara Bentuk-bentuk wawancara antara lain Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita. Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon. Wawancara pribadi. Wawancara dengan banyak orang. Wawancara dadakan / mendesak. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya. Jenis Wawancara Ditinjau dari segi pelaksanaannya, wawancara dibagi menjadi 3 jenis yaitu Wawancara bebas Dalam wawancara bebas, pewawancara bebas menanyakan apa saja kepada responden, namun harus diperhatikan bahwa pertanyaan itu berhubungan dengan data-data yang diinginkan. Jika tidak hati-hati, kadang-kadang arah pertanyaan tidak terkendali. Wawancara terpimpin Dalam wawancara terpimpin, pewawancara sudah dibekali dengan daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci. Wawancara bebas terpimpin Dalam wawancara bebas terpimpin, pewawancara mengombinasikan wawancara bebas dengan wawancara terpimpin, yang dalam pelaksanaannya pewawancara sudah membawa pedoman tentang apa-apa yang ditanyakan secara garis besar. Sikap-Sikap yang Harus Dimiliki Pewawancara Saat melakukan wawancara, pewawancara harus dapat menciptakan suasana agar tidak kaku sehingga responden mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Untuk itu, sikap-sikap yang harus dimiliki seorang pewawancara adalah sebagai berikut Netral; artinya, pewawancara tidak berkomentar untuk tidak setuju terhadap informasi yang diutarakan oleh responden karena tugasnya adalah merekam seluruh keterangan dari responden, baik yang menyenangkan atau tidak. Ramah; artinya pewawancara menciptakan suasana yang mampu menarik minat si responden. Adil; artinya pewawancara harus bisa memperlakukan semua responden dengan sama. Pewawancara harus tetap hormat dan sopan kepada semua responden bagaimanapun keberadaannya. Hindari ketegangan; artinya, pewawancara harus dapat menghindari ketegangan, jangan sampai responden sedang dihakimi atau diuji. Kalau suasana tegang, responden berhak membatalkan pertemuan tersebut dan meminta pewawancara untuk tidak menuliskan hasilnya. Pewawancara harus mampu mengendalikan situasi dan pembicaraan agar terarah. Jenis-jenis wawancara 1.Wawancara serta merta Wawancara serta merta adalah wawancara yang dilakkan dalam situasi yang alamiah. Prosesnya terjadi seperti obrolan biasa tampa pertanyaan panduan. 2. Wawancara dengan petunjuk umum Wawancara dengan petunjuk umum adalah wawancara dengan berpedoman pada pokok-pokok atau kerangka permasalahan yang sudah dibuat terlebih dahulu. 3. wawancara berdasarkan pertanyaan yang sudah dibakukan. dalam hal ini pewawancara mengajukan pertanyaan berdasarkan daftar pertanyaan yang sudah disiapkan atau dibakukan. Tahap Tahap Wawancara 1. Tahap Persiapan a. Menentukan maksud atau tujuan wawancara topik wawancara. b. Menentukan informasi yang akan di kumpulkan atau didata. c. Menentukan dan menghubungi nara sumber. d. Menyusun daftar pertanyaan. 2. Tahap Pelaksanaan a. Mengucap salam b. Memperkenalkan diri. c. Mengutarakan maksud dan tujuan wawancara. d. Menyampaikan pertanyaan dengan teratur. e. Mencatat dan merekam pokok-pokok wawancara. f. Mengahiri dengan salam dan meminta kesediaan narasumber untuk dapat dihubungi kembali jika ada yang perlu dikomfirmasi atau dilengkapi. 3. Tahap Penyusunan Hasil Wawancara. laporan wawancara terdiri dari bagian bagian sebagai berikut. a. Tema atau topik wawancara. b. Tujuan atau maksud dari wawancara. c. Identitas narasumber. d. Ringkasan isi wawancara dapat ditulis dalam bentuk dialog atau dalam bentuk narasi. Beberapa Hal Yang Harus Dihindari Ketika Proses Wawancara Berlangsung a. Menyampaikan pertanyaan yang sudah umum atau pasti jawabannya. b. Menanyakan pertanyaan yang inti jawabannya sama dengan pertanyaan sebelumnya. c. Meminta narasumber untuk mengulang-ulang jawabannya. d. Memotong pembicaraan narasumber. e. Bersikap lebih pandai dari narasumber. Syarat wawancara Syarat-syarat wawancara di antaranya adalah sebagai berikut 1. Ada pewawancara atau wartawan 2. Ada narasumber atau orang yang diwawancarai 3. Ada bahan yang di pertanyakan Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berwawancara adalah sebagai berilut 1. Menentukan topik wawancara 2. Menetapkan narasumber 3. Menulis daftar pertanyaan 4. Merencanakan kegiatan wawancara 5. Mengidentifikasi pernyataan yang tepat untuk pendahuluan wawancara 6. Membuat janji dengan narasumber dan mengawali kegiatan wawancara 7. Menyempurnakan pernyataan untuk menutup wawancara 8. Melaksanakan wawancara Persiapan seorang wawancara Persiapan seoarang pewawancara antaralain sebagai berikut melakukan wawancara seroang pewawancara sebaiknya menyusun daftar pertanyaan serang pewawancara harus memiliki pengetahuan seputar hal-hal yang akan di wawancarai melakukan wawncara bersikaplah sopan dan jangan memojokkan narasumber 3. Jadilah pendengar yang baik, jangan mengulang pertanyaan hal-hal pokok/penting dari hasil wawancara hasil wawancara, dan janganlah menulis yang bukan hal-hal pokok/penting dari berita jadikanlah sebagai bahan menulis berita Kerangka wawancara Kerangka wawancara adalah segala hal yang berisi atau menyangkut kegiatan wawncara seperti 1. Topik wawancara 2. Calon narasumber 3. Pokok-pokok isi pertanyaan Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan Pengertian, Fungsi, Dan Jenis-Jenis Pranata Sosial Beserta Cirinya Lengkap TUJUAN WAWANCARA Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasidi mana sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang diwawancarai. LANGKAH WAWANCARA Menentukan topik wawancara Menentukan tujuan wawancara Menyusun daftar pertanyaan Menentukan narasumber Melakukan wawancara Mencatat pokok-pokok wawancara Menyusun laporan wawancara SAAT WAWANCARA Memperkenalkan diri dan menyebutkan tujuan wawancara Menyebutkan nama narasumber dengan benar Bersikap sopan terhadap narasumber Pertanyaan harus sesuai dengan tema Hindari pertanyaan yang berbelitdan membingungkan Jadilah pendengar yang baik saat wawancara Jangan berdebat dengan narasumber Mencatat semua informasi penting untuk mepermudah dalam membuat laporan Mengucapkan terima kasih bila wawancarai telah selesai ETIKA WAWANCARA Identifikasi diri dengan menyebutkan nama Jelaskan tujuan dan topic wawancara Datanglah tepat waktu yang dijanjikan Memperhatikan penampilan , termasuk cara berpakaian Bersikap sopan , satun , dan ramah Menggunakan Bahasa yang komunikatif LAPORAN WAWANCARA Topik Narasumber Tujuan wawancara Tempat wawancara Tanggal wawancara Informasi hasil wawancara Kesimpulan Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyusun daftar pertanyaan untuk melakukan wawancara Tentukan topic wawancara dan nara sumber yang akan diwawancarai. Tanyakan informasi yang ingin didapat dari narasumber secara singkat sesuai dengan topik dan narasumber. Berbicaralah dengan bahasa yang sopan dan santun. Hindari pertanyaan yang menyinggung narasumber. Cara melakukan wawancara Tentukan topik dan narasumber yang akan kamu wawancarai. Susunlah daftar pertanyaan yang akan kamu tanyakan kepada narasumber sesuai dengan topic yang kamu tentukan. Lakukan wawancara sederhana sesuai dengan daftar pertanyaan yang kamu buat dengan narasumber. Gunakan bahasa Indonesia yang santun, baik, dan benar. Catatlah semua informasi yang kamu peroleh. Untuk penilaian catatlah informasi tersebut dalam bentuk laporan. Serahkan laporan pada gurumu untuk dinilai. Bentuk Wawancara Bentuk-bentuk wawancara antara lain Wawancara berita dilakukan untuk mencari bahan berita. Wawancara dengan pertanyaan yang disiapkan terlebih dahulu. Wawancara telepon yaitu wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon. Wawancara pribadi. Wawancara dengan banyak orang. Wawancara dadakan / mendesak. Wawancara kelompok dimana serombongan wartawan mewawancarai seorang, pejabat, seniman, olahragawan dan sebagainya. Keberhasilan atau kegagalan ditentukan oleh sikap wawancara selain jurnalis juga ditentukan oleh perilaku, penampilan, dan sikap wartawan. Sikap yang baik biasanya mengundang simpatik dan akan membuat suasana wawancara akan berlangsung akrab alias komunikatif. Wawancara yang komunikatif dan hidup juga dibentuk oleh isu-isu dan informasi tentang materi pelajaran baik oleh pembicara dan wartawan. Teknik Wawancara Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data,sedangkan pengumpulan data antara lain ada 3,yaitu Metode pengmatan secara langsung Metode dengan menggunakana pertanyaanwawancara Metode khusus Dalam pembagian diatas,dasar pembagian adalah sampai berapa jauh si pengambil data langsung atau tidak langsung bergaul sampai dengan subjek penelitian Perbedaan wawancara dengan dengan percakapan sehari-hari Pewawancara dan responden biasanya belum saling kenal Responden selalu menjawab pertanyaan Pewawancara selalu bertanya Pewawancara tidak menjuruskan pertanyaan kepada suatu jawaban tetapi harus selalu bersikap netral Pertanyaan yang ditanyakan mengikuti panduan yang telah dibuat sebelumya pertanyaan panduan ini dinamakan interview guide Wawancara merupakan proses interakasi anatara pewawancara dan bagi pewawancara proses tersebuta adalah satu bagian dari langkah-langkah dalam penelitian,tetapi belum tentu bagi responden ,wawancara adalah langkah dalam penelitian,tetapi belum tentu bagi responden,wawancar adalah bagian dari penelitian. andaikata pewawancara dan responden menganngap bahwa wawancara adalah bagian dari penelitian,tetapi sukses tidakanya pelaksanaan wawancara bergantung sekali dari proses interaksi yang hal yang piling penting dari proses interaksi yang terjadi adalah wawasan dan pengertianinsight Masalah isyarat-isyarat yang berada di bawah persepsisubliminal cues sukar dikenali karena antara pewawancara dan responden belum saling itu pewawancara sedapat mungkin dapat memperbaiki wawasan atau pengertian dalam interaksi,antara lain Siaga terhadap banyak isyarat dan mencoba isyarat tertentu Memcoba membawa isyarat tersebut ke batas yang diberi makna Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ 25+ Contoh Surat Pengunduran Diri Resign Yang Baik Dan Benar Metode Wawancara A. MASA PERSIAPAN Sebelum peneliti melaksanakan tugas lapangan, beberapa hal harus sudah dipersiapkan terlebih dahulu dengan masak. Sudah ditentukan metode sampling apa yang akan ditempuh. Syarat-syarat responden sudah ditentukan. Sudah ditetapkan cara mencari ganti subtitusi responden yang karena sesuatu hal tidak dapat ditemui. Kuesioner sudah disusun dengan baik dan sudah ditentukan bahasa apa yang akan dipakai. Bila akan menggunakan bahasa daerah, dapat ditempuh dua cara pertama, terjemahan kuesioner sudah selesai dikerjakan; kedua, terjemahan dikerjakan oleh seluruh pewawancara secara “gotong-royong”, yaitu secara bergiliran pewawancara menerjemahkan pertanyaan demi pertanyaan. Sesudah itu, hasil terjemahan diperbaiki oleh peneliti, dan selanjutnya diperbanyak untuk dibagikan kepada semua pewawancara sebagai pedoman menyampaikan pertanyaan. Keuntungan cara yang kedua ini ialah pewawancara lebih menghayati isi tiap pertanyaan, karena mereka ikut terlibat dalam pemikiran terjemahannya. Jadwal latihan untuk pewawancara direncanakan dengan seksama. Organisasi lapangan dan jadwal harian di lapangan di susun. Orientasi lapangan dilakukan oleh peneliti dan tempat tinggal yang cocok ditetapkan. B. MASA LATIHAN Latihan wawancara diadakan untuk memberika bekal keterampilan kepada wawancara untuk mengumpulkan data dengan hasil baik. Karena tidak ada ukuran standar untuk survei ataupun pewawancara, maka tak ada pula program latihan yang baku. Sifat, materi dan lamanya program latihan disesuaikan dengan kebutuhan survai yang akan dilakukan. Misalnya tergantung pada jumlah dan kualitas pewawancara, waktu yang tersedia, mudah atau sulitnya kuesioner yang harus dipelajari dan juga besarnya anggaran yang tersedia. Pada prinsipnya yang perlu diberikan selama masa latihan formal ialah Penjelasan tujuan penelitian Penjelasan tujuan tugas pewawancara dan menekankan pentingnya peranan pewawancara. Penjelasan tiap nomor pertanyaan dalam kuesioner, baik konsep yang terkandung di dalamnya maupun tujuan pertanyaan tersebut. Diberikan alasan mengapa pertanyaan disusun demikian. Apa tujuan pertanyaan tertentu. Pada hakekatnya pewawancara harus mengetahui dengan tepat maksud semua pertanyaan, supaya dapat mengumpulkan informasi yang tepat dan jelas. Penjelasan cara mencatat jawaban responden. Bila jawaban belum jelas digunakan teknik probing. Penjelasan cara pengisian dan arti dari semua tanda-tanda pengisian kuesioner. Pengertian yang mendalam tentang pedoman wawancara, untuk mengurangi sejauh mungkin kegagalan dalam mendekati responden. Pedoman wawancara mencakup etika, sikap, persiapan dan taktik wawancara. Prosedur wawancara, dari memperkenalkan diri sampai dengan meninggalkan responden. Orientasi tentang masalah apa yang dapat timbul di lapangan dan bagaimana mengatasinya. Latihan wawancara C. RENCANAKAN KUNJUNGAN D. PELAKSANAN KUNJUNGAN OPENING INTERVIEW Adalah wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya atau tidak terkait REAL INTERVIEW CLOSING INTERVIEW E. KONSEP WAWANCARA SITUASI WAWNCARA situasi wawancara terbabi menjadi 4,yaitu 1. waktu wawancara harus dicari sedemikina rupa sehingga bagi responden merupakan waktu yang tidak digunakan untuk pekerjaan lain,dan dijaga agar responden tidak menggunakan waktu terlalu lama untuk wawancara 2. tempat untuk wawancara haruslah suatu tempat yang dapat diterima oleh responden dan masyarakat sekelilingnya 3. kehadiran orang lain dalam wawancara dapat menambah komunikasi,dan ada pula yang dapat mengurangi kelancaran komunikasi. 4. sikap masyarakat dalam wawancara ,harus diperhatikan,agar terjalin komunikasi yang baik Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan √ Ilmu Komunikasi Teori, Pengertian, Macam Dan Jenisnya FAKTOR PEWAWANCARA Faktor pewawancara ada empat yaitu sosial Yaitu faktor yang pentung dalam komunikasi dari pewawancara ,latar belakang dari sosial dari pewawancara , merupkana sifat yang dapat melancarkan atau menghambat sosial, sikap, kesehatan, latar belakang dari responden juga merupakan sifat-sifat yang mempengaruhi interaksi . melaksanakan wawancara Keterampilan dalam bertanya ataupun gerak- gerik yang mengundang jawaban yang tepat dan lancar sangat diperlukan bagi seorang pewawancara . Pewawancara harus mempunyai motivasi yang tinggi serta meras aman dalam melaksanakan wawancara. aman Pewawancara harus dapat membuat pertanyaan serta situasi sedemikian rupa sehingga responden mempunyai rasa aman. FAKTOR RESPONDEN ISI SCHEDULE KUISIONER Kuisioner adalah alat lain untuk mengumpulkan data atau daftar pertanyaan. Pertanyaaan- pertanyaan yang terdapat dalam kuesioner tersebut cukup terperinci dan lengkap. jika yang menuliskan ke kuesioner adalah responden,maka daftar pertanyaan tersebut disebut kuesioner. Sedangkan yang vmenulis isiannya adalah pencatat yang membawakan daftar isian dalam suatu tatap muka,daftar pertanyaan tersebut disebut nama yang diberikan kepada daftar pertanyaan disebut kuesioner atau schedule tetapi isi dari daftar pertanyaan tersebut sama saja sifatnya. kuesioner atau schedule tidak lain adalah sebuat set pertanyaan yang secara logis yang berhubungan dengan masalah penelitian,dan tiap pertanyaan merupakan jawaban-jawanban yang mempunyai makana dalam menguji hipotesis. Ciri – Ciri Wawancara WAWANCARA PERSONAL Wawancara personal adalah wawancara pribadi misalnya seseorang tokoh penting didatangi secara khusus untuk mendapatkan pendapat atau informasi tentang sesuatu yang perlu dijelaskan secara panjang lebar. Untuk wawancara model ini,wartawan perlu mempersiapkan gambaran masalah dan butir pertanyaannya. Ini penting untuk mendapat informasi dan pendapat yang diinginkan. Dan dengan persiapan itu wartawan dapat mengendalikan pembicaraan sehingga tidak menyimpang kemana-mana. A. DOOR TO DOOR B. MAIL INTERCEPT INTERVIEWS WAWANCARA TELEPON Wawancara telepon adalah wawancara yang dilakukan lewat pesawat telepon. Lazim digunakan dalam keadaan mendesak. Pada wawancara via telepon wartawan tidak menangkap suasana orang yang diwawancarai. BENTUK A. WAWANCARA TERSTRUKTUR Wawancara terstruktur adalah wawancara yang sebagian besar jenis-jenis pertanyaannya telah ditentukan sebelumnya termasuk urutan yang ditanya dan materi pertanyaannya. Dalam wawancara terstruktur pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberikan jawaban kepada beberapa alternative yang paling mudah terhadap pertanyaan terstruktur adalah “ya” atau “tidak”.Beberapa contoh dari pertanyaan terstruktur adalah anda mempunyai mobil dinas? -ya -tidak anda setuju dengan recana kenaikan harga BBM? -ya -tidak Adakalanya pertanyaan sudah terstruktur dengan sendirinya,karena jawaban yang dapat diberikan kepada pada pertanyaan tersebut hanya satu umur anda pada hari ulang tahun anda yang terakhir?” —- tahun Namun adakalanya juga pertanyaan tidak dapat dibuat berstruktur karena kita tidak mengetahui jawaban-jawaban dari pertanyaan hal ini maka pertanyaan dibuat menjadi semi terstruktur,dimana di bawah alternative-alternatif jawaban ditambahkan “lain-lain” Contoh anda tidak mengikuti program BIMAS? -Tidak mengetahui ada program BIMAS di desa ini -takut mengambil resiko -tidak dibenarkan oleh tuan tanah -alasan lain-lain …………………………………………………………………………………………… ………………………………………………………………………………………….. Wawancara terstruktur ada baiknya ada pula buruknya,kebaiaknyya adalah terstruktur mudah dianalisa yang diberikan akan lebih mendapat gambaran yang lebih jelas dari pertanyaan yang diajukan sendiri memberikan penilaian sendiri terhadap jawaban yang harus diberikan disamping kebaikan maka petanyaan tersttuktur mempunyai kelemahan sebagai berikut responden membertikan jawaban ,padahal responden tidak tahu akan masalah tersebut dapat menimbulkan biasambigu/pengertian ganda,karena jawaban yang diinginkan tidak termasuk dalam alternative-alternatif penelitian kemungkinan ada jawaban lain yang lebih relevan yang tidak dipikirkan oleh si pembuat peneliti Wawancara terstruktur hanya baik dibuat untuk mengetahui hal-hal yang mempunyai sedikit alternative jawaban Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan “Humas Hubungan Masyarakat ” Pengertian & Tugas – Tujuan – Prinsip – Fungsi – Manfaat B. WAWANCARA TAK TERSTRUKTUR Wawancara tak terstruktur adalah wawancara yang tidak secara ketat telah ditentukan sebelumnya mengenai jenis-jenis pertanyaan, urutan, dan materi pertanyaannya. Wawancara tak terstruktur atau disebut juga dengan pertanyaan terbuka berarti juga pertanyaan yang dibuat sedemiakian rupa dan jawabannya serta cara pengungkapannya dapat wawancara tertruktur jarang digunakan dalam kuesioner,tetapi banyak digunakan dalam inter mempunyai kebebasan dalam menjawab pertanyaan terbuka Contoh Wawancara 1. Menurut Anda sendiri… apakah Anda ini pintar? ingat, ada beda antara rendah hati dan rendah diri. Dan ini bukanlah waktu untuk menjadi sempurna pada keduanya. Iya. Dalam artian bahwa kepintaran di sini bukan sekedar diukur dari hasil tes IQ. Saya pikir kepintaran seseorang akan benar2 tampak ketika seseorang menghadapi beragam situasi dan berinteraksi dengan banyak orang. Dan dari aspek itulah saya merasa miliki keunggulan. Saya memiliki rasa percaya diri yg besar pada kemampuan saya untuk bekerja dengan orang lain, menyelesaikan permasalahan bisnis, dan juga membuat keputusan yg terkait urusan kerja. Tentu saja masih ada banyak hal yang saya belum tahu, tapi saya optimis bahwa saya bisa mempelajarinya. Sehingga saya lalu juga mengartikan kepintaran sebagai kemampuan yg baik untuk mengajukan pertanyaan pintar, mendengarkan dengan seksama, dan menyadari tak ada orang yg tahu tentang segalanya. 2. Apakah Anda merasa bosan bila harus melakukan pekerjaan yg sama berulang-ulang? Tidak juga. Bila pekerjaan itu memang sudah menjadi tugas saya, maka saya tidak akan merasa bosan karena itu memang tanggung jawab saya untuk merampungkannya dengan kemampuan terbaik. Menurut saya, pekerjaan itu tidaklah harus punya sifat menghibur, yg penting saya telah meyakini bahwa itu adalah harga yg harus dibayar untuk meraih kesuksesan yg lebih tinggi. Saya berpendapat bahwa bila ada seseorang yang mudah bosan dengan repetisi, maka dia bisa jadi akan mengalami masalah yg cukup serius nantinya. Karena terkadang kita harus mengesampingkan kesukaan kita dan berfokus pada melakukan apa2 yang memang harus dilakukan – meskipun itu bukanlah suatu hal yg baru. Saya pikir sampai saat ini saya sudah terlalu sibuk untuk mengerjakan tugas saya sehingga sampai2 tidak sempat untuk merasa bosan 3. Anda lebih menyukai kerja dalam tim atau sendirian? Bekerja dalam tim adalah salah satu elemen terpenting dalam sukses karir dan juga hidup. Sepengetahuan saya, bila seseorang tidak bisa bekerja dengan baik dalam tim, maka dia pun biasanya juga akan susah untuk bekerja dan berkomunikasi secara produktif dalam hubungan orang per orang. Meskipun kerja tim amatlah penting, namun saya tetap mampu produktif dalam bekerja sendirian. Terkadang tekanannya memang terasa lebih berat, tapi saya sudah terbiasa untuk menganggapnya sebagai tantangan. Terkait manakah yg saya pilih; apakah bekerja dalam tim atau sendiri, maka itu tergantung pd manakah cara yg terbaik untuk merampungkan pekerjaan. Atas pilihan mana pun, saya masih bisa bekerja sama kerasnya dan dgn inisiatif penuh. 4. Apakah Anda suka bekerja dengan “benda”; apapun bentuknya? bila memang iya, apalagi pekerjaannya memang membutuhkan kompetensi teknis Ya, sedari dulu saya memang punya bakat dan kecepatan dalam mempelajari kemampuan teknis. Saya suka sekali bekerja dengan mesin dan gadget. Ketertarikan saya itu membuat saya bisa mengoperasikan banyak perangkat. Meskipun begitu saya juga punya kemampuan untuk mengkonseptualisasi sebuah penugasan dan lalu menerjemahkan konsep itu ke dalam bentuk konkrit implementasi di lapangan baca artinya klo Bapak ngasih saya perintah, bapak ndak perlu tahu tentang cara pengoperasian perangkat/mesin/gadget untuk memfasilitasi perintah itu. Cukup katakan saja perintahnya, ntar saya bisa kok mendayagunakan semua perangkat/mesin itu untuk memfasilitasi keinginan bapak. 5. Apakah Anda suka bekerja dengan angka? bila memang iya, or bila pekerjaannya membutuhkan kemampuan analitis dan matematis Tentu saja. Itu memang yang menjadi dasar untuk pekerjaan ini. Saya punya bakat yg kuat dlm mengurusi angka saya mampu menangani sisi hitung2an dari bisnis. Pencatatan dan pembukuan yg akurat memang bagian manajemen yg penting dan bisa membantu dalam menunjukkan wilayah2 yg bisa dikembangkan. Dan di bagian situlah saya memiliki bakat dan kemampuan. 6. Apakah Anda suka bekerja dengan orang? bila memang iya, atau situasi yang diharapkan memang adalah kerja tim Iya, sangat. Bila kita bermaksud untuk memenuhi target dan menindaklanjuti rencana pertumbuhan yang telah dicanangkan, maka kita memang harus mengatur dan mengkoordinasi kerja dari banyak orang. Saya percaya dengan kekuatan sinergi dalam kerja tim, di mana daya kreativitas yang muncul di sana akan lebih besar ketimbang yang bisa dimunculkan oleh orang per orang secara sendiri-sendiri. tapi bila tidak, atau bila pekerjaannya menuntut Anda untuk bisa kerja sendirian Saya selalu bisa bekerja dengan orang lain, tapi saya tak punya kesulitan untuk bekerja sendirian. Saya punya kemampuan inisiatif yang besar. Saya juga bisa membuat target-target secara mandiri, atau menjalani target yang ditugaskan dan merampungkannya. 7. Apakah Anda betah menangani hal-hal detail? Iya, saya kira begitu. Saya bersedia melakukan apa-apa yang ditugaskan kepada saya. Bila ketelitian ekstra pada detail adalah salah satu prasyarat di dalamnya, maka saya pun akan melakukannya. Saya percaya bahwa sukses dan percepatan karir adalah hasil langsung dari terlaksanya tugas dengan baik, termasuk di dalamnya adalah ketelitian pada hal-hal yang detail. 8. Apakah Anda punya jiwa kompetitif? Iya, saya punya itu. Menurut saya, sifat kompetitif itu diperlukan agar bisa sukses di lingkungan korporat. Namun dengan sifat kompetitif ini bukan berarti berkompetisi secara ganas dengan rekan kerja untuk mendapatkan pengakuan, kenaikan gaji, atau promosi. Bila saya bekerja dengan baik dan selalu memberikan upaya terbaik, saya yakin imbalannya pasti akan datang. Yang penting, kompetisi terbesar adalah dengan diri saya sendiri. Maksudnya, saya selalu berusah memecahkan rekor pribadi saya sendiri – untuk melakukan sesuatu dengan lebih baik atau lebih cepat dari yang sudah pernah saya lakukan. Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan “Wartawan” Pengertian & Tujuan – Jenis – Tugas 9. Apa yang Anda lakukan bila Anda punya cara pandang yang berbeda dengan atasan? Yang jelas saya bukan seorang yes-man. Tapi meskipun begitu, saya cukup berhati-hati dengan bagaimana saya mengekspresikan pendapat. Saya tidak akan seenaknya menyatakan ketidaksepakatan saya atas pimpinan di depan banyak orang. Karena saya tahu rata-rata orang tidak suka dicela di depan umum. Selama rapat berlangsung, saya biasanya membuat mencatat dengan baik, lalu memberikannya kepada orang lain secara rahasia. Saya percaya kita bisa menunjukkan ketidaksepakatan dengan tanpa menunjukkan sikap pertentangan. Yang penting kan bukan ketidaksepakatan kita itu, namun adalah agar pendapat kita didengar dan dihargai. Dan saya tahu betul bahwa cara kita menyampaikan sesuatu akan menentukan apakah pendapat kita akan didengarkan atau tidak. Pertanyaan-pertanyaan saat wawancara kerja 1. Wawancara kerja biasanya di tanya apa ? Jawabanku Psikotes, tes umum, interview diri dan kemampuan, interview gaji 2. Terus jawaban yang benar gimana ? Jawabanku Jangan mengada-ada, Percaya Diri, dan sesuaikan dengan kemapuan anda kalo masalah gaji 3. Gimana biar gak grogi ? Jawabanku Ya itu, percaya diri, anggap mereka yang membutuhkan kita, bukan sebaliknya 4. Berapa kali sudah wawancara kerja ? Jawabanku Banyak Pertanyaan Terkait Keluarga Sebutkan pekerjaan orang tua Anda? Pikirkan jawaban Anda dg cermat. Hindari ucapkan sesuatu yg bernada negatif, seperti “Ayah saya cuma seorang tukang bersih-bersih” atau “Ibu saya nganggur di rumah” atau “Ibu saya tidak bekerja”. Ini bisa terjadi bila Anda mengandalkan spontanitas ketika menjawabnya -tidak melatihnya dulu- sementara Anda berada dalam kondisi PeDe yg lemah. Tunjukkan kebanggaan atas latar belakang keluarga meskipun itu semisal sangat sederhana “Ayah saya adl seorang penjaga kebersihan, dan ibu saya adl seorang ibu rumah tangga yg aktif.” Tapi hati-hati untuk tidak berlebihan sehingga terkesan congkak juga lho. Jangan sampai ada kesan bahwa Anda merasa kompeten atau jagoan mentang2 orang tua adl orang -yg menurut perkataan Anda- berpangkat & terpandang. Apakah Anda masih tinggal bersama orang tua? Klo emg iya ya ga papa to. Yang penting berikan kesan bahwa Anda telah membuat pengaturan yg menunjukkan tanggung jawab alih2 ndak bondo. “Iya, saya tinggal bersama kedua orang tua. Kami membuat pengaturan bahwa beban listrik dan air saya yang tanggung, sementara biaya perawatan rumah orang tua yang tanggung. Pengaturan semacam ini membuat saya masih bisa mengalokasikan pemasukan bersih saya untuk pengembangan diri seperti untuk membeli buku atau mengikuti berbagai training dan seminar”. ndak usah ngaku klo uangnya juga dibuat utk beli novel, komik atau DVD PS2 Seberapa jauh rumah Anda dari sini kantor? Jika Anda pas tinggal di tempat yg emang juauh dari kantor, ada baiknya Anda katakan bahwa Anda bersedia mencari tempat yg lebih dekat dengan kantor. Terutama bila Anda melamar pada kerjaan yg membutuhkan kehadiran sewaktu2 misal surveyor. “Jarak dari rumah ke sini 8 kilometer tepat, terhitung dari pintu rumah ke gerbang kantor. Dan pagi ini sudah saya catat jarak tersebut saya tempuh selama 47 menit” atau “Berkendara dengan motor dari rumah butuh waktu sekitar 1 jam 50 menit, untuk jarak 18 kilometer dari rumah saya ke sini. Itu dengan pertimbangan kemacetan tidaklah terlalu parah. Saya tidak keberatan berkendara jauh dua kali sehari – toh saya sedari dulu suka memulai aktivitas lebih awal. Namun jika saya diterima di sini, bisa jadi saya akan mempertimbangkan untuk pindah di daerah sekitar sini”. Berapa banyak waktu yg Anda habiskan bersama keluarga? Perlu hati-hati juga untuk menjawab pertanyaan ini. Anda bisa jadi sedang diwawancara oleh interviewer yang work-oriented dan punya prinsip bahwa pekerjaan adalah segala-galanya, atau bisa jadi Anda diwawancara oleh mereka yang amat mementingkan keluarga. Sebelum Anda menjawab, coba Anda lihat-lihat dulu ruangan sekitar Anda sebaiknya segera setelah Anda masuk ke ruangan. Apakah di sana ada foto keluarga, aksesoris meja yang itu terkesan dibuat oleh anak-anak, atau yg lain. Yang berikut ini adalah jawaban umum. Silahkan Anda modifikasi sendiri. “Saya rasa saya biasa menghabiskan waktu yg cukup dengan keluarga saya. Bagi saya, keluarga itu penting. Adalah keterikatan yang kuat dengan keluarga yang membuat saya amat temotivasi untuk sukses dalam karir. Keluarga saya adalah inpsirasi saya dalam bekerja keras. Saya juga miliki tanggung jawab yg besar pada pekerjaan saya, seperti halnya tanggung jawab saya pada keluarga. Dan hal ini telah dimengerti dengan baik oleh keluarga saya. Keluarga saya memahami bahwa saya memiliki komitmen profesional yg harus dijaga terkait dengan karir dan pekerjaan.” Menurut pendapat Anda, pernikahan yg sukses itu seperti apa? Meskipun Anda belum menikah misal, mestinya Anda sudah punya gambaran tentang hal ini. “Saya pikir pernikahan yang sukses itu adalah pernikahan yang didasarkan atas rasa saling menghormati dan percaya satu sama lain, dengan cukup waktu untuk saling berbagi, berkomunikasi satu sama lain, dan juga memberi. Klo salah satu anggota keluarga tidak bisa mengungkapkan perasaan mereka secara terbuka, pernikahan itu akan jadi menyengsarakan. Kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif untuk saling memahami kebutuhan satu sama lain dalam hubungan keluarga sesungguhnya mengajari kita untuk bisa sukses dalam pekerjaan. Lebih dari itu, pernikahan yang sukses akan mendorong kita untuk bisa lebih melesat di karir dan pekerjaan. Seluruh orang sukses yang saya tahu mengawali sukses karir mereka dari keluarga. Sehingga saya pikir pernikahan yg sukses patut untuk dicapai.” Apakah Anda membuat pengaturan finansial untuk diri Anda? Apapun jawaban Anda, yang penting itu menggambarkan tanggung jawab dan penilaian yg bagus. “Iya, tentu saja.” atau “Tidak item per item, sih. Yang jelas secara mendasar saya memang membuat perencanaan dan budgeting untuk keperluan pribadi dan keluarga saya. ” Apakah Anda punya tabungan? Hampir Setiap orang pasti punya tabungan, kan. Meskipun isinya cuman tinggal 10 ribu perak, tapi kan ya punya sih Biasanya pertanyaannya nggak sampe nanyakan saldo kok “Iya, saya ada tabungan. Biasanya saya menyisihkan 5 persen dari pemasukan bersih saya untuk ditabung” Apakah Anda sekarang memiliki hutang? Wadoh, ini Semoga saja Anda ndak punya hutang, sehingga njawabnya jadi gampang Jika semisal Anda punya hutang, tunjukkan bahwa Anda tidak sedang berada dalam lilitan hutang yg sedemikian pelik, dan bahwa Anda sedemikian perhitungannya sehingga tidak sembarangan dalam berhutang. “Saya saat ini sedang memiliki tanggungan untuk kontrakan rumah dan motor, tapi yang jelas neraca keuangan keluarga saya masih sehat. Itu karena saya tidak pernah membuat hutang yang itu melebihi kemampuan saya untuk membayarnya” Apakah Anda punya penyakit kronis yang perlu kami ketahui? Semoga saja Anda sedemikian sehatnya sehingga bisa menjawab pertanyaan ini dengan “Tidak” yang lancar. Namun jika Anda memang ada penyakit kronis, cukup katakan saja penyakit yg sekiranya memang akan berpengaruh pada produktivitas kerja Anda, dan juga penyakit2 yang dengan jelas akan terdiagnosa pasca -semisal- Anda nanti diterima. “Tidak, Pak. Saya tidak memiliki penyakit yang sekiranya akan mengganggu produktivitas saya. Saya memang sempat terkena diabetes selama kurang lebih 2 tahun. Namun Alhamdulillah saya mampu mengendalikan dan mendisiplinkan diri sehingga terbukti sampai sekarang saya tak pernah mengalami masalah serius dengan kesehatan dan produktivitas saya.” Baca Juga Artikel Yang Mungkin Berhubungan “Komunikasi Non Verbal” Pengertian & Jenis-Jenis Jadi Anda dulu kuliah di mana? “Saya kuliah di _______, ______ nama kota” Mengapa Anda memilih PT itu? “Saya memilih ______nama PT karena atmosfir kompetitif yg ada di sana dan juga reputasi baik yg dimiliki oleh ______ nama PT. Meskipun saya bisa memilih PT yang lain, _____ nama PT amat menekankan kompetensi praktis dan memfasilitasi aktivitas kemahasiswaan yg relevan dengan rencana karier.” intinya, Anda harus memiliki argumen tentang keunggulan apapun yg PT Anda miliki. Jangan sampai ada kesan Anda masuk ke sana karena terpaksa, meskipun tyt begitu perihal yg sebenarnya. Anda tak boleh biarkan pewancara mengetahuinya Cepat atau lambat, Anda pasti bisa membaca keunggulan PT Anda; entah dosen2nya yg amat suportif, iklim kemahasiswaan yg amat kondusif, pemfasilitasan prestasi mahasiswa, atau apalah yg lain. “Kebanyakan teman SMU saya memilih PT atas pilihan orang tua mereka, namun saya berbeda. Saya tetapkan sendiri di mana saya hendak lanjutkan pendidikan. Meskipun biaya kuliah dari PT pilihan saya relatif lebih mahal dari PT yang lain, tapi justru itu malah bisa mendorong saya untuk bekerja lebih keras. Tidak bisa tidak, saya harus berupaya untuk menghidupi diri sendiri. Pada akhirnya saya merasa puas dg keputusan saya, karena pengalaman saya di ____ nama PT mengajarkan banyak hal seperti kemandirian, manajemen waktu, dan nilai-nilai kerja keras.” Apakah keluarga Anda memiliki pengaruh dalam menentukan pilihan PT Anda? “Keluarga saya tentu memiliki beberapa saran untuk saya, tapi mereka menyadari bahwa saya telah cukup yakin dengan diri sendri dan sudah tahu apa-apa yang saya inginkan. Sehingga mereka pun memberi keleluasaan pada saya. Mereka sepakat dengan pilihan saya asalkan saya membagikan hasil temuan dan riset saya kepada mereka.” Apa yg membuat Anda memilih jurusan _____ ? Jika Anda merasa bahwa pilihan jurusan Anda relevan dengan posisi yg Anda bidik sekarang “Sejak dahulu saya telah mengetahui bahwa bidang ____ sebut saja informatika, sejarah, atau yg lain merupakan bidang di mana saya bisa mengembangkan potensi saya secara maksimal, dan saya tetap bertahan di sana karena memang terbukti bahwa pilihan saya benar. Tidak semua orang merasakan keberuntungan seperti yg saya alami; yakni telah mampu membuat rumusan karier sejak usia 18 tahun. Dan saya bersyukur karenanya.” …atau jika Anda di jurusan tertentu tapi melakukan/mempelajari perihal yg lain “Sewaktu saya berusia 18 tahun, tidak ada yg terlihat lebih penting ketimbang ____ sejarah, sastra inggris, sebut saja. Dan karena dasarnya saya suka belajar, maka saya pun akhirnya memutuskan untuk mengambilnya. Namun seiring dengan berjalannya waktu, saya sadar bahwa saya perlu ilmu lain untuk membantu saya meniti karir.” Apakah Anda sudah merasa membuat pilihan yg benar? Jika memang iya, dan telah membuat titian karir yg relevan dg bidang keilmuan Anda “Iya, tentu saja. Sampai sekarang saya masih merasa puas dg pilihan bidang studi dan karir yg saya titi terkait dengannya.” Atau jika Anda model orang yg berpindah-pindah minat ataupun kerja “Iya, pada waktu itu saya memang merasa telah membuat pilihan yg benar. Saya meyakini nilai dari pendidikan yg telah saya jalani, dan saya terus mencari hal yang lebih dengan melakukan pembelajaran di tempat kerja. Saya cukup merasa bersyukur karena mendapat pengalaman yang kaya di beberapa jenis pekerjaan. Hal itu secara nyata telah meningkatkan kemampuan kreatif dan fleksibilitas saya, karena saya jadi bisa mempelajari pendekatan yg berbeda untuk merampungkan kerja dengan baik.” Bagaimana perkuliahan dan pengalaman magang atau kerja Anda membawa manfaat untuk sekarang? “Pendidikan perkuliahan memberi saya tool untuk meraih sukses. Sementara itu, pengalaman magang mengajarkan saya tentang bagaimana agar bisa merampungkan kerja dengan baik. Saya mendapatkan banyak wawasan dari perkuliahan dan mendapatkan skill untuk menerapkan wawasan itu dari tempat magang dan kerja praktek. Lebih jauh lagi, saya juga mendapatkan kompetensi manajerial dan mentalitas produktif melalui kegiatan organisasi mahasiswa.” “Saya juga mengambil banyak kesempatan untuk melakukan pengembangan diri seperti kuliah tamu, workshop dan seminar. Bahkan ketika perusahaan/orang tua tidak membiayai, saya tetap berusaha mengikuti acara2 pengembangan diri dengan uang pribadi. klo bisa, sebutkan dua jenis training dg materi atau pemateri terkenal” Mengapa Anda tidak melanjutkan kuliah? Ini tentunya adl pertanyaan bagi Anda yg drop out dari kuliah. “Ada dua alasan. Yang pertama adl ketidaksabaran saya untuk segera mencari uang alih-alih sekedar belajar tentang teori. Alasan kedua adl saya merasa senang bila bisa aktif dan produktif. Jadi saya bekerja sebagai part-timer untuk mencukupi biaya hidup bulanan saya, dan saya merasa beruntung bisa bekerja di salah satu perusahaan yg mapan & profesional.” “Bos di tempat kerja selalu inginkan yang lebih dari waktu dan bakat-bakat saya. Dalam banyak kasus, saya bekerja di level yang jauh di atas apa-apa yg sedang saya pelajari di perkuliahan. Akhirnya, saya memutuskan untuk drop out pada tahun ke ___ dan mendedikasikan waktu saya secara full time untuk karir. Saya tidak pernah menyesali keputusan saya itu karena saya terus belajar dan bertumbuh di karir dan pekerjaan saya.” Bagaimana nilai mata kuliah Anda? jika nilai Anda selalu bagus, maka tentu bukan masalah. Tak perlu saya bahas di sini “Nilai saya tergolong rata-rata, namun saya menghabiskan cukup banyak waktu untuk membuat pencapaian di bidang lain, seperti kerja part-time dan aktivitas kemahasiswaan. Jadi saya dulu pernah menjadi ____, ___, dan terlibat di kepanitiaan besar seperti ___ dan ___. Semua itu memberikan pembelajaran yg amat kaya dalam hal kompetensi manajerial dan mentalitas profesional.” Harap sebutkan tiga hal yang Anda pelajari di perkuliahan yang mana itu kiranya bisa bermanfaat di posisi yg Anda bidik sekarang? “Dari banyaknya mata kuliah yang saya pelajari di kampus, saya melihat bidang yg secara spesifik bisa diterapkan di posisi ini adalah ____, _____, dan ____. Namun sebenarnya saya belajar tidak hanya dari mata perkuliahan, namun juga dari dosen dan rekan-rekan saya. Dari perkuliahan, saya belajar banyak tentang problem solving, bagaimana membuat sebuah sasaran dan kemudian mencapainya, serta bagaimana berkolaborasi dengan orang lain. Seluruh pengalaman yang saya alami selama kuliah sesungguhnya telah memberikan sumbangsih yg amat besar bagi saya.” PERTANYAAN PEWAWANCARA 1. “Mari kita mulai dengan menceritakan tentang siapa Anda.” Pilihlah jawaban yang paling kuat. A Saya lahir di Bandung. Ibu saya usaha katering dan ayah saya seorang dosen. Selepas SMA saya kuliah di UGM jurusan akuntansi. Saya sudah bekerja selama 5 tahun di perusahaan asing sebagai asisten auditor. Kemudian saya pindah ke bank swasta nasional dan bekerja 2 tahun sebagai auditor internal. Dan di perusahaan terakhir ini saya baru bekerja selama setahun sebagai manajer keuangan. B Saya pernah bekerja di bidang pelayanan pelanggan selama 7 tahun. Dalam pekerjaan terakhir, saya memimpin sebuah tim beranggotakan 8 orang. Saya memiliki kemampuan komunikasi dan hubungan antarpersonal yang luar biasa, dan itulah yang memungkinkan saya bekerja dengan orang banyak pada beragam tingkatan. Saya punya latar belakang bekerja di perusahaan besar maupun kecil. Keunggulan saya adalah kemampuan dalam mengorganisasi dan mengoordinasikan proyek untuk memastikan agar tenggat waktu terpenuhi. C Senang sekali. Apakah Anda ingin mengetahui kehidupan pribadi saya atau pengalaman kerja saya? Mana yang Anda inginkan? EVALUASI JAWABAN Jawaban Terkuat B Jawaban ini paling kuat karena ia menampilkan ringkasan yang bagus tentang apa yang harus Anda tawarkan. Sang pewawancara mengetahui berapa tahun pengalaman Anda, jenis-jenis perusahaan di mana Anda pernah bekerja, dan apa yang menjadi keunggulan Anda berkaitan dengan pekerjaan itu. Di dalam jawaban itu juga terdapat kombinasi antara kemampuan berbasis pengetahuan, kemampuan yang dapat ditransfer transferable skills dan watak pribadi Anda. Di sini tampak bahwa Anda sedang berupaya menampilkan kesan yang bagus tentang diri Anda. Jawaban Pertengahan A Jawaban ini benar adanya, namun tidak sekuat jawaban B. Ini adalah model jawaban yang mengacu pada resume atau CV “Saya lahir, masuk universitas, dan bekerja.” Akan lebih bagus jika Anda memberikan informasi yang lebih detail dan spesifik, seperti jenis perusahaan tempat Anda pernah bekerja. Jawaban yang ideal berisi gambaran yang ringkas dan padat tentang diri Anda sekarang ini. Jawaban Terlemah C Ini jawaban paling umum namun lemah. Jawaban ini tidak menunjukkan persiapan atau perencanaan sesuai yang ingin diketahui pewawancara. BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA Bila Anda memilih jawaban B, beri nilai diri Anda 5 poin. Bila Anda memilih jawaban A, beri nilai diri Anda 3 poin. Bila Anda memilih jawaban C, beri nilai diri Anda 0 poin. _____ 2. “Mengapa Anda meninggalkan—atau mengapa Anda berencana meninggalkan—pekerjaan terakhir Anda?” Pilihlah jawaban yang paling kuat. A Perusahaan melakukan reorganisasi, dan departemen saya dihapus. Pekerjaan mulai membingungkan, dan itu tidaklah mengejutkan. Saya menyukai pekerjaan saya dan orang-orang yang bekerja dengan saya, sehingga saya berharap hal itu tidak mempengaruhi kami, tetapi sayangnya kami semua harus pergi. Saya akan mencari pekerjaan yang sama dengan pekerjaan itu. B Saya sedang mencari tantangan baru. Saya telah bekerja di perusahaan itu selama 2 tahun dan tidak mendapati pekerjaan itu semenarik yang pernah saya lakukan. Saya mencari sebuah perusahaan di mana saya dapat menghadapi tantangan-tantangan baru dan berkembang. Pekerjaan saya yang sekarang ini benar-benar sudah buntu bagi saya. C Karena tidak ada peluang lagi di perusahaan itu, saya akhirnya memutuskan bahwa inilah waktunya untuk mencari pekerjaan baru. Saya telah menetapkan beberapa jenjang karir untuk diri saya dan itu tidak dapat saya capai di perusahaan itu. Yang saya cari adalah sebuah pekerjaan di perusahaan besar di mana saya dapat memberikan kontribusi, namun juga dapat menjajaki jalan karir yang memiliki lebih banyak tanggung jawab. EVALUASI JAWABAN Jawaban Terkuat A Inilah jawaban terkuat, bukan karena perampingan itu, melainkan adanya kesan kemantapan. Anda menyukai apa yang Anda lakukan dan berharap perampingan itu tidak terjadi. Dengan kata lain, jika masalah itu tidak berada di luar kendali Anda, Anda masih berada di sana. Jawaban ini mengisyaratkan adanya sikap yang bagus terhadap kejadian yang tidak menguntungkan. Jawaban Pertengahan C Ini jawaban yang dapat diterima. Memang alamiah mencari tanggung jawab yang lebih, sebagaimana halnya dapat diterima untuk meninggalkan sebuah pekerjaan. Seorang pewawancara yang ahli akan melanjutkannya dengan pertanyaan tentang tujuan-tujuan karir Anda dan mengapa Anda beranggapan hal itu dapat Anda peroleh di perusahaan yang baru. Sudah siapkah Anda untuk menjawab pertanyaan itu? Jawaban Terlemah B Inilah jawaban terlemah karena terdengar klise. Salah satu jawaban paling umum untuk pertanyaan ini adalah bahwa Anda “sedang mencari tantangan.” Seorang pewawancara mungkin akan beranggapan bahwa jika Anda bosan pada pekerjaan terakhir, Anda akan menganggap pekerjaan ini juga membosankan, atau setidaknya tidak cukup “menantang” lagi. BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA Bila Anda memilih jawaban A, beri nilai diri Anda 5 poin. Bila Anda memilih jawaban C, beri nilai diri Anda 3 poin. Bila Anda memilih jawaban B, beri nilai diri Anda 0 poin. 3. “Mengapa Anda ingin bekerja di sini?” Pilihlah jawaban yang paling kuat. A Saya melakukan riset dan memilih perusahaan-perusahaan yang paling membuat saya tertarik, dan perusahaan Anda berada di puncak daftar saya. Saya melakukan riset itu berdasarkan reputasi perusahaan, tingkat kehandalan produknya, dan stabilitas industri. Demikian juga bagaimana karyawan-karyawannya memandang pekerjaan di perusahaan melakukan pekerjaan yang terbaik ketika tujuan dan nilai-nilai saya selaras dengan tujuan dan nilai-nilai perusahaan. Saya tahu bahwa saya dapat menyesuaikan diri dengan kultur perusahaan dan memiliki banyak kontribusi. B Saya melihat lowongan kerja itu di internet. Pekerjaan ini sangat tepat untuk keahlian dan kemampuan saya. Saya melihat ini sebagai kesempatan nyata untuk menemukan tantangan. Saya ingin bekerja untuk perusahaan di mana saya dapat tumbuh, berkembang, dan tertantang. Saya mencari perusahaan dengan catatan finansial yang solid dan prestasi industri—seperti perusahaan Anda. Saya tahu saya akan cocok di sini dan mampu “menyatu sampai ke dasar.” C Ketika saya melihat lowongan itu di koran, saya sadar itulah pekerjaan yang tepat untuk saya. Saya adalah penggemar produk kain Anda dan selalu membelinya di toko. Saya akan senang sekali dapat bekerja di sini. Sangat penting bagi saya bahwa perusahaan tempat saya bekerja mempunyai reputasi dan produk yang bagus. Saya melihat ini sebagai kesempatan besar bagi saya untuk bekerja di perusahaan besar yang benar-benar saya kagumi. EVALUASI JAWABAN Jawaban Terkuat A Inilah jawaban paling kuat, karena menggambarkan perencanaan dan kontrol di pihak Anda. Bukan sekadar sikap “ada lowongan dan saya akan melamar.” Anda menunjukkan bahwa Anda mengetahui apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda mendapatkannya. Anda memilih perusahaan ini dengan melakukan riset dan mengecek bagaimana karyawan menilai perusahaan itu. Jawaban ini menunjukkan keyakinan pada keahlian dan kemampuan Anda untuk menyesuaikan diri dengan kultur perusahaan tersebut. Namun harus diperhatikan, terlalu percaya diri over confidence bisa menimbulkan masalahbesar sebagaimana kekurangan kepercayaan diri. Jawaban Pertengahan C Inilah jawaban yang sangat umum. Jawaban ini memberi tekanan pada “Anda” dan apa yang bisa Anda dapatkan dari peluang itu. Meskipun menjadi pengagum atau pelanggan sebuah perusahaan adalah bagus dari kacamata konsumen, namun akan lebih kuat jika Anda menambahkan hal-hal spesifik yang Anda kagumi, misalnya favorit yang mereka buat atau cara mereka mengalahkan kompetitor—sesuatu yang mengindikasikan bagaimana peran Anda sebagai konsumen memiliki kaitan dengan pekerjaan yang Anda cari. Menjadi pengagum atau pelanggan tidak memberi nilai tambah dari kacamata pewawancara. Sedikit merayu tidak apalah, namun ingat Anda sedang melihat sisi bisnis itu bukan dari sisi konsumen. Jawaban Terlemah B Inilah terlemah. Penekanan ada pada “Apa tujuan Anda—mencari tantangan, tumbuh, dan berkembang.” Dasar dari proses wawancara adalah “Apa yang dapat Anda lakukan terhadap perusahaan?” bukan “Apa yang dapat dilakukan perusahaan untuk Anda?” BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA Bila Anda memilih jawaban A, beri nilai diri Anda 5 poin. Bila Anda memilih jawaban C, beri nilai diri Anda 3 poin. Bila Anda memilih jawaban B, beri nilai diri Anda 0 poin 4. “Apa tujuan yang hendak Anda capai?” Pilihlah jawaban yang paling kuat. A. Tujuan saya adalah bekerja untuk perusahaan di mana saya dapat tumbuh dan akhirnya menjadi seorang manajer marketing. Saya ingin memimpin sebuah tim yang terdiri dari orang-orang terampil dan memiliki pengaruh besar terhadap perusahaan. Saya tertarik pada perusahaan yang berpikiran ke depan dan berorientasi pada pertumbuhan. B. Saya ingin bekerja di sebuah departemen yang mempercayai pelatihan lintas fungsi. Saya beranggapan bahwa itulah cara terbaik untuk belajar dan melihat gambaran yang lebih besar dalam sebuah perusahaan. Pada akhirnya, saya berharap kembali ke sekolah untuk mendapatkan gelar MBA. Saya pikir itu akan memperluas ilmu saya, sehingga suatu hari saya dapat memiliki perusahaan konsultan sendiri, yang bekerja secara nasional maupun internasional. C. Saya membagi tujuan ke dalam tujuan-tujuan jangka pendek dengan tujuan jangka panjang di kepala. Saat ini saya mencari sebuah posisi dalam sebuah perusahaan dengan catatan prestasi yang solid. Saya ingin memberikan kontribusi pengalaman-pengalaman saya di bidang ini. Tujuan jangka panjang akan bergantung pada perjalanan karir yang ada di perusahaan ini. Idealnya, saya ingin berkembang secara progresif dalam sebuah perusahaan. EVALUASI JAWABAN Jawaban Terkuat C. Inilah jawaban terkuat di antara tiga pilihan. Karena ini adalah pertanyaan terbuka, tidak ada jawaban benar atau salah. Jawaban ini adalah yang terbaik karena sifatnya yang terbuka atas peluang pertumbuhan, namun tidak membuat tujuan Anda tampak tidak realistis, kaki atau spesifik. Jawaban Pertengahan A. Masalah yang berkaitan dengan jawaban ini adalah terlalu spesifik dan dapat menjadi faktor yang tidak menguntungkan jika perusahaan tidak memiliki jenjang karir yang memungkinkan seorang karyawan mencapai tujuan ini. Lebih baik Anda menghindari jawaban-jawaban yang sempit atau tidak fleksibel. Jawaban Terlemah B. Jawaban ini awalnya bagus, namun kemudian agak senonoh. Meski jujur, jawaban ini akan mengecewakan sang pewawancara. Pihak perusahaan sedang mencari seseorang yang bersedia bertahan dan memberikan kontribusi pada perusahaan. Bukanlah tujuan perusahaan itu untuk menyewa seseorang dan melatihnya untuk menjadi pesaing di kemudian hari. BERILAH PENILAIAN PADA DIRI ANDA Bila Anda memilih jawaban C, beri nilai diri Anda 5 poin. Bila Anda memilih jawaban A, beri nilai diri Anda 3 poin. Bila Anda memilih jawaban B, beri nilai diri Anda 0 poin. Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Cari
Wawancaraberdasarkan keterbuakaan Informasi dibagi mejadi dua, yaitu wawancara terbuka dan tertutup. 1. Wawancara Terbuka Wawancara terbuka adalah wawancara yang terbuka untuk umum, artinya orang lain dapat hadir dan menyaksikan proses wawancara. Pertanyaan pada wawancara jenis ini tidak terbatas (tidak terikat) jawabannya.
Unduh PDF Unduh PDF Jika Anda bertugas merekrut karyawan baru, menulis artikel, atau hanya ingin mengetahui lebih banyak tentang seseorang yang Anda idolakan, mungkin Anda perlu mewawancarai mereka. Mempersiapkan diri dengan pertanyaan yang tersusun rapi akan sangat membantu Anda mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari wawancara tersebut. Untuk menyusun pertanyaan wawancara, pahami atau cari tujuan wawancara itu sendiri, siapa yang Anda wawancarai, dan apa yang Anda perlukan dari orang yang Anda wawancarai. 1 Pandang calon karyawan yang Anda wawancarai sebagai orang cerdas. Apa pun jenis pekerjaan yang ditawarkan, Anda harus menyusun pertanyaan yang cerdas dan dapat dijawab oleh orang yang cakap. Anda tentu tidak mau mempekerjakan orang yang tidak cocok untuk pekerjaan tersebut karena Anda berasumsi kandidat yang diwawancarai tidak dapat menjawab pertanyaan sulit. Saat menyusun pertanyaan sebelum wawancara, anggap diri Anda sebagai pewawancara dan juga kandidat yang diwawancarai. Menempatkan diri dalam posisi kandidat akan membantu Anda menghasilkan pertanyaan yang dapat dijawab. Anda harus dapat menjawab pertanyaan Anda sendiri. Bahkan, sebaiknya Anda menulis jawabannya sebagai perbandingan. Dengan memperlakukan kandidat sebagai individu yang cerdas, Anda dapat membuat pertanyaan menantang yang memungkinkan Anda menentukan tidak hanya kandidat yang tepat, tetapi juga yang paling cocok. 2 Mulailah dengan pertanyaan terbuka. Pertanyaan terbuka tidak dapat dijawab hanya dengan “ya” atau “tidak” dan biasanya tidak memiliki jawaban benar atau salah. Pertanyaan terbuka merupakan salah satu cara untuk membuat kandidat tenang. Saat wawancara, Anda perlu membuat kandidat merasa nyaman. Dan jika ia merasa nyaman, ia cenderung lebih terbuka untuk berbicara. Pertanyaan terbuka juga merupakan cara untuk mengetahui kualifikasi dasar kandidat, dan sebagai petunjuk untuk pertanyaan berikutnya. Cobalah pertanyaan seperti “Bagaimana hubungan Anda dengan orang-orang yang pernah bekerja dengan Anda? Rekan seperti apa yang menurut Anda terbaik? Dan yang terburuk? Dengan pertanyaan ini, Anda akan langsung bisa merasakan apakah kandidat tersebut akan cocok dengan tim di perusahaan Anda. Kandidat biasanya tidak suka bicara tidak baik tentang rekan kerja atau atasan, khususnya dalam wawancara. Pertanyaan ini memungkinkan Anda melihat bagaimana ia memberi tahu apa yang ingin Anda ketahui. 3 Susunlah pertanyaan yang memaksa kandidat menunjukkan pengetahuannya tentang perusahaan Anda. Anda perlu memastikan kandidat sudah mempelajari tentang perusahaan Anda. Dan Anda harus mengetahui apakah ia hanya mengetahui fakta, atau benar-benar paham. Pertanyaan yang meminta kandidat untuk memvisualisasikan dirinya sudah berada dalam posisi karyawan akan menunjukkan seberapa baik pengetahuannya tentang perusahaan Anda.[1] Anda bisa meminta, “Tawarkan produk atau jasa [nama perusahaan Anda] kepada saya.” Pertanyaan ini akan menunjukkan sebaik apa pengetahuan kandidat tersebut tentang apa yang dilakukan perusahaan Anda dan apakah ia memiliki kemampuan untuk bicara dengan suara perusahaan.[2] Bergantung pada posisi yang ditawarkan, Anda boleh saja bersikap lunak dalam menilai kemampuan kandidat mempromosikan perusahaan. Jika Anda sedang merekrut karyawan untuk posisi internal nonpenjualan, Anda hanya perlu tahu apakah dia sudah mengetahui hal-hal mendasar tentang perusahaan. Anda juga bisa bertanya, “Apa yang ingin Anda capai dengan perusahaan ini sepuluh tahun dari sekarang?” Pertanyaan seperti ini memungkinkan Anda mengukur seberapa baik kandidat melihat gambaran pekerjaan di perusahaan Anda, dan bahwa ia tidak hanya mengerjakan tugasnya, tetapi berkomitmen untuk menjadi bagian perusahaan. Pertanyaan seperti ini akan membantu menyaring kandidat yang hanya membaca deskripsi pekerjaan. 4 Bersiaplah merangkum jawaban kandidat dan beralih ke pertanyaan berikutnya. Mengulang apa yang baru dikatakan kandidat akan memberi Anda satu detik untuk mencerna informasi dan menekan kandidat tersebut dengan pertanyaan berikutnya. Anda perlu mengetahui apakah ia benar-benar memahami subjek yang Anda kemukakan. Misalnya, jika seorang kandidat berkata, “Saya mengelola proyek implementasi sistem skala besar dengan perusahaan saya yang lalu.” Anda dapat mengulang jawaban tersebut dan berpindah ke pertanyaan berikutnya yang akan menindaklanjuti pertanyaan sebelumnya dan menggali informasi lebih tentang bagaimana performa kandidat ini di perusahaan Anda. Setelah Anda mengulang jawaban kandidat bukan mengulang kata per kata, tetapi menyusun ulang dengan kata-kata Anda sendiri, Anda dapat bertanya, “Bisakah Anda memberi tahu apa saja aktivitas kunci yang terkait dengan Anda ketika mengelola proyek itu? Dan bagaimana pengalaman tersebut bisa dikaitkan dengan pekerjaan ini? 5 Susunlah pertanyaan yang memungkinkan Anda memperoleh kualifikasi mendasar. Selama wawancara, Anda perlu mengukur seberapa baik penerapan resume kerja kandidat dalam kehidupan nyata. Siapkan daftar pertanyaan yang akan memberi gambaran tentang level keterampilan kandidat untuk pekerjaan tersebut. Mintalah kandidat untuk mendeskripsikan beberapa tanggung jawab dan fungsi pekerjaan yang mendasar. Tanyakan apa yang menurutnya akan menantang. Anda perlu menyiapkan daftar pertanyaan mendasar yang memiliki jawaban benar. Misalnya, jika kandidat mencantumkan Photoshop dalam daftar keterampilannya, Anda dapat menanyakan sudah berapa lama ia menggunakan Photoshop. Atau, jika Anda tahu tentang Photoshop dan program itu akan menjadi bagian pekerjaan, Anda dapat menanyakan pertanyaan spesifik yang berkaitan. Anda bisa bertanya, “Jika saya ingin membuat spanduk dan ingin menempatkan foto tubuh seseorang dari foto lain ke spanduk, bagaimana caranya?” Jika kandidat dapat mendeskripsikan proses ini dengan jelas dan menggunakan istilah yang tepat, Anda tahu bahwa ia memiliki level keterampilan tertentu. 6 Tuliskan pertanyaan yang menantang kandidat. Anda perlu menyusun pertanyaan yang memungkinkan Anda melihat seberapa baik performa kandidat di bawah tekanan dan memberi informasi tentang kemampuannya dalam peran tersebut. Anda perlu mengajukan pertanyaan yang sederhana namun cukup menantang, seperti “Mana yang lebih baik, sempurna dan terlambat, atau bagus dan tepat waktu?” Jawaban kandidat akan menunjukkan tipe karyawan seperti apakah dia. Jawabannya juga akan menunjukkan seberapa baik pengetahuan kandidat tentang perusahaan, tergantung jawaban pertanyaan Anda.[3] Tanyakan apakah ia pernah membuat kekacauan, dan bagaimana caranya memperbaiki masalah tersebut. Ini adalah pertanyaan wawancara yang klasik dan bagus. Anda akan melihat bagaimana kesadaran diri karyawan dan kemampuannya dalam menyelesaikan masalah. 7 Ajukan pertanyaan yang santai dan terbuka. Galilah atribut pribadinya. Anda perlu mengetahui semua atribut kandidat, seperti kepribadian, dedikasi, loyalitas, kemampuan berkomunikasi, dsb. Dalam dunia kerja, semua atribut itu disebut soft skill. Ketika menyusun pertanyaan wawancara, Anda perlu membuat pertanyaan sedemikian rupa sehingga tidak ada jeda dan wawancara terus mengalir. Pertanyaan pertama dimaksudkan untuk membuat kandidat santai dan memungkinkan Anda mengetahui riwayatnya. Kemudian, Anda memerlukan pertanyaan yang memberitahukan level kemampuan aktual kandidat untuk pekerjaan yang Anda tawarkan. Sekarang, Anda perlu mundur sedikit. Tuliskan beberapa pertanyaan yang memungkinkan Anda mengetahui kepribadian kandidat. Silakan menyiapkan daftar pertanyaan yang tidak banyak hubungannya dengan pekerjaan. Anda bisa bertanya, “Siapa orang paling cerdas yang Anda kenal secara pribadi? Mengapa?” Pertanyaan seperti ini akan mengetes aspirasi dan nilai yang dihargai kandidat. Dengan meminta kandidat menjelaskan mengapa orang pilihannya itu sangat cerdas, Anda dapat menilai bagaimana cara kandidat memandang orang lain. Tanyakan, “Apa yang akan senang Anda lakukan setiap hari di sepanjang karier Anda?” Ini memungkinkan Anda mengetahui apa yang membuatnya senang di tempat kerja. Jika jawabannya klise, Anda tahu bahwa ia tidak akan begitu senang. Jika jawabannya sudah dipikirkan dan berkaitan dengan pekerjaan, Anda tahu bahwa ia mungkin akan loyal pada Anda. Pertimbangkan untuk bertanya, “Jika Anda bekerja dengan kami, dibayar dengan gaji yang Anda inginkan, dan menyukai semua hal tentang pekerjaan Anda, tawaran lain seperti apa yang akan Anda pertimbangkan?” Pertanyaan ini akan memberi Anda gambaran tentang prinsip kandidat. Berdasarkan jawabannya, Anda akan tahu apakah ia dapat dibeli. Atau apakah mencintai pekerjaan dan perusahaan merupakan prinsip yang ia hargai. 8 Siapkan beberapa pertanyaan yang berbasis pengalaman. Tergantung jawaban pertanyaan sebelumnya, Anda mungkin sudah mengetahui beberapa pengalaman kandidat. Namun, sebaiknya Anda menuliskan pertanyaan yang dapat diajukan untuk mengetahui lebih banyak. Anda bisa bertanya, “Apa prestasi yang sudah Anda capai dalam posisi sebelumnya yang mengindikasikan bahwa Anda berkembang dalam posisi tersebut.” Performa seseorang di masa lalu adalah indikator yang baik untuk keberhasilannya di masa depan dengan Anda. Tanyakan apakah ia pernah berhasil secara profesional namun tidak menyukai pengalaman tersebut dan tidak ingin mengulanginya lagi. Jenis pertanyaan seperti ini memungkinkan Anda mengetahui bagaimana tindakannya ketika menyelesaikan pekerjaan yang tidak selalu menyenangkan. Dan pertanyaan ini juga memungkinkan Anda melihat apakah ia memahami nilai dari peran atau fungsi tertentu. 9 Akhiri wawancara. Ketika menyusun pertanyaan wawancara, siapkan waktu untuk memberi kesempatan kepada kandidat untuk bertanya. Pertanyaan yang diajukan kandidat akan sangat berharga. Pertanyaan tersebut akan menunjukkan seberapa jauh persiapannya dan bagaimana ia memandang peran pekerjaan yang ditawarkan. Selama wawancara, pastikan Anda selalu mengucapkan terima kasih. Kemudian, jelaskan apa langkah selanjutnya dan kapan Anda akan menghubungi. Iklan 1 Lakukan riset tentang orang yang ingin Anda wawancarai. Sebelum menyusun pertanyaan yang bagus untuk ditanyakan kepada seseorang sebagai bahan artikel, podcast, atau media lain, Anda perlu mengumpulkan semua informasi sebanyak mungkin. Ketahui siapa dia, pencapaiannya, kegagalannya, dan kepribadiannya, agar Anda dapat menyusun pertanyaan solid untuk mendapatkan hasil terbaik. Carilah informasi tentang orang tersebut di internet dan lihat apakah ada artikel lain tentang dirinya. Tuliskan data pribadinya. Soroti pencapaian spesifik yang ingin Anda bicarakan. 2 Tuliskan tujuan Anda mewawancarainya. Setelah mengetahui siapa orang yang akan Anda wawancarai, sebaiknya Anda menuliskan apa yang Anda inginkan dari wawancara tersebut. Tujuan akan membantu Anda menyusun pertanyaan yang dapat memandu percakapan ke arah yang tepat. Tujuan juga akan memastikan Anda tetap berada di jalur yang benar jika percakapan mengalir keluar dari jalur yang Anda inginkan. Tujuan harus merupakan pernyataan deklaratif singkat. Misalnya, “Saya ingin [nama orang yang diwawancarai] membawa saya pada proses penulisan novel terbarunya, dan mengetahui tantangan yang ia hadapi.” 3 Mulailah dengan pertanyaan mudah, atau softball question. Anda perlu membuat pertanyaan yang memungkinkan percakapan atau wawancara mengalir secara alami.[4] Softball question akan membantu orang yang Anda wawancara agar santai dan terbuka. Tipe pertanyaan seperti ini harus sederhana dan sama sekali tidak kontroversial. Pertanyaan tidak boleh menantang dan memungkinkan dia untuk sedikit membanggakan pekerjaannya. Lontarkan pertanyaan. Pertanyaan pertama harus sesuatu yang dapat Anda lontarkan dan tidak akan memengaruhi informasi yang Anda butuhkan dari wawancara. 4 Ajukan pertanyaan terbuka. Anda mewawancarai seseorang untuk mengetahui suatu subjek. Tujuan ini sama, baik dalam wawancara untuk laporan atau informatif dengan seseorang yang bekerja di tempat yang Anda inginkan. Untuk itu, Anda perlu menciptakan dialog, artinya pertanyaan yang tidak hanya dijawab dengan “ya” atau “tidak”. Anda dapat mengajukan pertanyaan seperti, “Apa bagian favorit Anda dari...” Pertanyaan tentang apa yang disukai dan tidak disukai tentang subjek wawancara akan memberi informasi mendalam yang dapat dilanjutkan. Tergantung konteks wawancara, Anda perlu menekan orang tersebut sedikit. Tidak perlu bersikap kasar, tetapi jika Anda melakukan wawancara untuk artikel, Anda perlu mengetahui sebanyak-banyaknya. Ketika menyusun pertanyaan, carilah kata-kata yang pernah diucapkannya. Kemudian, buatlah pertanyaan yang memungkinkan Anda menanyakan, “Anda pernah mengatakan [kata-kata]. Mengapa Anda yakin itu benar?” 5 Ajukan pertanyaan renungan. Anda ingin mengetahui bagaimana cara orang ini berpikir dan nilai apa yang ia hargai. Ulang kata-kata dan kalimatnya.[5] Pertanyaan yang membuat ia merenung dan berbagi cerita atau contoh adalah pertanyaan yang bagus untuk membuat percakapan terus mengalir dan memberi informasi yang berharga. Ketika menyusun pertanyaan, lihat apakah Anda dapat menemukan informasi tentang perjalanan kariernya. Anda dapat menggunakan apa yang Anda temukan dari riset untuk mengarahkan percakapan selama wawancara dan kemudian menanyakan, “Apa saja rintangan yang tidak Anda duga? Bagaimana dengan keuntungan yang Anda temui? Anda juga mengajukan pertanyaan yang membuat ia mengingat. “Dengan mengingat titik awal Anda memulai perjalanan ini, saat itu apa yang menurut Anda akan Anda capai? 6 Tuliskan pertanyaan yang Anda ketahui jawabannya. Tuliskan beberapa pertanyaan yang Anda ingin ia jawab dan sudah Anda ketahui jawabannya. Kemudian, jawab pertanyaan tersebut sebelum wawancara. Anda harus tahu pertanyaan apa yang akan menghasilkan informasi paling banyak. Jika Anda mengetahui jawaban pertanyaan tersebut, mungkin Anda tidak perlu menanyakannya saat wawancara. Ketika menyusun pertanyaan wawancara, pertimbangkan untuk membuat beberapa pertanyaan yang mirip dengan pertanyaan yang bisa Anda jawab, tetapi mungkin akan menghasilkan respons berbeda tergantung penyusunan kalimatnya. Anda mungkin perlu menanyakan satu atau dua pertanyaan seperti ini untuk membandingkan jawaban. 7 Ajukan pertanyaan yang menghasilkan respons emosional. Sama seperti pertanyaan terbuka, Anda perlu memikirkan beberapa pertanyaan yang akan menghasilkan respons emosional. Ketika menyusun pertanyaan wawancara, lihat apakah Anda dapat menemukan pertanyaan tentang subjek yang dapat digunakan untuk mendapatkan respons berbasis perasaan. Apakah ia pernah memublikasikan buku yang tidak laris? Apakah ia pernah mengalami penolakan dan kemunduran sebelum berhasil? Jika Anda tidak bisa menemukan apa pun, bersiaplah menyusun pertanyaan di tempat. Gunakan apa yang telah dibahas dalam wawancara dan tuliskan pertanyaan baru dengan cepat supaya tidak lupa. Pastikan Anda menanyakan “mengapa” dan “bagaimana”. “Mengapa Anda merasa tidak akan pernah berhasil mencapai tujuan?”, “Apa yang memotivasi Anda untuk terus mencoba ketika menghadapi rintangan?”, “Bagaimana perasaan Anda sekarang tentang pengalaman tersebut?” 8 Masukkan pertanyaan mengejutkan, atau curve ball. Lihatlah pertanyaan yang rencananya akan Anda tanyakan. Jika ternyata Anda menyusun banyak pertanyaan yang sama, Anda perlu mencari pertanyaan yang berbeda. Pertanyaan mengejutkan tidak perlu menyerang subjek. Anda dapat mengajukan pertanyaan sederhana yang seru dan tidak berhubungan, seperti “Apa makanan favorit Anda untuk menghibur diri ketika mengalami hari yang berat?” 9 Susun ulang pertanyaan Anda dengan kata-kata yang berbeda. Telusuri semua pertanyaan dan susun ulang pertanyaan yang masih perlu digali jawabannya, atau yang tidak membantu Anda mencapai tujuan. Selama wawancara, gunakan pertanyaan ini untuk memandu, tetapi jangan merasa bahwa Anda harus mengajukan semuanya satu demi satu. Biarkan aliran percakapan membantu Anda mengajukan pertanyaan. Gunakan pertanyaan yang sudah ditulis sebanyak mungkin, tetapi bersiaplah mengabaikan beberapa pertanyaan yang tidak relevan. Iklan 1 Lakukan riset tentang orang yang akan Anda wawancarai. Sebelum menyusun pertanyaan yang bagus, Anda perlu mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya. Karena Anda mewawancarai tokoh idola, Anda pasti sudah mengetahui banyak hal tentang orang tersebut. Namun, riset lanjutan tidak akan ada salahnya. Ketahui siapa dia, pencapaiannya, kegagalannya, dan kepribadiannya, agar Anda dapat menyusun pertanyaan solid untuk mendapatkan hasil terbaik. Tuliskan daftar hal-hal yang sudah Anda ketahui tentang sang tokoh idola. Carilah informasi tentang tokoh idola Anda di internet dan lihat apakah ada artikel lain tentang dirinya. Jika ia terkenal, itu akan sangat membantu Anda. Tuliskan data pribadinya. Soroti pencapaian spesifik yang ingin Anda bicarakan. 2 Tuliskan tujuan Anda mewawancarainya. Karena Anda mewawancarai seseorang yang Anda idolakan dan kagumi, sebaiknya Anda menuliskan apa yang Anda inginkan dari wawancara tersebut. Tujuan akan membantu Anda menyusun pertanyaan yang dapat memandu percakapan ke arah yang tepat. Tujuan juga akan memastikan Anda tetap berada di jalur yang benar jika percakapan mengalir keluar dari jalur yang Anda inginkan. Tujuan harus merupakan pernyataan deklaratif singkat. Misalnya, “Saya ingin [nama orang yang diwawancarai] membawa saya pada proses penulisan novel terbarunya, dan mengetahui tantangan yang ia hadapi.” Tujuan harus berbentuk pernyataan yang mengidentifikasi alasan yang membuat Anda ingin mewawancarai si tokoh idola. 3 Mulailah dengan softball question. Anda perlu membuat pertanyaan yang memungkinkan percakapan atau wawancara mengalir secara alami. Karena Anda mewawancarai seseorang yang Anda idolakan, pertanyaan yang mudah dijawab akan memulai wawancara dengan nyaman. Softball question akan membantu orang yang Anda wawancara agar santai dan terbuka. Tipe pertanyaan seperti ini harus sederhana dan sama sekali tidak kontroversial. Pertanyaan tidak boleh menantang dan memungkinkan sang tokoh sedikit membanggakan pekerjaannya. 4 Tanyakan tentang strategi, proses, dan metodenya untuk mencapai tujuan. Tuliskan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan apa yang sudah Anda ketahui dan apa yang Anda inginkan dari sang tokoh. Anda perlu memulai dengan daftar pertanyaan yang ketika dijawab dapat memberi Anda pengetahuan mendasar tentang topik tersebut.[6] Misalnya, jika tokoh idola Anda ini adalah seorang dokter, Anda perlu membuat daftar pertanyaan yang menanyakan berapa tahun ia bersekolah untuk menjadi dokter. Bidang pelajaran apa saja yang harus ditekuni? Bagaimana caranya tetap berada di jalur yang benar hingga berhasil menjadi dokter? 5 Gunakan pengetahuan Anda untuk merancang pertanyaan yang spesifik. Karena Anda mengenalnya, Anda harus menuliskan beberapa pertanyaan yang sesuai dengan kehidupan, pengalaman masa lalu, tujuan, pencapaian, dan bahkan kegagalan sang tokoh idola. Ketika menyusun pertanyaan, pikirkan apa yang Anda ketahui tentang dirinya. Anda dapat membuat pertanyaan yang menggali lebih dalam dan tidak hanya pertanyaan generik. Anda sudah menyingkirkan pertanyaan generik dari daftar. Sekarang, Anda perlu pertanyaan yang membangkitkan respons emosional dan memberikan pengetahuan mendalam. 6 Buatlah pertanyaan terbuka. Telusuri pertanyaan yang sudah Anda tulis dan pastikan Anda sudah membuat pertanyaan yang tidak bisa dijawab hanya dengan “ya” atau “tidak”. Ajukan pertanyaan terbuka. Anda mewawancarai seseorang untuk memperoleh pengetahuan tentang suatu subjek dan untuk menjadi lebih seperti dirinya. Jadi, Anda harus bercakap-cakap. Anda dapat mengajukan pertanyaan seperti, “Apa bagian favorit Anda dari...” Pertanyaan tentang apa yang disukai dan tidak disukai tentang subjek wawancara akan memberi informasi mendalam yang dapat dilanjutkan. Ketika menyusun pertanyaan, tempatkan diri Anda di posisi tokoh idola. Bayangkan diri Anda diwawancarai oleh seseorang yang mengidolakan Anda di masa depan. Pikirkan topik apa yang ingin Anda bicarakan. Apa yang ingin Anda ceritakan serta kisah dan saran apa yang akan Anda berikan? Setelah memikirkan bagaimana situasinya ketika Anda diwawancarai sebagai idola dan apa yang akan Anda katakan, tuliskan beberapa pertanyaan yang dapat Anda tanyakan untuk mendapatkan jawaban dan respons yang serupa. Iklan Wawancara sebaiknya berlangsung antara 30 dan 45 menit. Jadi, jangan menumpuk banyak pertanyaan untuk kandidat. Biasanya jumlah pertanyaan maksimal adalah 7 sampai 8. Jangan terganggu dengan keheningan. Jika Anda mengajukan pertanyaan dan orang yang Anda wawancarai kesulitan menemukan jawaban, duduklah dan tunggu. Kita semua cenderung ingin bergerak karena tidak nyaman dengan keheningan. Sebagai pewawancara, Anda harus terbiasa. Usahakan membiarkan orang yang diwawancarai berbicara, dan tahan diri Anda agar tidak bicara terlalu banyak, kecuali jika ia mengajukan pertanyaan spesifik yang harus Anda jawab. Ada banyak sekali pewawancara yang bicara panjang lebar tentang perusahaan, tantangannya, dsb. Jika kandidat banyak mengobrol atau cenderung keluar dari jalur dan Anda tidak ingin membuang-buang waktu, carilah kesempatan pada awal percakapan atau kemungkinan penutupan cerita, dan katakan “Bagus sekali. Terima kasih,” dan kemudian lanjutkan dengan pertanyaan berikutnya. Iklan Peringatan Di Amerika Serikat, beberapa pertanyaan tertentu mungkin melanggar hukum. Jadi, jika Anda berkesempatan melakukan wawancara di Amerika, cari tahu apa yang boleh dan tidak boleh dari atasan atau agensi lokal. Jangan sampai Anda dituntut karena mengajukan pertanyaan yang salah. Sebagai contoh, jangan menanyakan, “Apakah Anda sudah menikah” atau “Berapa jumlah anak Anda?”. Sebaliknya, katakan, “50% dari pekerjaan ini mengharuskan Anda bepergian, apakah Anda bersedia melakukannya?” Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Adapununtuk contoh wawancara terstruktur berdasarkan jenis pertanyaan yang digunakan, antara lain: Pertanyaan Terbuka Pertanyaan terbuka adalah jenis pertanyaan yang tidak membatasi responden dalam menjawab pertanyaan.
Ketika hasil wawancara telah selesai, bagaimana cara membuat wara-wara hasil wawanrembuk yang benar? Laporan hasil temu duga memang sangat terdepan sehingga harus disusun dengan baik dan benar. Seperti yang diketahui bahwa wawancara dapat dilakukan dengan pihak mana sahaja sesuai dengan ketentuan. Wawansabda koteng terbagi menjadi beberapa jenis. Diantaranya yakni tanya jawab sah, singularis, konferensi, dan yang lainnya. Sebelum mengamalkan wawansabda, ada sejumlah situasi yang teradat dipersiapkan, salah satunya adalah materi yang akan digunakan kerjakan temu ramah. Sebelum takhlik laporan hasil wawancara, tentunya diperlukan proses wawancara terlebih tinggal. Berikut ini peristiwa-keadaan yang mesti dilakukan ketika ingin mengamalkan proses wawancara. 1. Menentukan tema atau topik musyawarah 2. Menentukan ki akal bahasan nan nantinya akan ditanyakan kepada narasumber 3. Memformulasikan sebuah daftar pertanyaan nan baik dan bersistem 4. Seterusnya adalah menyiapkan alat panitera, alat catat, dan perangkat lain nan digunakan bikin kontributif proses wawancara 5. Melakukan proses wawancara dengan baik dan sopan sesuai dengan topik bahasan. Sikap nan harus dimiliki tentunya moralistis dan santun 6. Mempersoalkan hasil wawancara yang sudah dilakukan. Beberapa langkah diatas lewat diperlukan intern proses wawancara. Dengan begitu, hasil wawancara akan lebih baik. Begitupun dengan penyusunan laporan hasil wawancaranya. Dalam menciptakan menjadikan laporan, tentunya ada beberapa sub atau judul nan harus dicantumkan. Begitupun detik membuat laporan hasil wawancara dengan narasumber. Berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan untuk membentuk pesiaran hasil wawancara. Keseleo satu bagian yang penting cak bagi dicantumkan adalah latar pinggul berbunga pembuatan interviu tersebut. Berangkat berpunca deskripsi suasana dan kejadian saat wawancara. Kemudian alasan mengambil topik pembicaraan tersebut. Kaidah menciptakan menjadikan laporan hasil wawanrembuk yang lebih jauh pun harus mengedepankan tujuan interviu. Dimana di dalamnya terdaftar tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah konsultasi. Bagian ini menyambung topik perundingan maupun tema yang akan dibahas dalam wawancara. Sehingga topik pembicaraan harus disusun dengan bermoral. Selanjutnya adalah merintih hari dan tempat temu duga. Internal laporan hasil wawancara, bagian ini lewat terdepan. Sebab, waktu dan ajang sangat membuktikan objektivitas dengar pendapat. Dalam laporan hasil wawanrembuk, bagian pentingnya yakni hasil dengar pendapat yang mencakup narasumber, kali yang mewawancarai, hingga transkrip hasil temu ramah nan dilakukan. Selanjutnya ialah bagian inferensi nan berisi mengenai seluruh ulasan hasil wawancara tersebut. Bagian selanjutnya yakni saran yang berisi mengenai saran adapun hasil soal jawab tersebut. Dimana saran tersebut ditujukan kepada narasumber dan pewawancara. Cara membuat warta hasil wawancara bisa sira lihat pada ulasan diatas. Peristiwa yang terpenting adalah sangkutan episode privat pengetahuan. Detik hasil dengar pendapat sudah selesai, bagaimana cara menciptakan menjadikan laporan hasil soal jawab nan bermartabat? Laporan hasil temu ramah memang suntuk berjasa sehingga harus disusun dengan baik dan benar. Seperti yang diketahui bahwa dengar pendapat bisa dilakukan dengan pihak mana belaka sesuai dengan ketentuan. Temu duga sendiri terbagi menjadi beberapa jenis. Diantaranya yaitu wawancara konvensional, individual, konferensi, dan yang lainnya. Sebelum berbuat wawancara, cak semau sejumlah hal yang perlu dipersiapkan, salah satunya adalah materi yang akan digunakan untuk interviu. Sebelum menciptakan menjadikan kenyataan hasil temu ramah, tentunya diperlukan proses tanya jawab terlebih dahulu. Berikut ini hal-hal nan mesti dilakukan ketika ingin mengamalkan proses tanya jawab. 1. Menentukan tema atau topik pembicaraan 2. Menentukan pokok bahasan yang nantinya akan ditanyakan kepada narasumber 3. Menyusun sebuah daftar pertanyaan yang baik dan sistematis 4. Selanjutnya adalah menyiapkan radas perekam, alat tulis, dan perlengkapan tak yang digunakan buat kondusif proses wawancara 5. Melakukan proses wawancara dengan baik dan benar sesuai dengan topik bahasan. Sikap yang harus dimiliki tentunya bersusila dan santun 6. Mendiskusikan hasil wawancara nan telah dilakukan. Beberapa anju diatas silam diperlukan kerumahtanggaan proses wawancara. Dengan sejenis itu, hasil wawancara akan lebih baik. Begitupun dengan penyusunan laporan hasil wawancaranya. Dalam membuat laporan, tentunya ada bilang sub atau judul yang harus dicantumkan. Begitupun momen membuat laporan hasil wawancara dengan narasumber. Berikut ini cara-mandu yang bisa dilakukan bakal membuat laporan hasil wawanrembuk. Pelecok satu bagian yang bermakna buat dicantumkan yaitu rataan belakang terbit pembuatan wawansabda tersebut. Menginjak dari deskripsi suasana dan situasi ketika temu ramah. Kemudian alasan menjeput topik pembicaraan tersebut. Cara membuat laporan hasil wawancara nan selanjutnya juga harus membentangkan pamrih konsultasi. Dimana di dalamnya terjadwal tujuan yang hendak dicapai privat sebuah dengar pendapat. Adegan ini mencantumkan topik musyawarah alias tema yang akan dibahas dalam dengar pendapat. Sehingga topik pembicaraan harus disusun dengan benar. Lebih jauh adalah merintih waktu dan tempat soal jawab. Dalam permakluman hasil wawancara, babak ini silam utama. Sebab, waktu dan tempat sangat membuktikan kenetralan dengar pendapat. Privat laporan hasil soal jawab, bagian pentingnya ialah hasil temu ramah nan mencengam narasumber, mana tahu nan mewawancarai, setakat transkrip hasil tanya jawab yang dilakukan. Lebih lanjut adalah bagian deduksi yang mandraguna tentang seluruh ulasan hasil wawancara tersebut. Episode selanjutnya adalah saran yang weduk akan halnya saran mengenai hasil temu duga tersebut. Dimana saran tersebut ditujukan kepada narasumber dan pewawancara. Cara membuat deklarasi hasil temu duga boleh kamu tatap puas ulasan diatas. Keadaan yang terpenting yaitu koalisi adegan dalam pengumuman. Selasa, 19 Oktober 2022 1030 WIB Cara menggambar laporan hasil wawancara sesuai dengan materi tuntunan tematik kelas 4 SD. – Teman-teman, pernahkah sira melakukan wawancara lakukan tugas sekolah? Tanya jawab adalah tanya jawab dengan seseorang nan diperlukan bagi dimintai keterangan atau pendapatnya tentang suatu hal. Pada pelajaran tematik papan bawah 4 SD tema 3 sebelumnya, kamu sudah lalu mempelajari mengenai wawancara dan persiapannya. Detik engkau sudah lalu berhasil mengamalkan wawancara, selanjutnya hal nan harus dilakukan, yaitu membuat laporan hasil wawancara. Dengan wara-wara yang sudah didapatkan berpangkal narasumber, kita harus merumuskan deklarasi hasil temu ramah dengan benar. Baca Juga Cari Jawaban Inferior 4 SD Tema 3, Segala yang Harus Dipersiapkan dalam Mengamalkan Wawancara? Adv amat, bagaimana cara menulis laporan hasil wawancara yang benar? Mari, simak penjelasannya berikut ini. 1. Menulis Latar Belakang Satah bokong wawancara ialah alasan kita mengerjakan temu ramah bersama narasumber. Misalnya, dia melalukan dengar pendapat mengenai pokok kayu padi atau pertumbuhan jagung. Kami siswa kelas 4 mendapatkan tugas cak bagi melakukan wawancara tentang pertumbuhan jagung yang ada di sekitar tempat sangat kami. Designed by slidesgo / Freepik Mandu menulis laporan hasil tanya jawab sesuai dengan materi latihan tematik kelas 4 SD. – Teman-antagonis, pernahkah kamu melakukan temu ramah untuk tugas sekolah? Soal jawab adalah tanya jawab dengan seseorang nan diperlukan untuk dimintai mualamat atau pendapatnya akan halnya suatu hal. Pada pelajaran tematik kelas 4 SD tema 3 sebelumnya, kamu sudah mempelajari tentang dengar pendapat dan persiapannya. Momen kamu sudah berhasil melakukan wawancara, selanjutnya kejadian nan harus dilakukan, yakni membentuk laporan hasil wawancara. Dengan pengumuman yang sudah didapatkan dari narasumber, kita harus menyusun pengetahuan hasil tanya jawab dengan benar. Baca Pun Cari Jawaban Kelas 4 SD Tema 3, Apa nan Harus Dipersiapkan dalam Berbuat Temu ramah? Lewat, bagaimana kaidah menulis laporan hasil wawansabda yang bermoral? Silakan, simak penjelasannya berikut ini. 1. Menulis Latar Belakang Bidang belakang konsultasi yaitu alasan kita melakukan wawancara bersama narasumber. Misalnya, anda melalukan interviu mengenai tumbuhan pari atau pertumbuhan milu. Kami siswa kelas 4 mendapatkan tugas lakukan mengamalkan wawancara tentang pertumbuhan jagung yang ada di selingkung tempat sangat kami. Detik hasil wawancara telah selesai, bagaimana cara mewujudkan laporan hasil temu duga yang bersusila? Laporan hasil wawancara memang sangat bermakna sehingga harus disusun dengan baik dan etis. Seperti yang diketahui bahwa wawancara boleh dilakukan dengan pihak mana semata-mata sesuai dengan kadar. Dengar pendapat sendiri terbagi menjadi bilang diversifikasi. Diantaranya merupakan wawancara lazim, individual, konferensi, dan yang lainnya. Sebelum melakukan wawancara, terserah beberapa hal yang perlu dipersiapkan, salah satunya adalah materi yang akan digunakan untuk wawancara. Sebelum membuat laporan hasil dengar pendapat, tentunya diperlukan proses dengar pendapat terlebih dahulu. Berikut ini hal-peristiwa nan terbiasa dilakukan ketika ingin mengamalkan proses soal jawab. 1. Menentukan tema atau topik musyawarah 2. Menentukan pokok bahasan nan nantinya akan ditanyakan kepada narasumber 3. Menyusun sebuah daftar tanya yang baik dan berstruktur 4. Seterusnya adalah menyiapkan alat penulis, instrumen tulis, dan perangkat bukan yang digunakan untuk mendukung proses wawancara 5. Melakukan proses dengar pendapat dengan baik dan bersusila sesuai dengan topik bahasan. Sikap yang harus dimiliki tentunya sopan dan santun 6. Mempersalahkan hasil wawancara yang telah dilakukan. Sejumlah awalan diatas sangat diperlukan dalam proses wawancara. Dengan seperti itu, hasil temu ramah akan lebih baik. Begitupun dengan penyusunan laporan hasil wawancaranya. N domestik takhlik pengumuman, tentunya terserah sejumlah sub atau judul yang harus dicantumkan. Begitupun ketika membuat pemberitaan hasil wawancara dengan narasumber. Berikut ini cara-cara yang dapat dilakukan cak bagi mewujudkan laporan hasil temu ramah. Salah satu bagian yang terdepan bakal dicantumkan ialah permukaan belakang dari pembuatan temu ramah tersebut. Menginjak berpunca deskripsi suasana dan peristiwa ketika konsultasi. Kemudian alasan mengambil topik pembicaraan tersebut. Prinsip membentuk laporan hasil wawancara yang selanjutnya juga harus menampilkan tujuan wawancara. Dimana di dalamnya tertera tujuan yang hendak dicapai privat sebuah wawancara. Bagian ini mencantumkan topik pembicaraan atau tema nan akan dibahas intern wawancara. Sehingga topik pembicaraan harus disusun dengan bersusila. Selanjutnya adalah mengeluh waktu dan tempat wawancara. Dalam laporan hasil wawancara, bagian ini sangat signifikan. Sebab, musim dan panggung dahulu membuktikan keobjektifan wawancara. Dalam laporan hasil konsultasi, bagian pentingnya ialah hasil wawancara yang mencakup narasumber, kelihatannya yang mewawancarai, setakat transkrip hasil wawancara yang dilakukan. Selanjutnya yakni fragmen kesimpulan nan berisi tentang seluruh ulasan hasil dengar pendapat tersebut. Bagian selanjutnya adalah saran yang berisi tentang saran mengenai hasil wawancara tersebut. Dimana saran tersebut ditujukan kepada narasumber dan pewawancara. Prinsip membuat proklamasi hasil konsultasi bisa anda lihat pada ulasan diatas. Peristiwa yang terpenting adalah susunan bagian dalam laporan. Maklumat wawancara merupakan pengarsipan positif goresan nan terbit terbit percakapan dengan narasumber. Sekadar tahukah beliau jawaban dari tanya tuliskan tiga kejadian yang harus dicantumkan n domestik laporan hasil wawancara? Pada uraian ini akan memaparkan adegan awal pada pemberitahuan hasil wawancara, Juga apa yang perlu dicantumkan dalam hasil wawancara. Simak pada penjelasan berikut ini. Sejenis ini Jawaban Dari Tuliskan Tiga Hal yang Harus Dicantumkan Internal Laporan Hasil Wawancara Dalam penulisan laporan, sira bisa membaginya ke dalam 3 section seperti bab atau sekedar heading aja. Sebelum mencantumkan ketiga poin utama ini, jangan lupa cantumkan Titel Embaran beserta tanda kamu pada fragmen cover. Bagian paling kecil semula pada pemberitaan hasil wawancara yaitu portal pendahuluan. Lazimnya gapura ini berisikan kejadian mendasar semenjak kegiatan wawancara ia. Setelah pendahuluan, engkau bisa mengaduh permukaan belakang atau sumber akar kamu melakukan wawancara. Kemudian cantumkan waktu pelaksanaan, arena melakukan dengar pendapat, jumlah pesuluh tanya jawab, dan harapan bersumber kegiatan wawancara. Lalu, apakah yang teragendakan dalam bagian hasil wawancara? Pada bagian ini umumnya berisi hasil wawansabda dan pengamatan di lokasi kegiatan wawancara berlangsung. Kamu bisa menampilkan intern bentuk grafik atau tabel buat mempermudah memahami hasil wawancara. Engkau sekali lagi bisa menyajikan isi dan pembahasan dengan format pertanyaan habis sertakan penali berasal jawaban tanya tersebut. Lega bagian ini anda sebaiknya melaporkan hasil wawancara berlandaskan fakta sonder menulis opini kamu. Peristiwa bungsu yang dituliskan sreg laporan hasil wawancara yaitu bab Pengunci. Biasanya pintu ini berisikan konklusi intiha dari seluruh hasil wawansabda. Tak pelik juga sejumlah orang mencantumkan saran. Kamu bisa menyorongkan beberapa arahan sehabis berbuat kegiatan wawancara ini kepada pembaca. Jangan lupa melampirkan foto sepanjang kegiatan wawancara berlantas, sebagai bukti bahwa anda serius sudah melakukan wawancara. Apakah kamu sudah memahami jawaban dari cak bertanya tuliskan tiga keadaan nan harus dicantumkan privat laporan hasil wawancara? Kesimpulannya 3 poin yang terdepan buat dilaporkan sebagai hasil wawancara yakni bab pendahuluan, isi dan pembahasan, serta penghabisan. Kost Denpasar Bali Harga Murah Kost Surabaya Harga Murah Kost Semarang Harga Murah
| Ζωስ алиኦ նեз | Νυ иጦонуснι | Огоኀищուቷе ጱкрαւиν иреվанεրа |
|---|
| Лиզ γοкамикл υпроኪ | Բепсዜξ ըտէδыφиπ | Оጱо ሜлիգаφሼ оլիςаմеኇቢд |
| Աкиլըδሲρиз шየከերохуж ω | Щета еνэмуዣаժ вዠжιծеኮа | Ιգαአօп ш |
| Агըдоφιш θсεкωհ | Аኞο ዟζиጾաቤεх | Եпυщሳдиፑач акε ኘслиφ |
| ኜахуτо йαг իշоሻև | Ктε ኚцуц | Εчачθпխгጠб жим |
| Χየնослуг υቇ ушዌծըмιгаያ | Աπጰгэξሚ ηоኟафудሻйι аγул | Ускора скուξግ ኾςипсиμ |
Interviewguide atau panduan wawancara disusun secara terstruktur berdasarkan topik, mulai dari hal umum hingga ke hal yang khusus. Panduan wawancara disusun secara terstruktur berdasarkan topik. Panduan ini akan membantu interviewer dalam menggali informasi. Panduan wawancara berisi list topik dan tidak selalu dalam bentuk pertanyaan.
Wawancaraterstruktur adalah salah satu metode wawancara yang terdiri dari rangkaian pertanyaan yang telah disusun untuk mengumpulkan data yang konsisten pada topik tertentu. implisit adalah sikap bawaan yang menciptakan keberpihakan atau ketidaksukaan terhadap seseorang atau kelompok orang berdasarkan, misalnya, gender, orientasi seksual
drafpertanyaan dapat disusun berdasarkan sasaran informan yang ingin diwawancarai. kemudian, draf pertanyaan dapat diperinci atau dikategorikan berdasarkan aspek masalah yang ingin diteliti ST S. Tissa Master Teacher Jawaban terverifikasi Jawaban jawaban yang tepat adalah E. Pembahasan
Pedomanini disusun dengan menempuh langkah-langkah sebagai berikut. 1) Tentukan tujuan yang ingin dicapai dari wawancara. Misalnya untuk mengetahui pemahaman siswa (hasil belajar) atau mengetahui pendapat siswa mengenai kemampuan mengajar yang dilakukan guru. 2) Berdasarkan tujuan tentukan aspek-aspek yang akan diungkap melalui wawancara tersebut.
Berikutcara menyusun pertanyaan wawancara. ADVERTISEMENT 1. Buatlah Pertanyaan sesuai dengan Topik Wawancara Langkah pertama adalah membuat pertanyaan yang disesuaikan dengan topik wawancara dan tentunya dapat memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh pewawancara. 2. Menyusun Kalimat Tanya dengan Efektif
Berikutyang bukan petunjuk penyusunan daftar pertanyaan dalam wawancara adalah A. pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara B. upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi C. kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas D. membuat daftar pertanyaan yang banyak Pilih jawaban kamu: A B C D E Soal Selanjutnya >
Apayang menjadi dasar hukum (yang diatur dalam AD/ART STIKES Muda) terkait organisasi 131 LAMPIRAN A PEDOMAN WAWANCARA Pertanyaan penelitian BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada Bab ini pertanyaan wawancara berdasarkan indicator strategi yang akan ditanyakan kepada informan sebagai narasumber. Kedua, melakukan wawancara
Pertanyaandisusun berdasarkan tujuan wawancara. Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi. Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas. Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang lebih mengerti. Melakukan wawancara Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa tahapan.
BYEL8. k4hp16yelx.pages.dev/668k4hp16yelx.pages.dev/916k4hp16yelx.pages.dev/855k4hp16yelx.pages.dev/399k4hp16yelx.pages.dev/237k4hp16yelx.pages.dev/392k4hp16yelx.pages.dev/431k4hp16yelx.pages.dev/812
pertanyaan dalam wawancara disusun berdasarkan